10. Ini Untung Apa Buntung?

2.2K 366 54
                                    

Happy reading 😘

......

"Mbak Rin.." panggil Luna pada Rina yang sedang sibuk menyusun proposal.

"Apa?" Balas Rina tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop nya.

"Yang tadi itu... beneran CEO nya kantor atas?" Tanya Luna hati-hati.

"Siapa? Pak Arjuna? Iya lah siapa lagi kalo bukan dia, dia itu anak satu-satunya dari pak Jendra Arriski Alterio ya jelas dia pewaris kerajaannya ini." Jelas Rina membuat wajah Luna berubah pias seketika.

Luna terdiam, gadis itu tak habis fikir. Bagaimana mungkin orang 'sangat tidak biasa' seperti Juna adalah orang yang selama beberapa bulan terakhir ini dekat dengannya? Bahkan pria itulah yang sangat gencar untuk mendekatinya.

"Woy Na! Kok malah bengong sih?" Tanya Rina membuat Luna tersadar dari lamunannya.

"Nggak.. cuma aku kaya pernah ketemu dia aja." Kata Luna cengengesan.

"Ya pernah lah bahkan sering, kemarin juga kita habis ketemuan meski gak sengaja 'lagi'." Rutuk Luna dalam hati.

"Aku denger tiga bulan lalu dia baru wisuda dari S3 di AIU, mungkin kamu gak sengaja ketemu dia di kampus. Beliau itu meski sibuk kuliah tapi juga selalu datang kesini bantu kerjaan ayahnya meski dia di latih dari nol dulu sampai akhirnya di angkat jadi CEO kaya sekarang." Jelas Rina.

"Oh S3 toh.." Luna diam mencerna apa yang dia katakan tadi di hati.

"APA DIA UDAH S3?!" tanya Luna dengan sedikit berteriak membuat Rina terkejut karena teriakan gadis itu.

"Ish gak usah teriak di telingaku juga kali!" Kata Rina kesal.

"Maaf mbak abisnya kaget aja. Soalnya beliau kelihatan masih muda banget, ku kira baru lulus S2." Kata Luna merasa bersalah.

"Dia kan emang terkenal sama kejeniusannya, dia dari SMP sampai SMA itu di Paris karena harua nemenin neneknya. Terus S1 sampek S2 nya di USA, dan S3 nya baru di AIU soalnya disuruh pulang sama Pak Jendra buat langsung praktek di perusahaan. Lagian kagetmu udah kaya cewek yang diboongin sama cowoknya aja." Kata Rina sembari terkekeh tanpa sadar telah membuat Luna panas dingin.

"Kenapa aku nggak tahu ya kalau dia sebanarnya waktu itu adalah mahasiswa S3? Apa aku secuek itu sampai gak tahu apa-apa tentang dia? Tapi Mas juga nggak bilang apa-apa tentang itu. Ah dahlah aku pusing!" Luna terus merutuk dalam hati akan semua pemikirannya sampai tidak sadar jika orang yang tengah dia fikirkan berjalan kearahnya bersama Dirut Alte Media.

"Nah itu pak para anak magang dari AIU, mereka baru masuk pagi ini. Saya dengar teman mereka yang lain di tugaskan di kantor atas." Jelas pak Rama sembari menunjuk kearah Luna dan Mira.

Mira yang merasa di bicarakan langsung berdiri dan sedikit mengendikkan kepalanya sebentar kemudian tersenyum sopan. Luna masih diam sampai Rina menyadarkannya dengan menariknya berdiri.

Luna menegang melihat Juna yang kini berdiri di depannya tanpa menatapnya sedikitpun, aura penguasa dan dominan pria itu terlihat jelas. Dengan wajah datar dan dingin, tanpa senyum sedikitpun bahkan untuk bawahannya.

Juna sendiri selama menjabat tiga bulan ini memang terkenal sebagai pimpinan yang sangat perfeksionis, disiplin serta tegas namun dia tetap memperlakukan para karyawan dengan baik.

Butterfly (ON REVISI-New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang