01.CHAVANA

381 157 42
                                    

[JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMEN,HAPPY READING!]

' Hati ini bergejolak hingga tindakan muncul tanpa disadari sepenuhnya '

💚

"Itu pada kenapa sih?"heran Chavana yang melihat para siswi-siswi berlari memadatkan lapangan outdoor sambil berteriak tidak jelas, karna kepo Nabila-sahabatnya ikut melihat apa yang terjadi sontak dahinya berkerut menandakan keheranan lalu mengangkat bahunya tak tahu

"Kaga tau tuh, heboh bener"

Farlhea pun berdiri dari duduk manisnya untuk melihat apa yang terjadi, ia memutarkan bola matanya dan kembali duduk karna baginya sungguhlah tidak penting.

"Udah palingan-eeeeh sebentar..."

Chavana dan Nabila menoleh kearah sahabat mereka yang satu itu nampak memikirkan sesuatu, pikiran Farlhea seperti mengingat sesuatu apa yang terjadi pada siswi-siswi itu. Sepertinya ia tau apa yang membuat siswi-siswi bertingkah seperti itu, ini bukan hal yang biasa sering sekali mendapatkan pemandangan seperti ini.

"DEMI APA! kok gue lupa sih!?"ringis Farlhea menepuk dahinya lalu menggerutu, kedua sahabatnya menatap bingung kearah dirinya. Tanpa sepatah kata pun ia menarik kedua sahabatnya untuk ikut memadatkan lapangan outdoor bersama siswi lain, yang ditarik hanya diam pasrah tak mengerti akan kelakuan sahabatnya satu ini.

"Paan nih?"

"Gue baru ingat kalau hari ini pertandingan basket antara Abzas versus Agiar!!"histeris Farlhea sangat excited menonton pertandingan, mendengar perkataan sahabatnya mata Nabila membulat penuh sedangkan Chavana memutar bola matanya malas tidak terlalu penting baginya.

"YA AM-"

Dengan sigap Chavana langsung membungkam mulut Nabila dengan tangannya agar suara toa milik sahabatnya satu ini tidak keluar, sambil melepaskan bungkamannya ia menatap sinis kearah Nabila yang cengengesan sambil menggaruk tekuknya.

Melihat pertandingan telah dimulai, Farlhea tak ingin menyia-nyiakan waktu ia menarik kedua sahabatnya dan menerobos barisan para siswi-siswi yang menonton untuk berbaris pada barisan pertama.

"Kalian berdua aja yang nonton, gue mah males gak mutu banget nonton ginian"ujar Chavana yang ingin meninggalkan lapangan namun langsung ditahan oleh kedua sahabatnya

"Shut up Beb, jelas-jelas ini tuh sangat bermutu bagi penglihatan!kita bisa lihat pemain-pemain yang emesh-emesh bener gak Nab?"

"Betul, apalagi ditambah keringat yang bercucuran menambah kenikmatan haqiqi biar penyegaran untuk otak yang suntuk karna pelajaran. Udah disini aja ya nonton, daripada dikelas gak ada kerjaankan?"

Kedua sahabatnya memegang kedua lengannya agar ia tak bisa kemana-mana karna hal itu dirinya hanya pasrah dan memasang wajah sebal sembari menatap malas kearah pertandingan, melampiaskan kekesalannya ia hanya bisa menghentak-hentakan kakinya ke tanah.

[CHAVANA]

Seorang lelaki menatap sebentar kearah para penonton sebelum akhirnya fokus bermain bola basket, namun kefokusannya buyar saat pandangannya tertuju pada salah satu siswi yang menonton pertandingan basket dengan wajah sebal sembari menghentak-hentakkan kakinya ke tanah.

"Gadis kemarin?"batin lelaki itu

"Zas! Ambil bolanya"

Linglung, lelaki yang dipanggil 'Zas' itu menoleh ke kiri dan ke kanan hingga bola yang dioper kearahnya tak terambil dengannya membuat bola itu melesat dan terpantul kuat dengan lapangan lalu melambung tinggi ke udara.

Abzas menatap bola yang melambung ke udara, dan bola itu hendak jatuh kearah barisan penonton melihat itu ia berlari cepat menarik salah satu siswi ke lapangan agar bola basket tak mengenainya, sedangkan siswi-siswi pada barisan penonton pergi berhamburan tidak ingin menjadi sasaran bola yang jatuh kearah mereka.

Abzas menoleh kearah siswi yang ia tarik tadi, lalu melepaskan tangannya yang berada dilengan gadis itu. Selamat, untung saja ia cepat menarik Chavana kalau tidak dipastikan bola akan mengenainya atau siswi lain. Ya gadis yang ia tarik Chavana.

"Untung gue cepat kalau nggak lo bakal jadi sasaran bola itu"

Gadis yang menatap kearah bola basket kini beralih menatap seorang lelaki bertubuh tinggi dihadapannya sambil mengerutkan dahinya lalu menatap sinis. Abzas bingung setengah mati kenapa dirinya begitu refleks menarik gadis dihadapannya ketika bola jatuh pada barisan penonton.

"Gak inget itu gara-gara lo huh? Kalau aja lo ambil bolanya, nggak bakal gitu tau"protes Chavana sebal, lelaki itu tersenyum kecil melihat tingkah gadis dihadapannya. Bibirnya berkedut tak bisa menahan senyum, Tidak! Dirinya kenapa sih? hanya karna tingkah sebal gadis itu membuat hatinya menghangat

"Oke-oke sebagai bentuk menghargai usaha lo yang menyelamatkan gue dari bola, Makasih! Atas penyelamatannya!"ucap Chavana dengan penuh penekanan disetiap perkataannya membuat lelaki itu bergumam

"Itu udah kewajiban gue"gumam Abzas tanpa sadar apa yang ia ucapkan tadi, sedangkan gadis yang berada dihadapannya bernyinyit bingung

"Lo ngomong apa sih? Gak dengar gue suara lo kecil!"

Lelaki itu terdiam cukup lama dan membeku baru sadar ia berucap seperti tadi, ia lantas menggeleng kepalanya dengan kuat lalu menggaruk tekuknya karna salah tingkah. Bisa-bisanya ia berbicara seperti itu! untung saja Chavana samar-samar mendengar tak jelas apa yang ia ucapkan, kalau terdengar oleh gadis itu dipastikan ia tak tau harus beralibi apa.

"Ah..enggak, gue gak ngomong apa-apa"

"Gajelas lo"kesal gadis itu yang baru sadar bahwa percakapan mereka berdua mengundang banyak mata apalagi pertolongan Abzas yang menyelamatkan dirinya dari bola basket, itu langka!.

Seorang Abzas yang cuek dengan gadis manapun kini menolong Chavana? Dipastikan ini semua akan menjadi topik perbincangan siswi-siswi. Tak ingin berlama-lama menjadi pusat perhatian, Chavana berjalan pergi meninggalkan lapangan dan mendesis mendengar bisikan siswi-siswi

Abzas menatap punggung Chavana yang meninggalkan dirinya, ia menggelengkan kepalanya sedikit bingung kenapa ia menjadi aneh sekali saat dekat dengan gadis itu, ada apa dengan dirinya? Apa ia diberi semacam pelet hingga dirinya aneh begitu. Sedangkan para sahabat Abzas juga menatap penuh pertanyaan kearah lelaki itu, langka sekali seorang Abzas yang sangat cuek terhadap gadis manapun kini tanpa alasan jelas peduli dan menolong seorang gadis?sungguh perlu dipertanyakan.

💚

Sorry ya, slow update🐣

CHAVANA [Tahap Revisi]Where stories live. Discover now