しぬ 15 : PETITION

11.8K 598 7
                                    

"Selamat pagi," sapa Gio sambil mengecup kelopak mata Adara agar terbangun dari tidurnya.

Adara melenguh seraya merenggangkan otot-otot tangannya, ia melihat Gio telah menggunakan pakaian formal, dengan dirinya yang baru terbangun dari tidur menggunakan piyama bermotif.

"Bagaimana tidurmu? Apakah nyenyak?" Gio duduk di pinggir ranjang, tangannya terulur membelai puncak kepala Ara dengan lembut.

Adara mengangguk sebagai jawabannya. "Kamu mau kemana?"

Gio tersenyum. "Aku akan kembali bekerja. Cuaca yang bagus untuk berkutat dengan tumpukan kertas di meja kerja."

Adara tampak memikirkan sesuatu, hingga sebuah ide terlintas dipikirannya. "Apakah aku boleh ikut?" Mata Adara berbinar seolah ia ingin sekali ikut Gio bekerja.

Gioberpikir sejenak, tentang kegiatannya hari ini. "Hari ini aku ada meeting, banyak berkas-berkas yang belum aku periksa. Nanti kamu bosan."

Adara mengerucutkan bibirnya. "Akan lebih membosankan jika aku dikurung dikamar, aku mau ikut!" Adara bersedekap di depan dada, bibirnya yang mengerucut membuat pipi Adara kian mengembul.

Cup. Gio mengecup pipi gadis itu. Gemas!

"Baiklah, Tuan Putri. Cepat bersiap-siap, aku akan menunggumu di bawah," ucap Gio akhirnya.

Gio beranjak keluar kamar, sedangkan Adara memegang pipinya yang mungkin sudah terlihat merah seperti tomat. Hatinya ikut berdesir menerima kecupan itu. Sial! Jantungnya tidak baik berdekatan dengan Gio.

Dua puluh menit berlalu, Adara sudah siap dengan kemeja putih dan kalung berliontin bulan di lehernya, celana jeans berwarna hitam serta rambut yang ia biarkan tergerai.

Adara menuruni tangga dengan tas selempang di lengannya, ia menatap Gio yang sedang membaca beberapa berkas di ruang keluarga, Adara tersenyum menyambut tatapan Gio.

"Let's go!" pekik Adara senang, tangannya memeluk lengan Gio. Sedangkan tangan kiri Gio melingkar di pinggang Adara, menunjukan hak kepemilikan atas gadis disampingnya.

Gio membukakan pintu mobil untuk Adara, Ara terkekeh melihat kebiasaan baru Gio yang menurutnya sangat menggemaskan.

****

Ini kedua kalinya Adara berada di perusahaan pusat keluarga Zaxster. Rasanya berbeda ketika pertemuan Adara dengan karyawan perusahaan di hari pertama Adara menginjakkan kaki di sana.

Kini, seluruh karyawan membungkuk hormat, tidak ada yang berani menatap mata Adara secara terang-terangan.

Adara menyembunyikan wajahnya di balik punggung lebar Gio. "Apa mereka harus membungkuk setengah badan seperti itu?" tanya Adara.

Gio terkekeh, ia meraih pinggang Adara agar lebih dekat. "Bungkuk setengah badan untuk menghormati seseorang yang jabatannya pling tertinggi di perusahaan, untuk menyapa sehari-hari mereka hanya perlu menundukkan sedikit kepalanya."

As always, pipi Adara akan merona dengan hal-hal kecil yang selalu Gio lakukan. Adara menyembunyikan wajahnya di dada bidang Gio membuat pria itu terkekeh atas tingkah gadisnya.

Gio memasuki ruangannya diikuti Adara disampingnya. Adara beralih menuju sofa dan Gio menuju kursi kebangsaannya. Adara menatap sekeliling ruangan Gio, bernuansa putih, hitam dan abu-abu.

Ingin rasanya ia merubah dekorasi ruang kerja Gio menjadi serba pink, namun itu tidak mungkin ia lakukan.

Berbicara soal sikap pria itu, apakah Gio akan berubah jika Adara yang memintanya? Apakah harus sekarang ia membicarakan ini semua? Apakah hal itu akan mengganggu pekerjaan Gio?

しぬ SHINU (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang