BAB 33 - Pilihan

28K 2.3K 352
                                    

Holaa, minggu ini HSHL up 2 kali karena emang ini sebenernya satu tapi aku bagi jadi 2 bab. MCB belum bisa di up, karena belum selesai penulisannya. Untuk yg tanya kapan upnya, aku nggak bisa pastiin.

Follow akun ig @indahmuladiatin untuk info cerita-ceritaku.

Jangan lupa vote dan komentar untuk dukung cerita ini. Happy reading guys!

☁☁☁

Dimas pergi ke rumah Kiara setelah mengantar Risa pulang. Mudah-mudahan Kiara sudah pulang dari rumah Mita. Kadang perempuan kan suka lupa waktu kalau sudah bergosip. Muali dari a sampai z semua dibicarakan.

"Siang Tante," sapa Dimas.

"Dim? Wah bagus deh, tuh Kiara di belakang. Dari siang uring-uringan," kata tante Sarah.

"Kenapa gitu? Waduh, Dimas jadi takut kena omel kalau Kia lagi uring-uringan," kekeh Dimas sambil melihat taman yang sedang disirami. Taman depan rumah ini tampak asri. Susunannya rapih mengingat tante Sarah suka sekali dengan tanaman.

Tante Sarah tertawa geli. "Nggak diizinin keluar, karena kasus kemarin Papanya jadi makin protektif."

Dimas tersenyum tipis, mengerti maksud om Reza itu baik. "Yaudah, coba masuk dulu. Doain ya mudah-mudahan Dimas nggak kena cakar."

"Tenang, anak Tante udah jinak," kekeh tante Sarah.

Respon itu membuat Dimas tertawa geli. Dia langsung ke taman belakang rumah Kiara yang lumayan luas. Dia melihat cewek itu duduk di gazebo sambil membaca novel. Lagi-lagi begitu, si kutu buku satu ini memang tidak bisa jauh sebentar dari buku. Entah itu buku pelajaran atau novel.

"Kia," panggil Dimas.

Kiara mendongak kaget. "Lo ngapain di sini?"

"Kangen," jawab Dimas. Dia duduk di samping Kiara dan merebahkan kepalanya dipangkuan cewek itu. "Kia."

"Hem?" tanya Kiara.

Dimas tersenyum dan menjawil hidung Kiara. "Gitu dong, jangan ngambek terus. Gue kan pusing.

"Lo ngeselin sih!" balas Kiara. Jarinya menyisir rambut Dimas. "Lo kenapa? Lagi ada masalah ya?"

"Hem? Tau dari mana?" tanya Dimas.

Kara mengangkat bahunya. "Enggak tau, feeling aja."

Dimas tersenyum dan memejamkan matanya. Usapan tangan Kiara membuatnya tenang. "Kia, gue tidur bentar ya. Gue ngantuk, capek. Jangan bangunin gue." Dia ingin tidur sebentar, menenangkan kemarahannya.

☁☁☁

Kiara memandang wajah Dimas yang tampak tenang. Dia penasaran masalah apa yang sedang dialami Dimas. Ingin bertanya, tapi tidak mau membuat Dimas tidak nyaman. Mungkin lebih baik dia menunggu sampai Dimas siap untuk bercerita. Sama seperti waktu dia menunggu cowok ini jujur tentang pekerjaannya.

Tangannya masih mengusap kepala Dimas. Lupakan soal rasa kesalnya. Dia tidak mau marahan dengan Dimas terus. Lebih baik dia mengalah, karena selama ini Dimas sudah banyak mengalah untuknya.

"Dimas tidur?" tanya mama.

Kiara tersenyum dan menganggukan kepala. "Biarin aja Ma, kasian capek."

"Yaudah, nanti kamu sama dia makan aja. Makanannya udah ada di meja makan," kata mama sambil meletakan nampan berisi dua gelas minuman dan kembali masuk ke dalam rumah.

Sambil menunggu Dimas bangun, Kiara lanjut membaca novelnya. Kegiatan yang setidaknya bisa mengobati dari rasa bosan. Hari ini tidak ada jadwal les, biasanya kalau pulang sekolah dia akan ikut Adrian. Lagi-lagi ingat Adrian, Kiara menghela nafas panjang. Apa kabar cowok itu. apa sudah masuk panti rehabilitasi. Semoga saja sudah, ibunya itu tidak akan diam saja kan.

High School Hits List (SELESAI)Where stories live. Discover now