Bagian 5

336 8 7
                                    

Kamar mandi di Klan Algol tidak jauh beda dengan di Bumi, tapi dalam kondisi super mewah. Airnya pun menyegarkan. Karena airnya sudah ada yang tercampur dengan wangi sabun, maka sudah tidak perlu menggunakan sabun.

Sepuluh menit aku mandi, setelah mandi aku pun kembali menggunakan pakaian yang di desain Ilo, namun aku setting sehingga membentuk baju tidur. Aku pun melangkah kembali ke kamar agar bisa menyuruh Seli untuk gantian mandi.

"Segar Ra ?" tanya Seli setibaku di pintu kamar, aku mengangguk. "Sangat segar Sel, sana cepat gantian." jawabku.

"Baju tidurmu bagus," Seli mengomentari pengaturan desain bajuku.

"Hehe, aku hanya memikirkan baju tidurku yang di rumah Sel. Biar terasa ada di rumah." aku tersenyum simpul.

"Baiklah, aku mandi ya." Seli pun meluncur keluar kamar sebelum aku sempat menjawab.

Sambil menunggu Seli, aku mengambil novel dari ranselku, dan kemudian merebahkan diri di atas kasur empuk berbentuk love.

"Selesai Sel ?" tanyaku saat Seli masuk ke dalam kamar.

"Iya, Ra. Seger banget dan mewah kamar mandinya." Seli tersenyum sumringah sambil mengeringkan rambutnya.

***

"Ra, Seli ! Ayo bangun." Xixi mengetuk pintu kami pagi itu. Aku melirik jam tanganku sebelum menjawab.

"Ya, Xixi. Kami segera keluar." jawabku setelah membuka pintu.

"Baguslah, karena sarapan pagi telah tersedia. Ali sudah dari tadi menunggu di ruang makan." Xixi tersenyum melihatku pagi itu.

"3 menit." janjiku. Kami pun segera mematut diri di cermin. Karena semalam sudah mandi dan masih terasa segar, kami hanya cuci muka dan gosok gigi. Lalu tepat setelah 3 menit kami tiba di ruang makan.

"Hai, Ra." sapa Ali setibaku di ruang makan.

Aku mengangguk sambil tersenyum. "Hai," balasku.

"Bagaimana tidur kalian semalam ? Nyenyak ?" Zizi bertanya setelah kami semua duduk melingkar di meja makan.

"Sangat nyaman," Seli menjawab ceria.

"Ya, seperti di rumah sendiri." tambahku.

Kami pun makan tanpa banyak pembicaraan. Usai makan Zizi mengajak ke ruang tengah untuk mendiskusikan tentang cara mendekati Red Bull.

"Posisi Red Bull saat ini berada di Zona Utara, sesuai dengan agen rahasia Klan Algol yang merupakan anak didikku dulu." ujar Zizi sambil menampilkan peta Klan Algol secara keseluruhan di layar besar pada dinding.

"Tepatnya dia ada disini," lanjut Zizi. Saat itu Xixi masuk membawa cemilan dan minuman segar, setelah menyuguhkan cemilan tersebut Xixi duduk ikut memperhatikan.

"Ada baiknya mereka mengenal dulu semua Zona disini Zizi sayang, sehingga mereka paham keadaan disini." Xixi memberi saran kepada suaminya.

"Ya, memang. Namun saya yakin, anak-anak ini akan terbiasa dengan perubahan mendadak. Karena anak-anak ini adalah anak dengan gen istimewa dari berbagai Klan terbaik." Zizi mengangguk. Kemudian meneruskan, "Baiklah, karena dari Zona Selatan dekat ke Zona Barat, ada baiknya kita ke Zona Barat dulu sambil refreshing melihat-lihat pedesaan." Zizi mematikan layar dan kemudian bersiap berangkat.

Kami bertiga pun, kemudian mengetuk logo di pakaian kami masing-masing dan dalam sekejap teknologi Ilo mengubah suai dengan pakaian tradisional Klan Algol.

"Teknologi pakaian kalian cukup hebat, pastilah Ilo yang merancangnya." Zizi berkomentar, yang tentu saja mengejutkan kami semua.

"Anda juga mengenal Ilo ?" Seli yang tidak dapat menahan rasa penasarannya bertanya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 11, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ALGOLWhere stories live. Discover now