Part 23

334 23 0
                                    

Rumah itu sangat sepi tidak ada lagi canda dan tawa yang menyelimuti mereka, semua Anggota Keluarga sangat terpukul dengan kepergian Alesha yang entah kemana, sudah Dua tahun tidak ada kabar, padahal Papah, Toni, Arka, sudah meyewa dektektif agar bisa menemukan keberadaan Alesha, tapi hasilnya nihil, Rayhan yang mendengar Alesha menghilang langsung mengambil tindakan, mengeluarkan semua bodyguard dan dektektif untuk mencari keberadaan Alesha.

"Bagaimana sudah ada hasilnya?," tanya Papah Alesha pada Toni dan juga Arka yang menunggu Papah Alesha di Ruang tamu.

"Belum," jawab Arka dan Toni lemas, adik kecilnya sudah bertahun-tahun hilang tanpa kabar kehidupan mereka menjadi berbeda.

Sekarang sudah menjadi rutinitas Mereka setiap bulan akan berkumpul dan membahas pencarian Alesha.

"Sudah Dua tahun dia menghilang bagaikan di telan bumi tidak ada jejak yang tertinggal," ucap Papah Alesha lirih, sudah berbagai cara mereka tempuh namun tidak ada sedikitpun tanda-tanda Alesha akan kembali pulang ke Rumah.

"Ayah jangan pantang menyerah Aku yakin Alesha akan pulang," kata Arka sambil memberi semangat pada Papah Alesha

Dilain tempat Alesha sedang mengurus perpindahan kontrak kerjanya yang akan dipindahkan ke Indonesia, Alesha selama Dua tahun ini tinggal di Amerika, identitas Alesha banyak disembunyikan sehingga tidak ada yang bisa melacak keberadaanya.

"Sudah siap semua," tanya Rodi pada Alesha yang sedang bertolak pinggang melihat-lihat barang yang sudah dipacking rapih.

"Belum, tinggal beberapa perlengkapan lagi," jawab Alesha sambil menghampiri Rodi yang sedang berdiri diambang pintu Kamar.

Rodi adalah teman Alesha selama di Amerika, sekaligus Kaka angkatnya,  Rodi sebenarnya blasteran Indonesia dan Amerika selain itu, Keluarga mereka pernah tinggal di Indonesia selama 10 tahun sehingga mereka sangat fasih berbahas Indonesia. Alesha dan Rodi bertemu saat Alesha training di salah satu maskapai, awalnya Alesha tinggal di Apartment yang tak jauh dari Bandara, tapi setelah bertemu Rodi, dia mengajak Alesha tinggal bersama dengan Keluarganya karena Rodi khawatir dengan Adik angkatnya ini, belum lagi Rodi sudah terlanjung sangat sayang pada, awalnya Alesha menolak karena merasa tidak enak takut merepotkan Keluarga Rodi tapi Orang tua Rodi mengizinkannya, karena Rodi anak tunggal dan selalu sibuk dengan jadwal flightnya sehingga Rumahnya selalu saja sepi, belum lagi Rodi yang jarang sekali berada di Rumah karena jadwal Flight yang cukup padat beberapa Tahun terakhir ini.
Ketika Alesha bergabung di Rumah Rodi pasti selalu ada canda atau lelucon yang di lontarkan, Rumah Rodi terasa ramai atas kehadiran Alesha, Mommy Rodi sangat bersyukur atas kehadiran Alesha karena membuat Keluarganya selalu gembira.

"Sayang, Mommy pasti akan merindukan mu", jelas Mommy sambil memeluk Alesha yang sedang duduk disamping Mommy.

Rodi memang memanggil Orang tuanya dengan sebutan Mommy dan Daddy dan Alesha hanya bisa mengikutinya saja agar lebih sopan.

"Mommy, keberangkatan Alesha masih satu minggu jadi tak perlu khawatir kita akan melakukan jalan-jalan sepuasnya," jelas Alesha sambil menatap Mommy yang sepertinya sedikit keberatan.

"Tapi Kakamu itu akan marah pada Mommy dan langsung melarangmu agar kamu bisa istirahat," ucap Mommy seraya berbisik pada Alesha sedangkan Rodi menatap Mommy dan juga Alesha dengan tatapan menyelidik.

"Mommy tenang saja Alesha bisa mengaturnya," balas Alesha sambil berbisik pada Mommy lalu mengacungkan jempolnya pada Mommy mengisyaratkan semuanya pasti akan aman terkendali.

"Ehem...," deheman suara bariton mengakhir acara bisik-bisik mereka.

"Kalian membicarakanku?," tanya Rodi dengan kedua tangan yang dilipat didepan dada lalu badan yang dia sadarkan disofa Ruang tamu.

"Bukan," jawab Alesha cepat dan menggelangakn kepalanya.

"Bukan dirimu tapi anak tunggal Mommy yang selalu mengatur adik manismu ini," sambung Mommy dan membuat Rodi mengubah posisi duduknya.

"Mommy itu untuk kebaikan Alesha juga," elak Rodi dan membuat Mommy juga mengubah duduknya menjadi lebih maju.

"Tapi sama saja kamu tidak memberi waktu Alesha bersama Mommy," protes Mommy pada Rodi karena Rodi selalu saja membataskan waktu bersama Alesha dengan Mommy karena Alesha harus banyak istirahat karena jam terbang yang sangat padat.

"Mommy sudahlah," perintah Rodi karena Rodi pasti tau perdebatan ini akan menjadi panjang jika Rodi terus menanggapi ucapan Mommynya.

"Memang sudah dari tadi," ucap Mommy tak mau kalah dengan Rodi dan langsung membuang mukanya.

Belum sempat mereka menyelesaikan perdebatan mereka, tiba-tiba suara pintu dibuka secara kasar.

Brug..., Merekapun menoleh ke arah sumber suara.

"Daddy!!," ucap mereka bersamaan dengan wajah terkejut dan saling bertatapan.

Merekapun langsung berlari menghampiri Daddy, Mommy dan Alesha langsung duduk disamping Daddy.

"Apa ada masalah?," tanya Alesha pada Daddy yang keliahatannya sedang sangat kacau.

"Perusahaan Daddy sedang bermasalah dan tiba-tiba Clien Daddy langsung menarik saham yang telah kami setujui, Daddy tidak tahu jelas apa permasalahnya karena saat kemarin masih baik-baik saja," jelas Daddy sambil memijat pangkal hidungnya.

Daddy memang mempunyai perusahaan yang cukup terkenal dan mereka membangun semua itu dari nol bersama Mommy.

"Bagaimana jika Aku bergabung dengan Daddy," pinta Alesha pada Daddy, semua mata jadi tertuju pada Alesha dan langsung meminta penjelasan, "Kebetulan Aku paham mengenai urusan Manajemen dan Bisnis, dan sedikit tau mengenai hal penggelapan perusahaan karena dulu Aku pernah bergabung di Perusahaan milik Bos Papah, jadi Aku sedikit mengerti tentang hal yang kini Daddy alami," jelas Alesha pada semuanya.

"Tapi mengapa kamu jadi Pilot, kenapa tidak jadi Ceo saja?," tanya Rodi bingung.

"Impianku dari dulu memang menjadi Pilot, itu hanya sampingan saja," jelas Alesha pada Mereka semua.

"Baiklah Daddy mengijinkanmu, tapi bagaimana keberangkatanmu ke Indonesia?," tanya Daddy ragu, karena Alesha sudah siap dengan kepulangannya ke Indonsia.

"Tidak apa-apa jika keberangkatannya diundur, hitung-hitung sebagai balas budiku pada semuanya," jelas Alesha tersenyum manis dan menatap Mereka satu persatu.

"Baiklah jika itu keputusanmu," ucap Daddy pasrah, karena Daddy sudah tau bahwa Alesha ini mempunyai pendirian yang keras dan apapun tidak bisa dibantah.

Kita tidak akan selalu diatas pasti kita akan merasakan berada di bawah juga , dunia pasti selalu berputar.

Duo PenerbangWhere stories live. Discover now