7. Everything Will Be Fine

3.2K 443 81
                                    

Update kelima nin wkwk

Happy Reading 😘

.....

"Haaah...."

"Huuuf..."

"Ck!"

"Woy Arjuna Riski Alterio bisa diem gak sih?!" Bentak Biana kesal, pasalnya sepupu menyebalkannya itu terus menghela nafas dan bergumam sendiri seperti orang gila.

"Berisik!" Bentak Juna balik membuat Biana yang sudah geram langsung melempar pria itu dengan bantal sofa yang ada di sebelahnya.

"Lo yang berisik anjir!"

"Ya terus kenapa lo yang sewot?!"

"Ini rumah gue jadi suka-suka gue! Kalau gak terima, pulang sono lo pulang!" Juna yang merasa di usir oleh Biana hanya acuh dan malah berbaring di sofa panjang yang tadi di dudukinya.

"Bi...."

"Hm."

"Biana.." Panggil Juna tanpa semangat.

"Ck! Apa sih tonggos?!" Bentak Biana karena merasa hari libur nya di ganggu oleh Juna.

"Luna ada chat lo nggak?" Tanya Juna yang membuat Biana menghela nafas lelah untuk kesekian kalinya.

"Udah tiga puluh kali lo nanyain hal yang sama ke gue, sekali lagi gue seret lu keluar rumah." Kata Biana kesal.

"Ck! Kan gue cuma nanya apa salah nya sih?!" Balas Juna emosi.

Biana yang menyadari emosi Juna mulai tidak stabil menghela nafas lelah lalu menatap pria itu dengan mata malasnya.

"Gini ya bang Juna yang ganteng gimana gue nggak kesel kalo lo nanya mulu kek dora? Udah di bilangin gak ada juga. Luna tuh disini aja jarang main sosmed ato on WA. Mentok megang ponsel lebih sering buat baca wattpad, main game, dengerin musik, atau streaming. Intinya tuh anak jarang chat-chat orang duluan kalo gak ada yang mau dibahas, apalagi ini posisinya dia lagi pulang kampung karena libur semester tiga bulan tambah males tuh nyalain data kecuali nyari asupan cerita baru ato update cerita dia di wattpad." Jelas Biana panjang lebar.

"Tapi gue kangen." gumam Juna lirih.

"Jangan-jangan dia udah lupain gue? Kalau Luna ketemu cowok lain gimana? Luna kayanya belum sepenuhnya percaya sama gue, gue harus gimana?" Tanya Juna sembari menggigit kukunya, pria itu terlihat gusar.

Biana yang melihat perubahan emosi Juna yang kini tampak seperti orang putus asa berusaha memutar otak, jangan sampai pria itu nekad melakukan sesuatu yang malah bisa berdampak buruk.

"Gimana kalau lo aja yang coba telfon duluan." Saran Biana santai kemudian kembali fokus pada ponselnya.

"Kemarin udah telfonan, kalau gue telfon lagi entar dia risih karena gue gangguin mulu. Terus dia pergi dari gue gimana?" Balas Juna dengan raut sedih, Biana mulai merasa frustasi sendiri menghadapi Juna.

"Ya terserah lo sih gue kan cuma ngasih saran tadi." Balas Biana cuek.

"Jangan digigitin kukunya." Kata Cleo yang baru datang dan menarik tangan Juna menjauh dari bibir pria itu.

Butterfly (ON REVISI-New Version)Where stories live. Discover now