Part 29

12.4K 1K 43
                                    

Jeno Pov

Nana milikku, benar-benar hanya milikku. Tidak ada yang boleh memilikinya selain diriku. Dia milikku.

Nana, apa yang harus kulakukan agar kau tidak disentuh oleh orang lain lagi? Apa aku harus mengurungmu? Mengikatmu? Kau sudah hampir membuatku gila setengah mati kemarin. Melihatmu memeluk Mark kemarin hampir saja membuatku langsung menghabisinya saat itu juga. Tapi aku sadar orang itu sudah menyelamatkanmu.

Aku menghela nafas, menutup mataku dan kembali melihat wajah polos nan cantik kekasihku. "Seandainya saja perjanjian bodoh itu tidak kusetujui. Sekarang kau pasti sudah menjadi milikku seutuhnya" gumamku pelan.

Aku masih harus menunggu untuk menikahinya. Karena perjanjian yang sudah kusetujui dengan orang tuanya. Perjanjian yang aku setujui ketika berada di Seoul untuk mengambil Nana.

Flashback on

"Tidak hyung. Aku benar-benar tidak mau menyetujuinya. Aku sudah menunggunya hampir 12 tahun dan hyung masih belum mau menyerahkannya seutuhnya padaku, iya?" erangku kepada kedua orang tua Nana yang sedang berada didepanku. Kami sedang berada diruang keluarga dan mereka sedang menawarkan perjanjian konyol-lagi-kepadaku. Aku benar-benar tidak percaya.

"Jen dengarkan saya dulu" Jaehyun hyung menghela nafas lelah "Nana masih dalam usia yang perlu dibina. Kau masih harus menyekolahkannya kalau kau membawanya bersamamu. Usianya baru 18 tahun dan dia baru mau lulus ujian SMA nya lalu melanjutkan keperguruan tinggi. Kami membuat perjanjian seperti ini bukan berarti kami sekali lagi menghalagimu untuk memilikinya tetapi kami tidak yakin dengan reaksi Nana kelak dengan kau membawanya ke NY lalu menikahinya dan mempunyai anak. Dia masih muda Jen" kata Jaehyun hyung panjang lebar, menjelaskan kepadaku.

"Tidak. Saya tidak mau. Ketika waktunya tiba Jeno membawa Nana ke NY. Jeno akan langsung menikahinya" aku bersikeras dan menatap kedua orang tua pemuda yang kucintai dihadapanku.

"Jaga ucapanmu. Kalau perjanjian ini kau tidak mau ikuti. Yah sudah jangan sekalipun berharap saya akan mengizinkanmu membawanya"

"Apa-apaan ini Hyung? Kau ti-"

"Maaf memotong perkataanmu Jen! Yang dikatakan hyungmu benar. Nana kami masih terlalu muda untuk menikah dan mempunyai anak" Kali ini kakak ipar yang berbicara kepadaku. Aku menatap wajah cantiknya.  Dia mirip sekali dengan Nana dan sangat berhati lembut. Aku melemparkan senyumku.

"Saya tahu akan menyesal lagi dikemudian hari. Baiklah saya menyetujuinya! Tapi jangan salahkan saya kalau saya sudah tidak bisa menahan diri"

Sejenak Hyung dan kakak ipar melotot kearahku.
"Jangan menyakitinya dan jangan memaksanya. Saya tahu kehidupan di New York seperti apa. Karena disanalah saya bertemu dengan Kakak iparmu. Tapi kalau kau sampai membuatnya merasa terhina. Tunggu saja, akanku ambil dia dengan paksa darimu"

"Setuju." jawabku tenang.

"saya izin naik keatas untuk istirahat. Besok saya masih harus mengatar Nana kesekolah. Selamat malam" aku mengucap pamit kearah meraka. Dan berlalu saat kulihat Jaehyun hyung menganggukan kepalanya.

Flashback off

Oh Tuhan perjanjian sialan. Aku merasakan gerakkan ringan disampingku dan menoleh kearah wajah polos dengan kedua mata terbuka mengantuk.

"Paman" panggilnya serak.

"Apa kau terjaga?"

Aku hanya menatapnya tanpa berniat menjawab pertanyaanya. Dia menggeser tubuhnya tidak nyaman. "Apa kehadiranku membuatmu susah tidur?" tanyanya lagi sekarang dengan nada yang sedikit sedih. Dan aku masih tidak menjawab pertanyaanya.

My Psychopath Uncle - NoMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang