Part 14

4.7K 273 7
                                    

"Jawbannya adalah IYA" Jawab zahra

"Why? Mengapa semua orang memandang ku dengan pandangan bertanya-tanya?"

"Kakakkkkkkkkkkkk kagen" Ucap ara sambil berlari untuk memeluk zahra

Zahra membalas pelukan sang adik "Haisssss manjanya adik kecil ku ini"

"Kk aku sudah besar loh, umur ku sudah 18th toh cuma beda 5 menit sama kk"

"Iyaiya sudah besar ko. Se kangen itu ya de? Perasaan kk pergi baru sebentar deh"

"Sebentar ndasmu! 3 tahun kk bilang sebentar? Butuh di ruqiyah ndak ka?"

"Hehehe afwan kk cuma bencanda"

Zahra beralih mencium tangan bunda dan ayahnya "Eh iya Assalamu'alaikum bunda, Assalamualaikum ayah, anak mu yang cantik jelita ini telah kembali"

"Wa'alaikumssalam warahmatullahi wabarakatuh, orang mah sebelum apa-apa salam dulu baru kangen-kangenan" Ucap bunda

"Ih bunda mh orang dari luar juga zahra udah ngucapin salam berkali-kali kali tapi ga ada yang jawab"

"Oh"

"Dih bunda, anaknya pulang bukannya di sambut malah di cuekin, ini lagi kamu de ga bilang-bilang kalau ada acara lamaran kamu" ucap zahra sambil menujukan tangannya ke arah ara

Ara membentuk bibirnya seperti anak-anak yang sedang merajuk "Gimana mau bilang orang aku aja baru tau sekarang"

Zahra tertawa "Udah berani kamu ya ngelangkahin kk"

"Ya Allah di bilang aku juga ga tau ka"

"Jadi jawabannya apa?" Ucap azzam

Zahra melirik azzam dengan sekilas "De calon mu ganteng juga, udah terima aja kapan lagi coba punya calon ganteng kaya gini" bisik zahra sambil tertawa

"Sebenarnya aku sudah tau azzam dari adam karena dulu adam selalu menceritakan azzam saat bersama ku"

"Ini tuh bukan masalah ganteng ngga nya ka tapi masalah hati"

"Halah kaya yang punya hati aja kamu tuh ra"

"Kk pikir aku hewan apa? Yang ndak punya hati"

"Kata siapa hewan ga punya hati? Buktinya anak kambing tetangga sebelah kita aja udah nikah. Berarti punya perasaan cinta sama pasangannya dong?"

"Iya juga ya"

"Cinta datang karena sering bertemu de, nanti juga bakal tumbuh seiring berjalannya waktu percaya deh sama kk"

"Percaya sama kk mah musyrik"

Zahra menjitak kepala ara "Elah bocah di bilanginnya"

Bunda menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat perlakuan zahra ketika bertemu dengan ara, selalu saja begitu "Eh sudah-sudah kalian ini malah ribut ga malu apa di liatin keluarga azzam, ayo ra apa jawaban mu"

"Bolehkah ara meminta waktu untuk memikirkannya? Jika di bolehkan ara meminta waktu 2 minggu"

"Baiklah, 2 minggu lagi saya akan kembali untuk meminta jawaban mu" jawab azzam

🍁🍁🍁

"Kk ko ga bilang kalau mau pulang sekarang? Aku kan bisa jemput kk di bandara"

"Ya kalau bilang mah namanya bukan kejutan kali ra"

"Segala macem bikin kejutan, nyatanya kk kan yang di kejutin sama lamaran aku kan?"

"Kamu sih de berani banget ngelangkahin kk. Harusnya kan kk dulu yang nikah baru kamu"

"Yang namanya jodoh siapa yang tau ka, orang ara juga ga tau kalau guz azzam mau ngitbahin aku"

"Hm"

"Kk pulang sendirian?"

"Iya, tapi nanti pagi ka feni mau nyusul katanya"

"Eh de, btw kamu sudah bsa masak beluk? Ya kali mau jadi istri tapi ga bisa masak? Mana tadi ngomongnya prontal banget lagi, kamu ga takut calon kamu ilfiel apa?"

"Yauda si ka kalau di ilfiel ya jangan nikah sama aku lagian kan itu memang kenyataannya"

"Ra ra kamu umur berapa si? Perasaan polosnya melebihi anak TK loh. Kalau kamu ga bisa masak mau dikasih makan apa nanti suami mu? Mau makan angin? Kenyang ngga kebung si iya"

"Nanti juga aku bisa masak ko ka, semuanya juga butuh proses dulu kali ga sekaligus langsung bisa"

"Kamu ini di kasih taunya ada aja alasannya. Heran kk tuh, liat aja besok pasti kamu kena ceramah ka feni"

"Kk mah! Jangan suka nakut-nakutin ara gitu kenapa si"

"Kk ga nakut-nakutin kamu ra, cuma mengingatkan saja"

"Ya ga usah di ingetin juga kali ka, ara kan jadinya takut"

"Aduh kk ga bisa bayangin gimana respon ka feni ketika mendengar berita hot ini" ucap zahra sambil berangan-angan

"Ga kebayang dan jangan pernah di bayangkan. Ngedengernya aja udah ngeri apalagi sampai kejadiannya ya"

"You know lah ka feni kalau sudah ngamuk pasti suka ngacak-ngacak solokan tetangga"

Ara tertawa gakgak "Allah! Kalau ngomong suka jujur deh"

"Heh!"

"Ya ampun kaget aku tuh ka! Astagfirullah ngapa jadi ngegibah gini si ya ampun kk si"

"Dih malah nyalahin kk"

"Ya kk kan tadi yang mulai"

"Kk ga akan nerusin kalau kamu ga ikut berkecambung di dalam obrolan ini"

"Ish ga mau tau pokonya kalau nanti di hisab ara bakal bilang kk yang ngeduluin"

"Apa-apaan! Enak aja! Please deh ya dosa kk tuh udah buanyak banget jadi ga usah di tambah-tambahin lagi"

"Ga mau berdosa tapi malah ngegibah, kan aneh"

"Sabar zahra, kamu harus sabar ngadepin manusia seperti ara. Aku sabar agar kuburan ku lapang"

"Ye si kutil malah curhat"

"Araaaaaa! Ga sopan kamu ya! Gini-gini aku ini kk mu loh walau cuma beda 5 menit tapi tetep kamu harus hormat sama kk"

"Siapa yang bilang kalau kakak itu adeknya si. Hormat grak"

"Ya ampun ngapain coba hormat-hormatan kaya yang lagi upacara aja"

"Kan tadi kk yang nyuruh aku hormat sama kk"

"MasyaAllah! Maksud kk tuh perilaku menghormatinya bukan malah hormat kaya gitu!"

"Yauda berarti kk lagi yang salah"

"Allahurobi! Andai ya kamu bukan adiknya aku pasti sudah ku buang kau ke rawa-rawa buntung"

"Asik! Kaya judul lagu"

"Bundaaaa! Punya anak ko ngeselin kaya ara gini si ya Allah zahra udah nyerah, zahra ga kuat zahra ga kuat"




























Ara itu anak ke 4 dari 3 bersaudara
1. Feni Amanah
2. Arya pratama syaputra
3. Aisyah Aulia Azahra
4. Aisyah Humaira Azahra

Assalamualaikum, calon makmum [Revisi]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora