DELAPAN

5K 288 6
                                    

Happy Reading
___________________________

“Gila, serem banget tadi filmya. Sumpah ya,” kata Abel bergidik ngeri.

Abel, Rega, Shania, dan Arkan sudah selesai menonton film.

“Bener Bel. Gue masih kebayang-bayang tau gak sama setannya!” tambah Shania.

Sepanjang  filmnya diputar, Shania hanya meringkuk sendiri di tempat duduknya. Berusaha menyembunyikan wajahnya dari layar bioskop ketika adegan klimaks berlangsung. Sedangkan Arkan yang duduk di sampingnya terlihat biasa-biasa saja dan malah fokus melototin layar bioskop.

“Gak nyangka juga bisa ketemu lo disini, Sob” Rega berbicara dengan Arkan. Arkan sendiri hanya terkekeh.

“Eh guys, bentar deh nyokap gue nelfon nih” ucap Abel kemudian mengangkat panggilan itu.

“Halo Ma?”

“Hahh, sekarang banget?”

“Ck, yaudah deh Abel pulang sekarang.”

Tutt Tutt

Sambungan telfon itu pun akhirnya terputus. Abel kembali pada teman-temannya. “Sorry banget nih, kayaknya gue harus balik sekarang deh. Nyokap gue tiba-tiba aja nyuruh gue pulang” jelas Abel dengan raut wajah kecewa.

“Yahh kok gitu sih, Bel” balas Shania.

“Sorry.. habis mau gimana lagi Shan”

“Gue anterin ya Bel” cetus Rega.

Dahi Abel mengerut, “Gak usah lah Reg, gue bisa naik taksi kalik. Terus kalo lo nganter gue pulang nanti Shania balik sama siapa coba?”

“Biar gue aja yang naik taksi, Bel. Gak masalah kok”

“Ahh jangan deh Shan,”

“Udah jangan ribut. Biar gue aja yang nganter Shania pulang. Lo bisa balik sama Rega sekarang” sela Arkan memberi solusi.

“Loh, tapi Ar-..”

“Ide bagus!” seru Rega.

“Nah, ayo pulang sekarang Bel.” ajak cowok itu.

Abel mendengus pelan, “Yaudah deh.”

“Shan, Ar, gue sama Abel duluan ya” pamit Rega pada mereka. Mereka pun menganggukkan kepalanya seraya tersenyum.

“Mau balik sekarang?” tanya Arkan.
Shania terlihat kecewa, padahal dia masih ingin jalan-jalan. “Huh yaudah deh” jawabnya singkat.

“Kok lesu gitu?”

“Habisnya gue masih pengen jalan-jalan,” gadis itu berkata jujur. Kepalanya menunduk kebawah.

Arkan menahan tawanya, “Jadi lo masih pengen jalan-jalan? Kalo gitu lo mau nggak ikut gue ke suatu tempat?”

“Hahh kemana??” mata Shania langsung berbinar.

“Udah ikut aja dulu, yuk!”

Lalu Arkan dan Shania berjalan menuju parkiran yang ada di basement. Cowok itu pun mengambil motor sportnya yang berwarna hitam. Dan untung saja helm yang dipakai Abangnya tadi masih disini. Entah Abangnya itu pergi naik apa Arkan tidak tahu. Dan tidak mau tahu juga.

“Kebetulan gue pake motor nih, gak papa kan?” Arkan memastikan.

Shania mengangguk. “Iya gak papa kok. Lagian gue juga udah lama nggak naik motor, jadi pengen ngerasain lagi sensasinya haha.”

Shania menerima helm yang diberikan Arkan dan memakainya. Beruntung hari ini Shania memakai celana jeans bukan rok atau semacamnya. Namun tiba-tiba Arkan memberikan jaketnya pada Shania.

Bahagia & Luka (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang