Part 9

21.8K 2K 226
                                    

"Nanaaa?" Jaemin menghentikan langkahnya yang akan memasuki ruangan kelasnya lalu berbalik kearah sumber suara yang memanggilnya. Tidak jauh dihadapannya Lucas sudah berjalan kearahnya.

"Hei, kupikir kau tidak kesekolah? Aku tadi menjemputmu dirumah."

Jaemin membulatkan matanya kearah Lucas "Kau datang?" Lucas mengangguk.

"Astaga, maafkan aku, aku lupa memberi tahumu. Tadi Paman yang mengantarku kesekolah. Maafkan aku ya??"

Lucas tersenyum "Aku maafkan" jawabnya sambil mengulurkan tangan. Jaemin tertawa lalu menjabat tangan Lucas.

"Hmmm, Na?" Jaemin melihat kemata Lucas dengan pandangan 'Kenapa'

"Aku ingin mengajakmu pergi sepulang sekolah, Apa kau mau?"

"Kau ingin mengajakku kemana?" ucap Jaemin menautkan Alisnya.

"Ke taman kalau kau mau?"

"Oke!"

"Benarkah?" Tanya Lucas yang dibalas anggukkan oleh Jaemin.

"Oke. Sepulang sekolah aku akan menjemputmu. Tetap dikelas sampai aku datang?"

"Yasudah. Akan kuturuti. Dasar tukang perintah? Haha!"

"Aku pergi dulu" Lucas melambaikan tangan ke arah Jaemin, Sampai dia berbelok persimpangan koridor. Lalu Jaemin kembali memasuki kelasnya. Dan dia melupakan pesan penting untuk menunggu Pamannya diparkiran sekolah.

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
oOo

Jeno memasuki parkiran sekolah Jaemin yang luas. Siswa siswi sekolah sudah mulai memenuhi sekitaran parkiran bersiap untuk pulang kerumah masing masing. Dia melihat keselilingnya, banyak sekali pria yang bisa saja mendekati Jaemin-nya. Dan dia tidak akan mengizinkan itu, Pria yang boleh memiliki Jaemin hanya dirinya. Tiba tiba saja hasrat ingin menjadi kepala sekolah memenuhi Jeno. Bisa saja dia melakukan itu, toh sekolah ini juga milik kakaknya. Appanya Jaemin.

Dia kembali memfokuskan penglihatannya, untuk mencari Jaemin. Sudah hampir setengah jam dia menunggu, tapi batang hidung pemuda itu tidak kelihatan sama sekali.

Dengan tidak sabaran Jeno keluar dari dalam mobil lalu bersandar dipintu mobil dengan gayanya yang bisa dibilang cool.

Para gadis sudah mulai melirik kearahnya dengan pandangan ingin bercinta. Jeno hanya menanggapi dengan sinis, tidak mencoba menebar pesonanya.

'Dasar Jalang' batin Jeno.

Salah satu gadis mendekatinya dengan cara berjalan yang bisa saja menyebabkan kepatahan tulang kaki. Gadis itu Memandang Jeno dengan mata berbinar. Dia gadis yang cantik, tapi Jeno hanya menyukai sub kesayangannya, Jaemin.

"Hai tampan. Apa yang kau lakukan disekolahku?" tanyanya dengan mata yang masih berbinar. Jeno hanya menatapnya dingin tanpa ada niat sekalipun untuk menjawab.

"Kau kasar sekali tuan. Siapa yang kau tunggu?"

"Na Jaemin" Jawabnya dengan pandangan masih mencari Jaemin. Dia sudah lelah menunggu pemuda itu, tetapi tak kunjung menampakkan dirinya.

"Oh. That bitch!!"

Jeno mengalihkan pandangannya kearah gadis didepannya, lalu mencengkram lengan gadis itu kuat.

"APA KATA MU?" ucap Jeno dengan berteriak. Gadis didepannya tiba tiba saja merasa diambang kematian. Orang orang yang berada diparkiran telah mengalihkan pandangannya kearah mereka.

"Auuuu, kau menyakiti lenganku!" jerit gadis tersebut.

"Apa Alasanmu menyebutnya dengan sebutan seperti itu Hah?!!"

My Psychopath Uncle - NoMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang