12.

10.2K 1K 7
                                    

Han jadi takut. Dia mau melakukan sesuatu buat mengalihkan pikirannya. Apa saja. Beli jajan di kantin juga bisa. Dan, tanpa terasa bel istirahat pertama berbunyi.

Setelah mendengar bunyi bel tersebut, Han langsung mengajak Umar, teman sebangkunya buat mencari jajan di kantin.

"Mar! Ayo ke kantin," ajak Han.

"Gue mau ketemu Pak Guntur, Han. Lo sama Bimo sana, apa sama Diki," sahut Umar.

Han mengerutkan kening. "Ngapain lo sama Pak Guntur?" tanyanya. Pak Guntur adalah guru Seni Budaya mereka.

"Ngapa-ngapainlah," kata Umar asal.

"Awh ngapain tuch?" tanya Han lagi.

"Bego mikir apa lo. Gue mau ngomongin lomba band itu loh, kompetisi band di Garuda," jelas Umar.

Garuda adalah salah satu sekolah tinggi swasta yang terkenal dan bonafide di kota itu.

"Oh gitu. Yah lo ninggalin gue, Mar," kata Han sedih. Dia baru ingat kalau Umar jago main gitar dan punya band sendiri.

"Nggak usah alay lo. Ntar bel masuk kita duduk sebangku lagi," kata Umar kesal.

Dia lalu langsung berdiri dan berkata kepada Han, "Yok Han. Bentar ya."

Han hanya memandangi Umar dengan tatapan sedih. Umar geleng-geleng kepala melihatnya. Lalu Han melihat Umar yang bergegas keluar dari kelas sampai sosoknya tidak kelihatan lagi.

Kemudian, Han menoleh untuk mencari Bimo dan Diki, teman sekelasnya yang juga akrab dengan Han. Tetapi, setelah mengedarkan pandangan ke seluruh kelas, dua makhluk itu tidak tampak batang hidungnya.

"Setan. Mereka kapan keluarnya dari kelas? Nggak keliatan njir," gumam Han.

Merasa bingung sesaat, akhirnya Han memutuskan buat mampir ke kelas Fadil saja. Tapi, jangan-jangan dia juga lagi punya urusan sendiri. Chat dulu saja. Ternyata benar kan.

Lo di kelas?
9:06. Read.

Napa?
9:06.

Gw mau ke sana
9:07. Read.

Gw sibuk hani ada apa sih
9:08.

Sejak kapan lo punya kesibukan
9:08. Read

Bangke :v
9:09

Lo ngapain sih
9:09. Read

Gw ke sana ya
9:09. Read

Gw masi nyontek pr banyakk
9:10

Istirahat kedua aja
9:10

Lo tegaaa 😭😭😭
9:11. Read.

😑
9:11

Akhirnya, Han memahami Fadil yang sedang sibuk mencontek PR, dan dia tidak jadi sungguhan menghampiri sahabatnya itu di kelasnya.

Pada saat itu, tiba-tiba saja Han teringat Arjuna. Dia sedang apa. Apakah Juna sedang berada di dalam kelas seperti biasanya?

Dia kan jarang ke mana-mana. Pasti Juna kelihatan ganteng waktu sedang duduk di antara bangku-bangku kosong di kelas, waktu jam istirahat.

Nah kan gue mikirin dia lagi. Mikir aneh pula.

Han menggaruk kepalanya sendiri. Dia sedikit heran, kenapa dia melamunkan Juna seperti itu. Tuh kan. Kalau dia sendirian, pasti pikirannya melayang ke Juna.

secerah matahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang