🌟57. Heartbeat

21.7K 2.5K 504
                                    

Hmmm oke, dari judulnya klean bisa tau yah

Author kembali pada jalan perbucinan seperti passion author 😹

Gamau tau pokoknya wajib VOTE, susah banget bikin Part ini, ga VOTE ku Unpub nih 😭

Yg mau join Grup WP author, bisa DM akun author ini/ lewat Link

SPOILER ON IG kucink.oren 😻

WAJIB PUTAR MULMED, KALO BISA DIULANG-ULANG. KALO ENGGAK, NYESEL! POKOKNYA WAJIB BIAR FEEL DAPET, AUTHOR AJA AMBYAR 😭😭😭😭😭😭

SEKALI LAGI, WAJIB PUTAR MULMED😭😭😭😭

ABAIKAN GAMBAR MULMED

Tida Vote = gantung + Hiatus + Unpub + sad ending 😭

Selamat Ulang Tahun buat @Khoirulfitria, panjang umur ya 😊

Enjoy 🙆

🌟

"I am willing to break my wings for your love."

Rafael bergerak cepat dengan rasa gelisah yang tiba-tiba mendera nya, pria itu sempat bernapas tersenggal-senggal karena terlalu cepat menggerakan kedua sayapnya. Rafael menajamkan seluruh indera nya untuk aktif dan sensitif pada pergerakan apapun di sekitarnya untuk mencari Rachel. Padahal tadi, meskipun samar tapi ia bisa mencium sedikit aroma manis yang hanya dimiliki oleh Rachel, aroma yang sudah sangat lama tidak ia rasakan. Namun entah apa yang Athala lakukan, aroma Rachel tiba-tiba menghilang dan kembali samar tercium di bangunan istana yang cukup dalam dan jauh. Membuatnya harus lebih keras menggapai tempat itu.

Deg.

Seketika Rafael terhenti sesaat ketika ia... Bisa mencium aroma Rachel yang samar-samar, berada di tempat yang sudah dekat. Pria itu langsung kembali mengepakan sayapnya, mengabaikan semua luka, lelah dan tenaga yang sudah terkuras sangat banyak untuk melewati semua ini, Rafael ingin segera mengakhiri nya. Ia ingin segera bertemu dengan Rachel, ia... Sangat merindukan gadis itu.

Namun ketika langit semakin malam, dan suasana istana yang begitu sunyi di dalamnya. Rafael tiba-tiba merasa aneh, ia merasa seperti haus, dan gelisah akan sesuatu. Pria itu menggeleng cepat, berusaha mengabaikan semua perasaan itu dan lebih memilih fokus mencari Rachel. Ketika ia akan menyusuri lorong selanjutnya, tiba-tiba pria itu jatuh tersungkur dengan wajah pucat yang sedikit memerah dan napas yang tersenggal-senggal.

Ia mendongak, menatap bulan yang tampak jelas dari jendela besar di dinding lorong yang terbuka lebar, membiarkan cahaya temaramnya memasuki istana. Rafael terdiam, napas nya tersenggal-senggal ketika ia melihat bulan malam ini yang tampak berwarna kemerahan dibalik gumpalan awan putih, bulan yang begitu memesona dengan aura dan suasana yang berbeda dari bulan-bulan lainnya.

Pria itu menyipit saat menyadari kalau sekarang adalah bulan merah, ia berusaha bangkit meski tubuhnya terasa aneh, panas dan semakin melemah karena haus akan sesuatu. Sang Alpha menggeram pelan, mencoba kembali mengepakan sayapnya lebih kuat agar bisa terbang lebih cepat lagi.

Rafael khawatir, jika sekarang benar-benar bulan merah. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana keadaan gadis itu sekarang, ia terus mempercepat laju terbangnya mengikuti aroma manis yang samar-samar dalam penciuman nya. Pria itu menggeram, ia harus segera menemukan Rachel. Dalam kegelisahannya, sang Alpha tak henti-hentinya melirik langit dimana bulan hampir sepenuhnya berwarna merah dari balik gumpalan awan putih yang menutupi nya. Keringat dingin menetes dari pelipis pria itu, tenaga nya semakin terkuras dengan rasa haus yang mendera seakan-akan membakar kerongkongannya.

Starlight [ complete ]Where stories live. Discover now