Tujuh Belas (21+)

32.1K 593 3
                                    

Alzer membuka pintu di ikuti oleh Kayla di belakangnya. Ia mempersilahkan Kayla masuk sambil masih menatap setengah baju Kayla yang basah. Gadis ini begitu membuat Alzer aarghh...

"Ingin tidur bersamamu," ucap Alzer dengan tiba-tiba.

Kayla yang dengan santai berjalan masuk langsung menghentikan langkahnya. Ia menoleh ke arah Alzer yang masih berada di ambang pintu dan memberikan tatapan tajam.

"Dingin, apalagi kayaknya hujan bakalan turun." Alzer menutup pintu dan berjalan masuk mendahului Kayla. "Tidak menerima penolakan."

Kayla mendengus kesal. Sungguh kenapa lelaki ini memiliki sifat yang tidak bisa ditebak. Sebentar baik, tidak lama akan menyebalkan kembali. "Shit!" umpat Kayla.

"Saya bisa mendengar itu Kayla." Alzer berjalan masuk ke kamar dahulu, lalu di ikuti oleh Kayla dibelakangnya.

"Jangan pakai kamar mandinya, badan aku lengket," ucap Kayla ketika melihat Alzer melepas jasnya.

"Pakailah. Saya tidak ingin mandi malam ini."

Kayla membuka lemarinya dan mengambil beberapa pakaian tidur. Setelah itu ia masuk ke kamar mandi.

Alzer mengamati Kayla dalan diam. Mengamati gadis itu dengan intens sambil menyandarkan setengah tubuhnya di kasur. Melihat Kayla mondar mandir mengambil pakaian, handuk, dan keperluan lainnya membuat Alzer ingin memangsanya saat itu juga. Suasana dingin membuat dirinya ingi melakukan sesuatu terhadap Kayla. Lagi.

*******

Sepuluh menit Kayla keluar dari kamar mandi. Ia sedikit melirik Alzer yang rebahan di kasur dengan menatapnya.

"Ada apa?" tanya Kayla.

Alzer terdiam, tapi masih menatap Kayla dengan intens.

"Kamu seperti psikopat. Menyingkirlah dari sana, aku ingin tidur!" ucap Kayla sambil menghampiri Alzer.

"Tidurlah bersama saya. Saya sedang ingin melakukan sesuatu."

Kayla mengernyit, tapi detik selanjutnya ia bisa mencerna kalimat Alzer. "Tidak. Tidak! Keluar sana."

"Ini kamar saya, ini rumah saya."

Kayla terdiam. Benar bukan? Setelah lelaki ini tadi terlihat baik, sekarang menjadi menyebalkan dan sesombong ini. "Oke, aku yang akan tidur diluar." Kayla pergi meninggalkan Alzer.

Dengan sigap Alzer menarik lengan Kayla dan menjatuhkan gadis itu di sampingnya. Memeluk pinggang Kayla dan merapatkan tubuhnya dengan tubuh Kayla.

"Jangan menyiksa saya, Kayla." ucap Alzer sambil tangannya meremas pelan pinggang Kayla. "Saya sedang ingin."

Kayla menggeleng dengan cepat. "Tidak Alzer, perjanjian kita..."

"Persetan dengan perjanjian, saya tidak menyetujui perjanjian untuk menikmati kamu kan?" Tangan Alzer mulai merabah dada Kayla dan meremasnya pelan.

"Akhh..." Kayla tersentak kaget dan segera mendorong dada Alzer supaya lelaki itu menjauh. "Tidak!" Kayla sedikit merontah-rontah karna Alzer masih melanjutkan aksinya.

Alzer menatap Kayla dengan tajam. Ia lalu mencengkram lengan Kayla. Kemudian Alzer mencengkeram kedua lengan Kayla dengan satu tangan. Memposisikan Kayla di bawahnya.

Kekuatan Kayla tidak sebanding dengan kekuatan tubuh Alzer yang besar dan kuat di atasnya, dengan mudahnya lelaki itu mengikat kedua pergelangan tangannya dengan dasi yang tadi ia pakai.

"Kamu.... Kamu mau apa?" Kayla mulai panik ketika Alzer yang setengah duduk di atasnya membuka kancing kemejanya.

Senyum Alzer tampak penuh kepuasan melihat kondisi Kayla yang tidak berdaya, Lelaki itu membuka seluruh kancing kemejanya sehingga dada dan perutnya yang berotot terlihat.

With You? [TERBIT]Where stories live. Discover now