Part 01

15.6K 368 16
                                    

Vote dan komen!

*
*
*
*

Jello mendesah kasar melihat majalah-majalah yang penuh dengan gosip tentang dirinya. Sebentar lagi pasti  orangtuanya akan menelepon Jello dan memarahi Jello. Padahal Jello hanya bersenang-senang dengan wanita-wanita malam itu, tak ada maksud untuk membuat nama keluarganya akan sejelek ini sekarang.

Bagaimana tidak buruk?

Di koran ini dituliskan kalau dirinya bukanlah contoh baik untuk keluarga Cullens, malahan Jello dibilang sebagai pria tidak punya pendirian dan selalu memainkan hati wanita.

Dari mana Jello memainkan hati wanita?

Jello tidak pernah menjalin kasih dengan satu orang wanitapun, wanita-wanita sialan itu yang membuat Jello dalam kesulitan seperti ini. Bagaimana mungkin mereka mengatakan pada media, kalau Jello adalah kekasih mereka. Dan lebih parahnya lagi, mereka mengatakan kalau Jello selingkuh dari mereka dan mengkhianati cinta mereka.

Pada akhirnya reputasi keluarga Cullens yang selama ini baik, harus dirusak oleh wanita-wanita sialan. Para keluarga Cullens tidak akan menerima, karena keluarga Cullens terkenal dengan kesetiaan mereka pada wanita mereka.

Sial. Jello ingin melempar majalah-majalah itu, tapi, ponselnya sudah berbunyi dan memekakkan telinga Jello. Jello melihat siapa yang menghubungi dirinya. Ayahnya. Pria itu akan memarahi Jello habis-habisan.

Jello mematikan ponselnya, sangat malas mendengar kemarahan dari ayahnya dan saudaranya yang lain. Ibunya juga akan ikut-ikutan menceramahi dirinya.

"Kau kenapa? Kusut seperti itu?"

Jello melihat pada sahabatnya yang memasuki ruangan Jello, sahabat sekaligus sekretaris Jello. Jello tidak akan mau mempekerjakan sekretaris wanita, bukannya mengerjakan tugas mereka, malah mereka akan menggoda Jello.

"Aku tidak menyangka kalau gosip murahan ini cepat sekali menyebar!" Jello menghempaskan majalah itu depan Gavin—sahabatnya.

Gavin mengambil majalah dan membacanya, pria itu menahan tawanya. Pasti ayah pria itu sudah menelepon Jello dan marah-marah, karena keluarga Cullens sangat tidak suka dengan hal-hal berbau seperti ini.

"Kau sudah diteror oleh keluargamu?" tanya Gavin dengan santai.

Jello mengangguk, meremas kuat majalah yang berada di tangannya. Ia sangat kesal pada wanita-wanita sialan itu. Karena mereka, Jello harus mebghadapi keluargnya sekarang.

"Kenapa kau tidak menikah saja. Kalau kau menikah, gosip-gosip murahan ini tidak akan tersebar lagi!"

Jello menyeringai mendengar ucapan dari sahabatnya, sebuah ide yang akan membawa nama keluarganya kembali baik lagi dan Jello tidak akan dimarahi oleh keluarganya.

Tapi, Jello harus mencari di mana wanita yang mau menikah sementara saja dengannya. Jello tidak akan mau terikat seumur hidup dengan sebuah pernikahan. Menikah bukanlah gayanya, karena menikah dan menjalaninya seumur hidup membuat Jello merasa terkekang.

"Idemu bagus juga. Tapi, di mana aku mencari wanita yang mau aku nikahi sementara saja!"

Gavin tercengang mendengar ucapan Jello, sahabatnya itu hanya ingin menikah sementara saja. Padahal Gavin ingin Jello bertaubat. Dan tidak ingin Jello selalu seperti ini.

"Kau gila! Cari saja sendiri!" Gavin berdiri dari tempat duduknya dan berjalan keluar dari ruangan Jello.

Jello hanya diam menatap kepergian dari sahabatnya itu, tampak berpikir di mana dirinya akan menemukan wanita yang mau menikah sementara dengannya. Wanita yang akan mudah diatur oleh Jello.

Contract MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang