Maaf banget lama up.
Jaringannya terkadang agak susah.
Apalagi sekarang udah mulai semester baru. Jadi aing semakin banyak kerjaan...Sekali lagi mohonlah maaf.
AUTHOR POV
"Puas loe sekarang liat gue kecapekan?." Ucap Sean kesal saat dirinya sampai di Skotlandia atau lebih tepatnya apartemen Hans."Tidak, mana info yang akan kau berikan". Pinta Hans tanpa memperdulikan kekesalan Sean didepannya.
Sean melotot tak percaya dengan sikap Hans yang cuek, memang ia tau Hans tidak peduli dengan lingkungan sekitar, tetapi apakah dengan teman ia juga harus begitu.
"Kuharap kau menawarkan aku minum dulu tuan, setelah itu anda bertanya apakah anda capek?." Ucap Sean menyindir Hans, tetapi Hans malah mengelengkan kepalanya.
"Bisakah kau Langsung mengatakannya saja, kau lihat aku tidak sempat memegang laptop" bantah Hans. Sean menatap Hans lagi lagi ia tak percaya. Bagaimana Hans begitu lalu apa kerjaannya selama disini. Batin sean.
"Aku harap kerajaanmu bukan hanya mengisi gudangmu saja". Umpat Sean.
"Gudang?." Tanya Hans tak mengerti.
"Ahh tidak tidak. Bukan itu. Aku hanya bercanda". Ucap Sean cengengesan ia hampir saja keceplosan. Hans hanya menggeleng kepalanya dengan sikap Sean.
"Bisakah kau menolong ku?". Ucap seseorang yang baru datang dan membuat Hans dengan Sean sama sama menoleh.
"Shittttt!!!!". Umpat Hans. Saat melihat orang itu.
Sementara seannnnnn...
Ia hanya melonggo tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Sikap Hans yang overprotektif itu."Sean tutup matamu". ucap Hans sambil bangun dari duduknya dan menghampiri Sarah yang baru keluar dari kamarnya dengan menggunakan hot pans dan tangtop. Entah kenapa Hans melarang Sean menatap Sarah.
"Untuk apa?.". Tanya Sean polos. Semnagat Sarah kebingungan Hans membuka jasnya dan langsung menutup tubuh Sarah.
"Apa yang kau lakukan?. " Tanya Sarah kebingungan .
"Seam ku cungkil matamu jika masih menatap kesini". Ancam Hans tetapi itu tak membuat Sean takut, malah membuat Sean malah tertawa terbahak-bahak dengan sikap Hans yang overprotektif itu.
"Hahahah kau kenapa Hans?. " Tanya Sean berpura-pura bodoh.
"Hans gue kepanasan berhenti memakaikan aku jasmu itu bodoh". Umpat Sarah kesal sebab Hans tiba tiba memakaikannya jas.
"Masuklah!." Perintah Hans, Sarah ingin menolak tetapi Hans dengan muka mengancamnya membuat Sarah hanya mendengus dan kembali masuk ke kamar. Sementara Hans masuk ke kamar juga, Sean menyumpahi Hans karena malah ikut masuk ke kamar juga.
"Terkutuk lah, orang judes itu bagaimana bisa ia yang membuat ku pergi kesini ia juga yang mengabaikan ku". Rutuk Sean.
"Aku mendengarnya". Ucap Hans yang baru keluar dari kamarnya dengan muka kesal.
"Hei bung ada apa dengan wajahmu?. X tanya Sean ia tau jika Hans pasti berdebat didalam tampak sekali wajahnya sangat kesal.
"Perkiraanmu salah,." Umpat Hans makin kesal.
"Maksudmu?. " Tanya Sean bingung. Akan maksud Hans
"Kau pikir aku berdebat dengan Sarah, aku kesal dengan mu". Ucap Hans sinis.
"Kau pembaca hati sekarang?. ,. Sejak kapan profesimu berubah jadi pembaca hati?." Goda Sean.
"Berhenti bercanda dan laporkan hasil kerja mu?.!. " Pinta Hans to the point
KAMU SEDANG MEMBACA
A PART OF THE LOST STORY
Romance21 +++. Karena duka dimasa lalu yang begitu mendalam membuat semua orang tidak bisa melupakan kejadian itu. Hingga mempertemukan kedua orang yang memang terlibat didalam masa lalu itu.