||Penyesalan

905 37 3
                                    

  Pov Aidan

  Hari itu memang tidak ada yang baik2 saja
antara aku kehidupanku dan cintaku, aku hampir kehilangan mereka, hampir!!!
Semua ini karna kecerobohanku dan kesalahanku. Aku yang salah,  seharusnya aku sadar jika sudah memiliki Adeeva dan tidak seharusnya aku melayani wanita lain yang membuat Istriku cemburu.

"Sesungguhnya wanita itu mampu memyembunyikan cinta selama 40 tahun, namun tak sanggup menyembunyikan cemburu meski sesaat"

Ali bin Abi Thalib

   Ku temukan Adeeva sedang berjalan seperti orang mabuk, tangannya lunglai,  sempoyongan. Tatapannya kosong dengan kaki yang terseret2 menapaki jalanan

  Adevaa!!!

    Aku berlari meneriakinya tapi dia tidak memperdulikanku entah dia mendengarku atau tidak.

   Adeevaa!!!

  Teriakanku semakin keras menembus dinding keheningan malam ini.

   Adeeva jatuh!! Adeeva pingsan!! Aku tak sempat menggapainya sehingga kepalanya terbentur aspal jalanan.

  Adeevaa!!!

  Aghhh!!!! Adeeva!!!

    Dengan tangan yang gemetar ku angkat kepala Adeeva, kudekapkan wajahnya pada pelukkanku.
Badannya dingin. Menggigil dengan nafas yang beraturan pada setiap hembusannya
Mungkin dia benar² tersakiti dan benar benar lelah.

   "Adeeva bangun! Maafin abang sayang" Eranganku dalam tangis yang tak dapat kuhentikan. Rasa bersalahku menyerbu seketika. Melihat Adeeva yang jatuh karnaku.

    Penyesalan bertubi tubi dalam diriku, aku menyakiti wanita yang seharusnya tak boleh ku sakiti, betapa baiknya dia melayaniku betapa ikhlasnya dia menerima kekuranganku
  "Aku hanya laki laki bodoh yang menyia nyia kannya begitu saja" Seketika pikiran itupun terlintas dikepalaku

>>>
>
>

    Sudah 4 jam dari kejadian,  Adeeva belum juga sadarkan diri, aku tak tega melihatnya terbaring seperti Ini dengan tangan yang di pasang jarum suntikan infus.

  "Adeeva.. Maafin aku " ucapku lirih,
Berkali kali ku ciumi punggung tangannya, aku takut kehilangan nya! Aku takut Adeeva pergi!

  "Aku mencintaimu Dev, maafin aku, tolong jangan tinggalin aku.. Maafin aku" hisakan tangisku tak terbendung lagi.

   Kurasakan jari tangannya bergerak membuatku terbangun dari menghimpit lengannya yang basah karna tangisku.

"Dek, maafin abang" ku genggam lengannya yang hendak menepisku, meskipun dia harus memalingkan wajah nya untuk melihatku. Aku tidak akan melepaskannya begitu saja.

  "Pergi Aidan!! Kamu pergi atau aku yang akan pergi!?"

     Begitulah dia memerintahku, buliran bening jatuh dari matanya, saat dia memalingkan wajahnya dari hadapanku. Aku tau itu. Sungguh melihat wanita menangis itu menyakitkan.
   Apalagi dia adalah wanitaku dan menangis karnaku, sebenarnya dia tidak sepenuhnya ingin aku pergi, aku tau hatinya tidak benar2 menginginkan ku pergi.

   "Maafin abang dek.. Abang gak akan ngulangi lagi, Abang janji sayang" kucium punggung tangannya dengan sebuah penyesalan.
     Dia hanya diam saja, mungkin dia sangat tersakiti olehku, bagaimana jika dia tidak memaafkan ku. Pikiranku sudah mulai negatif thinking. Tolong adeeva tolong!! Aku gak akan makan gak akan tidur kalo kamu gak maafin aku, apalagi kalo sampe cee cee....tidaakk!! Tidak!!

    Tapi dugaanku salah, Adeeva memegang ubun2 ku mengusap kepalaku sambil tersenyum, aku benar2 terkejut sekaligus bahagia. Ya Allah rasanya kayak habis menang undian.
    Aku langsung memeluknya begitu saja, namun  dia lambat membalas pelukanku, mungkin canggung karna ini pelukan pertama kami selama menikah.
  Iya pelukan pertama kami, sungguh tahan diriku menahan ini semua kadang suka ngiri liat tetangga yang sosweet2 sedangkan kami pegangan tangan aja bisa diitung jari, miris amat dah.

  "Maafin abang dek" ucapku lagi.
  Basah!! Pundakku menggenang air matanya, kulepaskan pelukanku dan mengusap air matanya dengan kedua tanganku.

"Jangan nangis lagi ya, aku mencintaimu"

   Dia hanya mencebik dengan air mata yang semakin deras, duhh sungguh manjanya dia jika seperti ini. Aku semakin mencintainya saja. Tapi apa aku salah ngomong?! Melihatnya menangis hingga tersedu sedu seperti ini.  
   Sontak membuatku terkejut. Dan semakin mengeratkan pelukanku.
  Susah sekali memahami perempuan seperti berjalan di air keruh.
   Ku dekapkan dia dalam pelukkanku
Ku biarkan ia menangis di pelukanku
Ini semua salah ku
Aku yang menyakitinya.

"Maafkan aku sayang"






Tbc

Maaf nih authornya jarang update, lagi sibuk hhehe
Makin kesini makin wallahu'alam deh
Makasi yang masih baca sampe part Ini, lope you deh😘😘

Vomentnya say
Hargai setiap karya ya sayang ya
Happy reading

JODOH dan TAK JODOH √ JJdTJ [COMPLETED]Where stories live. Discover now