Bunda Este!

2.8K 218 17
                                    

Peluh nya berlomba menetes turun dari dahi nya, tubuhnya mulai sedikit terasa penat namun tak serta merta menghapus semangatnya. Gulungan kabel setebal ruas jari telunjuk teronggok di hadapannya, jemari mungil nya mulai membenahi sulur-sulur kabel tersebut dan menaruh nya di dalam sebuah lemari khsus

Tubuhnya berbalik demi mengecek apakah masih ada benda yang ia pergunakan masih tergeletak asal dan belum ia rapih kan, tapi ternyata tidak. Ia sudah menyelesaikan tugasnya kali ini, sambil berjalan pelan gadis mungil dengan seragam yang sudah berubah warna itu keluar dari ruangan bengkel yang terletak sedikit tersembunyi dekat dengan parkiran motor khusus karyawan

Sudah seminggu ini Libra memang lebih menyibukan diri berada di dalam bengkel teknisi, bekerja bersama para pria tangguh memperbaiki mesin serta kerusakan-kerusakan lainnya. Ia tak merasa keberatan bekerja bersama mereka- rekan-rekannya yang jarang ia temui bekeliaran di dalam kantor, kecuali jika ada perbaikan yang membutuhkan banyak tenaga ahli. Barulah mereka turut serta membantu

"Udah selesai Li?"

Libra menoleh mendapati sosok pria paruh baya yang tengah mengelap sebilah besi yang akan di cat ulang. Libra berputar arah- berjalan mendekati pak Firman

"udah dong pak, Libra udah rapihin juga kabelnya tinggal nanti di bawa pak Yanto" sahut Libra dan pak Firman memberi apresiasi dengan satu jempol tangannya

"Top markotop dah buat Libra, gesit kerjanya!" Libra menyengir kuda mendengar perkataan serta gaya pak Firman yang terkenal humble itu

"Eh iya, tuh ada pisang goreng. Saya denger dari anak dalam katanya kamu doyan banget pisang goreng, makan gih!"

Mata Libra berbinar seperti ada percikan taburan bintang menyala saat melihat pisang goreng yang tertata di dalam stero foam, tanpa malu Libra mengambil satu dan segera melahapnya. Meski sudah tak hangat tapi gadis berwajah bak boneka hidup  itu amat menikmati nya

"Makasih pak Firman" ucap Libra sambil asik mengunyah

Firman tertawa melihat tingkah Libra, gadis itu memang begitu unik dan lucu. Ia tak heran jika Libra mencuri banyak perhatian saat pertama kali mengakrabkan dengan rekan-rekannya di bengkel. Memang tim teknisi di bagi dalam dua kelompok: teknisi dalan dan teknisi khusus bengkel, tapi mereka tetap bekerja sama.

Libra yang kerap bertugas di dalam kantor entah kenapa seminggu ini begitu betah bekerja dengan tim-nya di bengkel, tak biasa. Pak Wawan pun sebagai kepala bagian hanya membiarkan asal tidak menyalahi aturan pekerjaan. Libra hanya sesekali keluar demi membantu rekan lainnya jika di butuhkan atau kebagian waktu piket, jika tidak maka gadis itu akan mendekam di dalam bengkel- entah mengotak atik mesin atau membantu rekan lainnya

"Enakan mana Li, kerja di dalem apa di bengkel?" tanya Pak Firman, masih sambil mengerjakan tugasnya

Libra menelan kunyahan nya sebelum menjawab
"Sama-sama enak kok pak, teman-temannya juga sama-sama asik. Tapi kalau di sini lebih banyak makanan, jadi betah hihihi... " Libra terkekeh begitu juga dengan pak Firman, memang benar jika di bengkel kesannya sedikit bebas. Makan sepuas apapun takkan di tegur, pak Wawan hanya sesekali berpatroli. Kalau di dalam beda, waktu istirahat dan santai-santainya itu masih di awasi pak Wawan yang terkadang bisa berubah galak macam kocheng oren

"pantesan aja kamu betah, padahal baju kalau udah keluar dari bengkel dekil nya minta ampun. Gak malu kamu?" Libra menggelengkan kepalanya setelah melihat seragam nya yang sedikit kumal karena terkena debu

"Gampang nanti tinggal di cuci pak" sahut Libra dengan enteng, lagi-lagi pak Firman tertawa. Kan sudah ia bilang jika gadis mungil itu unik, mana ada perempuan zaman sekarang mau berkotor-kotor ria macam Libra

I Belong To My BossWhere stories live. Discover now