13. Curhat bareng Mba Kun

611 39 3
                                    

PENTING!
Vote dan Komen lu sangat berarti dan berharga untuk gue.
Thanks.

Happy reading all!

Semilr angin malam menerpa rambut gadis cantik yang sedang terduduk diatas batu besar. menatap langit di atas sana yang indah dengan ribuan bintang dan sunyi dengan keadaan disekitar, meratapi kehidupannya saat ini. sampapi satu suara membuyarkan pikirannya.

"Sendirian aja malem malem, gak takut ada sesuatu?"
"gak." ya beginilah jika Lovelina menjadi perempuan cuek, tak peduli dengan seitar tidak seperti saat kejadian malam di sekolah.
"kenalan dong sama gue"
"nama gue Arvian Damian Sasrojo, panggil aja Arvian kalau gak sayang juga boleh khusus buat lu" ucap Arvian memperkenalkan diri dan menjulurkan tangannya kepada Lovelina. Ia hanya cuek saja.
"pelit amat kenalan ama gue"
"hm...."
"ayo lah"
"ganggu lu, gue Veli" ucapnya membalas uluran tangan Arvian
"lu anak baru ya?"
"hm..."
cuek amat jir nih cewe ---Arvian
"ngapain aja disini?"
"kepo lu"
"minta nomer lu boleh gak?"
"gak"
"pelit amat, perasaan adek kelas yang gue mintain nomer pasti langsunng ngasih"
"beda sama gue"
"ganggu bat dah nih si anying satu"
"baru kali ini gu...." belum sempat Arvian melanjutkan sudah ada seseorang yang bertanya pada mereka
"An lu ngapain berdua?"
"owh, ngobrol doang. tiba tiba gue kebangun, lu mau ngapain?"
"solat, mau ikut lu?"
"kagak makasih"
"gue duluan, hati hati buat lu berbua"
"ya ilah, ama sepupu sendiri kagak percaya, gue kagak sebejat itu kali"
"ya mungkin" ucap Raka melanjutkan apa yang ia ingin lakukan saat malam.

Keesokan harinya mereka mempunyai kegiatan susur sunga, Pa guru pun menginstruksikan agar mereka semua aman dan tidak terjadi hal hal yang membahayakan.
"Hari kalian susur sungai, jadi tolong pakai pakaian yang aman"
"siap pak!"

Mereka saat ini sudah berbaris membentuk panjang ke belakang, ya agar rapih barisannya.
"Vel gue duluan ya sama Iza"
"hm...."
Pada akhirnya Love sendiri menyusur sungai, temannya bergandengan berdua berdua dengan yanglain. berbeda dengan dia yang sendiri.
Saat teman temannya sudah jauh di depan dia, ia yang sendiri tidak melihat jika ada beling beling yang cukup banyak, sampai tiba ia terpeleset
"FUCK! sakit anjir kaki gue"
"AHH! DAMN!"
"gatel juga nih kaki, bangsat"
"SIAPAPUN TOLONG GUE!"

"Raka Renata, kalian susur sungai, liat adik adik kelas kalian. kalian sebagai panita OSIS di acara ini"
"SIAP PA" dengan semangat Renata menjawab itu
mayan bisa berduaan sama Raka tanpa pengganggu ---Renata
Saat mereka melihat lihat apa kah ada adik kelas yang mungkin terjadi sesuatu, Raka mendengar suara kencang meminta tolong diiringi tangis
"SIAPAPUN TOLONG GUE, hiks...gatel anjir,hiks.........."
"Ayo Ren, cepetan cari tau siapa itu"

sampai mereka melihat Love yang sudah hampir seluruh tubuhnya kotor dengan tanah
"Bantu gue please... sumpah sakit banget ini bangsat, badan gue juga gatel"
"lu kalau minta tolong tuh baik baik" Raka tak peduli jawaban Renata ia langsung saja menggendong Love, dan terkejut saat melihat kedua kaki Love yang sudah di penuhi dengan goresan goresan dan darah
"Thanks, please cepetan! badan gue gatel anjir"
"sabar"
Raka menggendong Love dengan gerakan kaki yang cepat.

"ish!gue di tinggalin!"

"Ada apa itu Raka!?"
"kena beling"
"Ya sudah obati"
"SHUT UP, Ka bawa gue ke kamar mandi, gatel nih badan gue. gue mau mandi dulu, lu ambil koper gue di tenda" Raka yang diminta tolong hanya menurut saja.

"aww...pelan pelan Carin bego"
"kesel juga sama lu gue"
"lah anjir, kebolak kali. harus gue yang kesel ama lu,ninggalin gue sendirian"
"ya gue kan izin ke lu, lu juga ngebolehin. tau ah..kesel gue nih"
"kenapa bangsat?!"
"kaki mulus lu jadi lecet anjir"
"lebay lu"
"kan kaki lu lebih mulus daripada gue Vevel, ya wajar lah gue suka. lu udah kagak gatel lagi badan lu?"
"udah mendingan, woi lanjut lah obatin kaki gue"
"ye Vevel"

"Malam nanti, kalian akan ada jurit malam"
"jam berapa pa?"
"jam setengah 12 malam"

"Vel gak usah ikut kita ya, takut anjir gue"
"gue mau ikut"
"lu bego kali ya, lagi sakit juga lu"
"persetan ama kaki gue"
"gini amat gue punya sahabat"

"Vel liat nih, gue takut"
"gc lu nying"
"lah ngegas"

hihihi
"kagak takut gue mba" ya begini lah saat ia cuek plus jutek bodo amat dengan hal gaib,semenjak kejadian di sekolah ia jadi ingin berani dengan dunia lain. 
"Vel,liat noh temen temennya, kok lu kagak takut si"
"bodo amat"
"VELI LU NGESELIN"
"Bodo amat"

"Bagaimana anak anak acara malam ini!"
"hiks...gue takut"
"b aja"
"ngeri pa, apalagi temen saya Veli cuek gitu di takutin sama mba kun"
"yang bener?"
"iya tuh Pa anaknya"
dengan santuy bin santuy Love berjalan sendniri dari hutan, ya dia terakhir di dalam sana. yang lainnya sudah berkumpul dia malah duduk bareng curhat ama mba kun.

"kemana aja lu Vevel?"
"curhat bareng mba kun"
"anjir, gak percaya gue"
"idc"
"ya ilah, gini amat nasib gue"
"HAHAAH"

12:31
26/5/20

Flashback....
"bisa dibilang kehidupan gue disiksa orang tua gue, ya akhirnya gue bisa sampai hutan ini. lu sendiri??"
"Mamah gue sakit sakitan, Papa ntah, tapi gue percaya dia masih ada"
"gue tau lu tipe orang care, cuman cara nunjukinlu beda dengan yang lain. percaya gue, lu bisa bahagia di masa depan, jangan sampai kayak gue disini dengan kehidupan terkekang di atur dukun"
"thanks"
"udah sono lu balik"
"nyadar jir, lu yang ngajak buat curhat ke gue"
"hihihi"

curhatan mba kun dengan Lovelina

Istri geblek gue (End!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang