8. Yang Berubah

3.3K 404 63
                                    

Ada yang nungguin Juna Luna nggak? Wkwk

Happy Reading 😘

......

Mata Luna sesekali melirik ponselnya yang terasa sepi tanpa adanya notifikasi dari seseorang yang akhir-akhir ini tak pernah absen untuk menghubunginya.

Tinggal beberapa hari lagi liburannya berakhir dan Luna memutuskan untuk kembali ke Semarang lusa saja.

Dari kemarin Luna sudah menunggu seseorang itu menghubunginya namun belum juga ada kabar, tanpa terasa sudah tiga bulan mereka menjadi dekat.

Membuat Luna seolah sudah sangat terbiasa di hubungi hampir setiap hari oleh Juna dan membuatnya merasa aneh saat tiga hari belakangan ini pria itu tak ada kabar.

"Na es teh nya udah belum?" Tanya sang ibu yang baru selesai menyajikan makanan pesanan pelanggan.

"Udah bu bentar." Balas Luna, kedua tangannya masih sibuk membuat minuman untuk disajikan.

"Monggo pak." (Silahkan pak) kata Luna sembari meletakkan minuman dengan sopan di atas meja.

Setelah nya Luna kembali kebelakang dan mendudukkan dirinya dikursi panjang yang ada disana.

Tangannya mulai mengecek ponsel lagi, berharap ada sebuah notifikasi yang masuk. Tapi nyatanya ponselnya sepi, yang masuk hanya notifikasi dari beberapa grup yang diikutinya.

"Dari tadi main hp mulu kamu." Kata Ibu Luna yang kini mendudukkan dirinya di samping sang putri sembari memakan sebuah tempe goreng.

Luna hanya tersenyum, enggan membalas pertanyaan sang ibu yang pasti akan merempet kemana-mana.

"Na." panggil ibunya membuat Luna berdehem sebagai balasan.

"Kamu disana punya pacar gak?" Tanya sang ibu tiba-tiba.

Luna terdiam sejenak agak merasa salah tingkah jika membahas hal seperti ini.

"Nggak, kenapa emang?" Tanya Luna lagi.

Benarkan dia tidak punya pacar? Lagian status nya dengan Juna juga bukan berpacaran.

"Nggak, ibuk cuma nanya aja. Soalnya kamu dari jaman masih sekolah sampek kuliah gini perasaan gak ada deket sama cowok. Palingan cuma sebatas temen sekelas atau temen organisasi biasa." Kata Ibu Luna menyuarakan hal yang selama ini terasa mengganjal.

Luna tersenyum karena akhirnya ibunya menanyakan hal ini, ibunya memang pernah bilang dia tidak akan ikut campur atau kepo tentang masalah percintaan Luna saat gadis itu masih SMA dulu. Tapi ibunya akan selalu mendengarkan saat dia bercerita.

"Kan aku emang gak pernah pacaran dari dulu. Kalau udah waktunya juga pasti nemu jodoh yang pas." Kata Luna santai.

"Ya ibu cuma takut aja kalau kamu gimana-gimana, lagian disana kota besar dan kita juga gak punya keluarga disana ibu harap kamu bisa jaga diri baik-baik ya?" Kata ibu mewanti wanti.

"Iya buk tenang aja, aku udah gede udah tau mana yang bener mana yang salah." Balas Luna mencoba menenangkan.

"Mbak Yuri tumbas rawon." (Mbak Yuri beli rawon)

Butterfly (ON REVISI-New Version)Where stories live. Discover now