part 20

1.8K 46 0
                                    

~GGS (Golden Girls Squad)~

_
_
_
_

****

Kedua mata itu terbuka menampilkan gambaran-gambaran buram pada penglihatannya, ia segera mengedip-kedipkan matanya seraya berusaha bangun walau badannya berasa seperti ingin mati.

Ia bangun dari posisi tidurnya, aahh bukan tidur! melainkan ia tidak sadarkan diri.
Ia segera mencari dinding dimana ia dapat menyandarkan punggungnya yang serasa ingin patah ini.

Sambil berusaha mengumpulkan kesadarannya ia melihat-lihat suasana di tempat yang sekarang ia pijaki.
Tidak ada seorangpun disini, pikirnya.

Ia melihat terdapat tetesan darah di bajunya, ternyata darah itu berasal dari hidung dan mulutnya.

"Cih...bangsat!"decihnya pelan.

Ia membersihkan sisa darahnya dengan bajunya sendiri.

"Gue mesti balas dendam sama lo Kevin bajingan!"ucapnya sendiri dalam keheningan.

Ia berusaha berdiri walau dalam keadaan sempoyongan, ia berjalan dengan meratapi dinding-dinding di bangunan tersebut untuk membantu menopang tubuhnya agar tidak terjatuh.

"Awhh....sakit banget kepala gue aaa..."desisnya seraya memegangi kepalanya.

Berjalanlah ia sampai tiba di luar bangunan tersebut.
Setelah ia keluar, ia melihat mobilnya yang terparkir di halaman itu.

"Duhh....gimana nih"

"Gue telfon anak-anak aja lah"

Tutt...tut...

"Bangsat! Gak ada balasan"

"Gue terpaksa bawa mobil gue sendiri"

Segeralah Andreas berjalan menuju mobilnya, tapi keadaannya saat ini sudah bisa dikatakan sedikit lebih baik dibandingkan saat-saat ia masih baru bangun tadi.

Ia segera memasuki mobilnya dan berjalan pulang dengan kecepatan rendah, karena ia tidak ingin membahayakan nyawanya jika saja dalam keadaan seperti ini ia ngebut membawa mobilnya.

****

Ceklek...

Andreas membuka pintu rumahnya dengan sedikit sempoyongan, tapi ia masih bisa menahan badannya agar tidak terjungkal jatuh.

"Kamu sudah kembali ternyata!"ucap salah seorang perempuan yang berada di dalam rumah tersebut.

Andreas pun melirik orang tersebut seraya tersenyum miring kepada wanita itu.

"Jadi selama ini mama cuman mainin Andre dan jadiin Andre sebagai permainan buat mama gitu HAH!"ucap Andreas dengan bentakan pada akhir kalimatnya.

"Haha....kamu pantas dijadikan budak Andreas"balas wanita itu disertai dengan senyum miringnya kalau bukan lagi mamanya Andreas tidak bisa pastikan kalau wanita itu masih bisa menginjak bumi.

"MAMA KOK TEGA SIH SAMA ANDREAS HAH!"

"MAMA SELAMA INI LUPA YA KALAU ANDREAS ITU ANAK MAMA!"

"Tenang dong Andreas, kamu jangan terburu-buru, jangan membentak dong....selama ini kamu sudah tahu kan bahwa mama itu hanya me.man.fa.at.kan. ka.mu!"balas mamanya seraya menekankan pada kata terakhirnya.

Plakk...

Satu tamparan keras mendarat di pipi kiri mamanya, dan tamparan itu berasal dari tangan Andreas.
Ia sudah tidak tahan membendung amarahnya.

The Hassle Of Life [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang