Other Kris

980 59 10
                                    

Typo bagaikan micin dalam makanan
.
Happy reading
.
.

    Malam sudah larut namun manik coffee milik pemuda manis ini masih enggan menutup. Dia kembali beralih menatap sang kekasih yang tampak sangat lelap dalam tidurnya. Suho menghembuskan nafas kasar. Dia tak tega membangunkan pria tampan itu karena Kris pasti lelah. Sudah satu jam Suho menimbang-nimbang akhirnya si manis memutuskan untuk membeli ice cream seorang diri.
Bulu kuduknya meremang ketika terdengar lolongan anjing yang begitu menyeramkan. Suho berlari ke ranjang dan langsung menghempaskan tubuhnya. Manik beningnya menatap was-was ke arah jendela dan pintu kamarnya.

  "Love?"

Suho tersentak kaget ketika dipanggil oleh Kris yang entah sejak kapan mulai terbangun. Kris menatap bingung kekasihnya. Lengan kekar Kris merengkuh pemuda yang lebih mungil dan mengusap punggungnya.

"Kenapa hm?" Tanya Kris lembut.

Manik coffe dan hazel itu bertemu, setelah diam beberapa saat Suho akhirnya menggeleng pelan.

"baby hun want something?" Tanya Kris lagi.

Dengan ragu akhirnya Suho mengangguk. Kris gemas sendiri melihat tingkah kekasih manisnya itu.

  "Baiklah, apa yang kau inginkan love?" Tanya Kris menatap langsung mata indah, tampak sekali pemuda Angelic itu masih takut mengutarakan keinginannya.

  "He is want ice cream" cicit Suho pelan memainkan ujung piyamanya.

Kris tersenyum, just ice cream? Tentu saja Kris menyanggupi, walaupun sekarang sudah pukul 01.00 am.

  "Baiklah, aku akan membelikannya, kau dirumah saja ya" Kata Kris beranjak mengambil mantel karena sekarang sedang musim dingin.

Suho menatap punggung tegap yang semakin mendekati pintu kamar mereka. Bibir Cherry nya digigit cukup erat.

   "He wants ramen flavored ice cream " Ujar Suho pelan, sangat pelan nyaris tak terdengar.

Namun keheningan malam membuat bisikan itu terdengar oleh Kris, kaki pemuda tampan itu berhenti sejenak dan berbalik menatap Suho.

   "Kau bilang apa, love?" Tanya Kris takut-takut.

Dia berharap telinganya salah dengar.

  "Baby hun mau ice cream rasa ramen" cicit Suho lagi dan menundukkan.

  "APA?"

Bukan, Kris tak bermaksud membentak kekasihnya itu. Kris hanya terkejut.
Tapi itu sukses membuat manik coffee Suho berkaca-kaca, kepala bersurai dark brown itu semakin menunduk.

  "Forget it" lirihnya lemah.

Jemari lentiknya meremat selimut hingga menjadi sangat kusut. Bibirnya kembali digigit menahan isakan yang sedari tadi ingin menunjukkan eksistensinya. Suho kembali berbaring dan menutupi tubuhnya dengan selimut hingga nyaris menutupi wajahnya. Punggung itu bergetar pelan, hazel elang milik Kris dapat melihat itu semua. Dia menghembuskan nafas berat, Kris menyakiti hati si manis lagi.

  "Love?" Panggil Kris dan berjongkok menghadap wajah Suho yang tertutup.

Jemarinya mengelus Surai halus si manis. Suho beralih menatap pria-nya itu. Kris merutuki dirinya sendiri ketika melihat mata indah kekasihnya memerah dan basah.

  "Maafkan aku, aku tak bermaksud membentak mu, aku hanya terkejut" Ujar Kris mengusap air mata yang mengalir di pipi gembil Suho.

  "Lupakan, aku hanya bercanda" kekeh Suho, paksa.

Kris tahu itu, jemarinya mengusak gemas Surai dark brown itu lagi.

  "Tunggu disini ya" kata Kris dan mengecup singkat kening pemuda manis itu dan beranjak meninggalkan kamar.

Inseparable✔️Where stories live. Discover now