#2.2

7.1K 227 119
                                    

Sehun tengah bersenandung kecil sembari membereskan beberapa berkas yang berserakan dilantai karena ia tidak sengaja menjatuhkannya tepat didepan ruangannya.

"Sini Pak saya bantu." Hyunjin datang membantu Sehun memungut kertas-kertas penting itu.

Sekertarisnya yang sudah bekerja sekitar setengah tahun itu sangat cekatan. Ia menggantikan posisi Lay yang sekarang memilih untuk membuka usaha sendiri bersama istrinya.

"Oiya Jin, bisa tolong jemputin Kenza gak? Saya cape nih." Sehun berujar ketika mereka sudah selesai membereskan berkas itu.

"Yah Pak, saya juga sama capek." Tolak Hyunjin dengan memasang wajah malas.

Cuman Hyunjin yang berani membantah perintah atasan.

"Nanti gajinya saya naikin." Balas Sehun.

Hyunjin tampak berfikir sejenak. "Minta uang dong kalo gitu, Kenza kalo dijemput saya suka minta yang aneh-aneh."

Sehun berdecak sembari menyodorkan uang tiga lembar berwarna biru kearah Hyunjin.

Hyunjin tersenyum bahagia. "Kalo saya telat masuk jangan marah ya? Kenza suka ngajak main mulu."

"Iya udah sana yang penting Kenza aman." Kata Sehun cepat sembari mengibaskan tangannya diudara.

"Kunci mobilnya mana?" Hyunjin membuka telapak tangannya didepan Sehun.

"Yaudah nih." Sehun melempar kunci tersebut keudara tapi Hyunjin bisa menangkapnya dengan cekatan.

Hyunjin langsung berjalan sembari berjingkrak senang.

Sehun hanya menggeleng tak paham dengan kelakuan adik Lay itu. Dan karena itu juga Hyunjin tidak terlalu takut terhadap Sehun karena bosnya itu adalah teman baik kakaknya. Hyunjin juga cukup dekat dengan Kenza, disaat Keza bermain ke perusahaan Sehun pasti Hyunjin akan menghabiskan waktunya untuk bersama Kenza daripada fokus bekerja. Sehun sih memaklum selama anaknya baik-baik saja.

Tadinya Hyunjin akan diangkat menjadi babysitter Kenza, tapi cowok berusia 22 tahun itu menolak dengan keras, Ia lebih memilih menemani Kenza diperusahaan saja agar dia tidak bekerja dan fokus bermain dengan Kenza. Alih-alih gaji dipotong, tapi Sehun malah melipat gandakan gaji Hyunjin karena telah bermain dengan Kenza.

"Heh bocah, apa kabar nih?" Hyunjin menepuk pelan pundak Kenza yang tengah terduduk ditaman sendirian.  "Sombong banget lo jarang main ke ke kantor bokap lo, gada lo gue jadi kerja terus kan. Gaji kagak naik-naik."

"Ah males. Abang ngajarin aku yang gak bener." Kenza mendengus.

"Lo tuh harus tau sama dunianya para cowok. Harus diedukasikan pas masih bocil kek gini, biar ntarnya gak kaget. Cupu."

"Udah ayo pulang. Bosen aku disini." Kenza turun dari bangkunya dan berjalan terlebih dahulu mengabaikan ucapan Hyunjin.

"Main dulu ya? Atau jajan gitu. Males banget nih gue buat ke kantor." Hyunjin mengekori Kenza dari belakang sembari memainkan rambut Kenza gemas.

"Mending main dirumah om Baekhyun aja, gimana bang?" Kenza bertanya dengan wajah berseri-seri.

"Males ah gue ketemu sama Baekhyun, telinga gue gak wellcome sama suara dia." Ujar Hyunjin sembari membukakan pintu mobil.

"Beli makanan yang banyak abis itu kita main ps diruangan Papah, gimana?" Kali ini Kenza menatap Hyunjin yang baru menduduki kursi kemudi.

"Nah gitu dong dari kemaren." Hyunjin terkekeh lantas menancap gas.

Seperti rencana awal, mereka membeli banyak camilan lalu kembali menuju perusahaan. Disana banyak yang menyapa Kenza dan menanyai kabarnya karena ia sudah lama tidak berkunjung kesana.

MY BIG BOSS MY HUSBAND??!!•OSH[END]Where stories live. Discover now