17

1.6K 146 1
                                    

.

.

.

Hari berganti, Minggu berjalan lebih cepat. Semua kesedihan berlalu. Taehyung sudah kembali normal berkat kehadiran Jungkook yang selalu mensupport nya, mengingatkan waktu makan dan istirahat jika Taehyung mulai lupa. Kasih sayang Jungkook perlahan mampu mengobati rasa kehilangan Taehyung.

Semua sudah kembali beraktivitas seperti biasa. Jungkook tetap kuliah dan magang, Taehyung dengan perusahaannya. Ah, tuan Park berubah sejak istrinya meninggal, ia lebih bisa menerima Taehyung. Tapi Taehyung tetap memilih tinggal bersama Jungkook. Sesekali mereka berkunjung kerumahnya sekedar mengecek kondisi pria tua itu. Berjaga-jaga kalau-kalau ia sakit karena tinggal sendiri.

Ya, sejak kepergian sang ibu, Jihoon tinggal dirumah sakit. Depresinya kambuh karena ia sangat dekat dengan ibunya dibanding tuan Park. Jadilah Jimin dan Jungkook yang menjaganya. sebenarnya Jimin yang lebih intens, Jungkook hanya memantau sesekali. Ini karena Jungkook menjaga jarak mengingat Jihoon tidak suka padanya. Jungkook hanya tidak mau memperburuk keadaan Jihoon saja.

Jam makan siang baru saja tiba, seorang suster masuk ke ruang rawat Jihoon. Ia mendorong sebuah troli tertutup dengan kain warna krem. Diatasnya ada beberapa menu yang tersaji untuk pasien VVIP itu. Sudah saatnya Jihoon mengisi perutnya. Taehyung ada disana, sengaja datang lebih awal dari kantor untuk menemani adiknya itu makan siang.

Sebuah meja pasien di tarik sejajar diatas ranjang rumah sakit tempat Jihoon menyandarkan punggungnya. Suster memindahkan semua makanan dari troli ke meja itu. Jihoon nampak melamun menatap kedepan, sesekali berkedip tapi tidak merespon apapun yang terjadi disekitarnya.

"Jihoon-ah, makan dulu ya..terima kasih suster,"Taehyung meraih sendok untuk menyuapi Jihoon. Membiarkan suster itu keluar.

Taehyung menyendok nasi dengan lauknya, mengarahkan ke mulut Jihoon yang masih setia tertutup.

"Jihoon-ah,"Jihoon menoleh, Taehyung tersenyum.

"Buka mulutmu."Jihoon melakukan sesuai perintah Taehyung dan matanya kembali fokus kedepan. Taehyung mengelus rambut adiknya itu. Kegiatan itu terus berlangsung sampai menu makan Jihoon tinggal setengah. Sebuah panggilan masuk ke ponsel Taehyung.

"Halo, Hoseokie hyeong. Ada apa?"

".........."

Taehyung menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Jihoon-ah, hyeong keluar sebentar ya."Jihoon tidak bergeming.

Taehyung keluar dari ruangan karena harus membahas sesuatu dengan Hoseok. Begitu menutup pintu, Taehyung melihat Jungkook yang baru selesai membantu Jimin mengecek kondisi pasien. Tapi ia sendirian.

"Kookie, hyeong perlu bantuanmu."

"Ne, hyeong. Ada apa?"

"Hyeong titip Jihoon sebentar saja."

"Tapi.."

Taehyung langsung meninggalkan Jungkook, sementara tangan Jungkook menggapai angin karena tidak sempat meraih Taehyung. Mau tidak mau, baik tidak baik, mungkin ini saatnya mereka bertemu. Jungkook membuka pintu perlahan.

Hal pertama yang dilihat Jungkook adalah Jihoon yang hanya menatap ke depan. Sama sekali tidak terganggu dengan suara pintu dibuka ataupun suara dari saluran televisi yang sedang aktif. Jungkook berjalan menghampiri Jihoon, melihat makan siang Jihoon yang belum habis, Jungkook berinisiatif.

"Jihoon-ah, kita lanjutkan makan siangnya ya."

Jihoon menoleh, ia merespon begitu mendengar suara orang lain selain Jimin dan Taehyung. Mereka saling menatap untuk beberapa saat. Jungkook hanya tau sekilas informasi mengenai kondisi Jihoon tapi melihatnya secara langsung sepertinya sedikit berbeda. Jungkook tersenyum.

Mirror ✔Where stories live. Discover now