Trauma!

4.6K 305 14
                                    


Dua rangkap selimut tebal seakan tak mempan tuk menghangatkan tubuhnya, wajahnya pucat pasi dengan netra yang menyorot keadaan sekitar kamar dengan tatapan sayu

Libra demam sejak semalam, membuat mimih dan pipihnya khawatir melihat kondisi putri sulungnya setelah pulang kerja

Maka biasanya jika sudah memasuki pukul lima pagi Libra sudah disibukkan membersihkan diri, tapi sekarang bahkan mengangkat tubuhnya saja ia tak sanggup. Waktu kian bergulir sampai menunjukkan pukul tujuh dan Libra pasrah, ia masih terbaring lemah dengan ponsel yang menempel ditelinganya- yang baru saja ia gunakan tuk menelpon pak Wawan meminta izin tidak hadir

Entah harus bersyukur dengan keadaannya sekarang atau tidak, yang pasti Libra memang tidak berniat masuk kerja sekalipun ia tidak sakit

"Libra... Sarapan dulu yuk, baru nanti minum obat" seru wanita paruh baya  yang tak lain adalah mimih gadis cantik itu- Soraya

Libra melenguh, menaruh ponselnya diatas nakas dan merubah posisinya menjadi duduk

"Mih Libra gak kerja dulu sehari gak apa-apa kan?" tanya Libra dengan suara seraknya

Soraya mengangguk setelah menaruh semangkuk nasi beserta sayur sop hangat di atas nakas
"Mimih bahkan khawatir sama kesehatan kamu, lah kamunya sendiri malah masih nanya pekerjaan. Dua hari kamu gak kerja pun gak masalah sayang, sekarang makan sarapannya!"tukas Soraya, lalu beraluh membuka gorden kamar sang putri agar sinar matahari dapat menyinari ruangan tersebut

Libra mengangguk, dalam hati ai tersenyum karena ucapan mimihnya

"Bagus, kalau begitu mendingan dua hari aja gak masuk. Tapi kalau kelamaan nanti kerjaan terbengkalai dong"batin Libra

Serba salah, Libra pun termenung memikirkan nasib pekerjaannya. Ia sebenarnya tergolong karyawan rajin, bahkan catatan izin sakit, alpha, dan lain-lainnya saja ia tak ada. Baru kali ini selama delapan bulan ia tak masuk kerja, ya sebenarnya ia bisa saja sih memaksakan masuk meski dapat ocehan panjang lebar dari mimih dan pipihnya yang khawatir. Tapi karena ada alasan lain, ya sekali-sekali tak masalah lah ia izin

"Jangan bengong aja, makan cepetan! Nanti minum obat, muka kamu udah pucet banget"Libra berjengit terkejut karena ucapan Soraya

"Iya iya, ini juga mau makan kok"sahut Libra malas dan meraih sepiring nasi dengan taburan sayur sop

Soraya ikut menjatuhkan bokongnya disamping sang putri, ia meraih sulur rambut Libra yang menganggu dan menguncirnya menjadi satu. Dengan lembut Soraya mengusap kepala putrinya itu, sementara kedua anak lainnya- yan dan Mino sudah berangkat ke sekolah masing-masing sejak pukul enam tadi

"Kamu kok tumben banget gak mau kerja, biasanya kalau sakit pun maksa-maksa terus berangkat"

Uhuk...

Nasi yang berada di mulut Libra menyembur seketika dari mulut, ucapan Mimihnya barusan membuatnya tak karuan. Jantungnya berdentum kian cepat, bahkan wajahnya kini dihiasi rona merah

Soraya mengernyit menatap wajah putrinya setelah memberikan segelas air putih yang langsung ditenggak habis oleh Libra

"Kalau makan tuh yang bener, masa sampe nyembur gitu!" punkas Soraya memelototkan matanya kearah sang putri

Libra meringis seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Ck... Ya Libra kan lemes banget mih, kalau Libra pingsan dijalan gimana? Ya mending gak masuk sekalin daripada terjadi hal-hal yang gak di inginkan"Decak Libra, merasa lega sendiri karena menemukan alasan yang menurutnya pas

I Belong To My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang