#2.1

5.4K 200 31
                                    

"Papah!" Kenza menepuk-nepuk pipi Sehun pelan.

Sehun membuka matanya lantas tersenyum karena hal pertama yang ia lihat adalah anak kesayangannya.

"Cepetan mandi, aku gak mau kesiangan buat berangkat kesekolah." Kenza cemberut membuat Sehun tertawa geli.

Sehun sangat bangga karena Kenza tumbuh dengan baik, ia sangat pintar seperti Sehun. Namun ia sangat cerewet seperti Sera.

"Iya, Papah mau mandi dulu." Sehun bangkit dari tidurnya lantas berjalan menuju kamar mandi.

Sepeninggalannya Sehun, Kenza berjalan menuju dapur. Ia menyiapkan roti untuk sarapan paginya.

Semenjak Sehun mengetahui jika Kenza adalah anaknya, Sehun langsung meminta Baekhyun agar Kenza bisa tinggal bersamanya tapi sesekali juga Kenza diperbolehkan untuk menginap dirumah Baekhyun.

Setelahnya mereka segera bersiap-siap menuju sekolah Kenza. Kenza baru menduduki kelas tiga Sekolah Dasar.

"Kerja yang bener." Kata Kenza setelah mencium tangan Sehun.

"Kamu juga belajar yang bener."

"Ya pasti lah. Biar bisa ngalahin Papah." Kata Kenza sembari membuka pintu mobil.

"Papah anterin sampe kelas ya?"

"Jangan! Nanti banyak tante-tante yang sok baik lagi sama aku." Kenza segera melotot. "Udah ya sana pergi." Kenza turun dari mobilnya lalu segera menghampiri teman-temannya yang tengah berkumpul didepan gerbang.

"Eh ganteng. Udah sarapan?" Salah satu wanita paruh baya menghampiri Kenza dengan senyuman. "Papahnya mana?"

Kenza hanya menggidik ngeri. Kenapa juga dia harus mempunyai Papah yang tampannya seperti malaikat? Ia binggung apakah itu sebuah kutukan atau semacamnya.

"Kenza." Sehun memanggil sembari menghampiri Kenza. "Botol minum kamu ketinggalan." Sehun memasukan botol minum tersebut kedalam tas Kenza.

Kenza hanya menepuk keningnya kesal. Sekarang banyak wanita yang menghampiri mereka.

"Eh udah lama ya gak ketemu, gimana kabarnya pak?" Seorang wanita dengan balutan pakaian yang sedikit minim tersenyum kepada Sehun.

"Aduh pagi-pagi udah liat duda keren rasanya lagi dapet lotre."

"Mas, anak saya umurnya udah 21 tahun. Cocoklah kalo nikah sama mas."

Sehun hanya tersenyum tidak berminat.

Banyak para wanita yang berusaha mendekati Sehun dan bahkan sampai ada yang mau menikahi Sehun. Namun Sehun menolak keras karena yang ada di hatinya hanyalah Sera seorang, wanita yang selama ini telah ia sia-siakan.

"Kesian Kenza gak punya Ibu, mending sama anak saya aja pak. Dia penyayang kok orangnya." Sehun tidak memperdulikan ucapan wanita itu.

"Mending kamu ke kelas ya? Nanti siang Papah jemput, kamu jangan kemana-mana." Sehun beralih sembari menepuk-nepuk pundak Kenza. Kenza mengangguk lalu berbalik badan dan berjalan menuju kelasnya.

Sehun pamit pergi dan segera memasuki mobilnya.

Sehun mengusap wajahnya. Di sisi lain ia tidak mau menikah dengan wanita manapun selain Sera, tapi disisi lain juga ia merasa kasihan terhadap Kenza yang belum merasakan kasih sayang dari seorang Ibu.

"Maafin aku Ra, aku masih belum bisa jadi Papah yang terbaik buat Kenza."

--

Selesai meeting Sehun segera merebahkan tubuhnya diatas sofa yang ada di ruangannya.

"Ra, aku cape." Sehun memejamkan matanya. Membayangkan tangan lentik Sera membelai rambutnya dengan lembut sembari memberikan kalimat penyemangat.

MY BIG BOSS MY HUSBAND??!!•OSH[END]Where stories live. Discover now