Gara-gara Kecoa!

6.1K 407 6
                                    

Hari senin kembali tiba, kesibukan para karyawan pun kembali mengisi suasana di setiap lantai perusahaan. Untung bagi Libra kali ini, ia tak datang terlambat dan sesampainya di perusahaan tidak ada kerjaan yang bisa ia kerjakan

Tiga jam berlalu, rekan kerjanya yang bertugas piket sudah mengecek semua instalasi listrik dan tidak ada kerusakan apapun. Libra dan yang lainnya tidak bisa serta merta berleha-leha, ia berusaha mencari kesibukan lain dengan berkeliling atau setidaknya bersembunyi- menghindari dari jangkaun kepala bagiannya a.k.a Pak Wawan yang bisa saja memberi alih pekerjaan lain dengan se enaknya

Ish... Libra tidak mau ya, kemarin saja saat tidak ada kerjaan dan pak Wawan dengan sialnya tahu lalu memberi alih pekerjaan kepadanya. Libra di suruh memasang banner iklan, setelah itu di suruh mendata ini itu padahal kan itu bukan pekerjaannya. Alhasil kali ini Libra memilih berkeliling, mengisi waktunya. Barangkali ada salah satu staf yang membutuhkan bantuannya

Libra berjalan hendak menaiki lift, ia akan berkunjung ke lantai lima belas dimana divisi marketing berada

Dengan bermodalkan dua amunisi yang setia menempel di saku baju kerjanya alias tespen dan obeng,
Libra berjalan hendak menaiki lift, ia akan berkunjung ke lantai lima belas dimana divisi marketing berada- dimana tempat kedua sahabatnya bekerja. Barangkali ada kerusakan atau masalah yang bisa ia perbaiki

Ting!

Libra dengan senyuman khas serta ekspresi wajah tanpa beban, mulai melangkahkan kakinya. Beberapa karyawan hilir mudik berjalan melewatinya dengan beberapa berkas ditangannya, gadis itu sesekali menoleh ke setiap ruangan lewat jendela tembus pandang dimana beberapa staf tengah disibukan dengan memandang layar monitor komputer

Kakinya kembali melangkah, sampai pekikan seseorang menjadi perhatiannya kini. Pria dengan stelan khas karyawan kantoran tengah memukul-mukul ringan mesin Despenser air, jangan lupakan umpatan kecil serta wajah kesal yang meliputinya. Libra terkekeh dan mencoba mendekati pria itu

"Saat nya kerja Libra!" pekik gadis itu dalam hati

"Kenapa sama mesinnya pak?" tanya Libra berinisiatif

Pria dengan wajah yang mengingatkan Libra akan sosok penyanyi muda yang begitu populer dikalangan anak muda itu kini memusatkan perhatiannya kepada Libra, meneliti penampilan gadis itu dari atas sampai bawah. Sedikit tidak sopan memang

Pria itu menyengir kuda sampai behel di giginya menampakkan diri, Libra sedikit terpana melihatnya

"Ehm... Kamu teknisi?" pertanyaan penuh keraguan itu keluar dari mulut pria itu

Tanpa ragu gadis mungil dengan senyum innocent itu mengangguk
"Iya pak, saya teknisi"

Seketika seukir senyum terbit dari bibir tipis berwarna merah muda sang pria
"Despenser ini kayaknya rusak, sedari tadi saya atur ke mode cool tunggu beberapa menit tapi tetep aja gak berubah. Tetap dalam mode hot, air nya semua berubah panas. Bahkan aromanya pun sedikit berbau kabel terbakar" Papar pria itu sambil sedikit terkekeh, merasa lucu dengan yang dialaminya saat ini

"Coba nih kamu cium aroma air nya"Libra lantas menghirup aroma segelas air yang disodorkan pria itu

Dan benar, aromanya tercium persis. Sedikit menyengat bau kabel terbakar

Netra Libra bergulir mencari kabel mesin tersebut yang masih mencolok di stop kontak, tangannya bergerak lantas mencabutnya dengan segera

"Saya izin bawa kebengkel ya pak, kayanya udah parah banget ini rusaknya. Bahaya kalau di diamin aja, nanti orang yang gak tau bisa keracunan " pria itu mengangguk dengan exited, jangan lupakan senyum dengan wajah slengeannya

I Belong To My BossWhere stories live. Discover now