Jika kau mencintaiku

33.2K 1.5K 29
                                    

Makasih buat kalian yang udah baca HTS sampai part ini. Author apresiasi banget ^-^ Tapi author sedikit kecewa sama vote yang kebanting dari viewers. Sebelum baca, vote nya dulu boleh, kan? Selagi masih gratis, kenapa berat? ^-^

Selamat membaca..

%-%-%

.Baca lanjutannya di Dreame yaa.. jangan lupa tap love nya..

Di kantor besar milik Turner, suasana meja panjang itu tiba-tiba panas. Jasmine ingin membalik perusahaan yang sudah di bangun sampai sebesar ini oleh Gabrio dengan alasan Gabrio belum menikah.

"Gabrio tidak bisa memimpin perusahaan dengan statusnya yang sekarang." Ucap Jasmine dengan gaya angkuhnya.

"Kak Gabrio sudah menikah, jadi tidak ada alasan untuk mengeluarkan kak Gabrio dari perusahaan." Ucap Max angkat bicara.

"Untuk Max, saya setuju. Krystal sebagai keturunan sah dari Turner adalah tanda kesungguhan tuan Gabrio untuk memimpin perusahaan ini." Ucap Lily mendukung ucapan tunangannya.

Gabrio dengan wajah datar seperti biasanya hanya menyimak. Dia tidak bisa berbicara banyak di sini. Karena ini bergantung pada dirinya yang akan di cabut dari jabatan atau akan menjadi pemimpin tetap perusahaan besar ini.

"Tanpa seorang istri, nama Gabrio akan jelek dan itu mempengaruhi status dan reputasi perusahaan." Ucap Jasmine.

"Aku sudah memiliki istri. Anda sudah melihatnya secara langsung, bukan?" potong Gabrio membuat beberapa petinggi perusahaan berbisik.

"She is not your wife." Jasmine membantah dengan keras.

"She is my wife!" tegas Gabrio dengan mata menyalang.

"Jika dia istri mu. Dia tidak mungkin menelantarkan kamu dan putri mu." Balas Jasmine dan seketika suasana ruangan senyap.

"So, what do you want?" tanya Gabrio karena lelah dengan tingkah Jasmine.

"Buat putri mu menjadi penerus yang benar-benar bisa mengendalikan kekuasaan Turner." Jasmine menatap remeh.

"Jika dia tidak bisa, maka siap-siap meninggalkan kursi itu!" tambah Jasmine.

Sontak semua saling pandang dan mengangguk.

"Kami setuju dengan Mrs. Jasmine." Para petinggi perusahaan menyuarakan suara mufakat mereka.

Mendengar itu, Gabrio menghela nafas kasar. Dia tidak ingin putrinya tersiksa. Namun posisi ini juga harus dia pertahankan.

"Baik, aku setuju!" balas Gabrio pasrah.

"I'm sorry, sweety.."

*

*

*

Bersambung..

Vote dan komen nya jangan lupa, biar author semangat buat lanjutin ceritanya ^-^

PENGUMUMAN BUAT KALIAN PEMBACA HTS..

.Baca lanjutannya di Dreame yaa.. jangan lupa tap love nya..See you..

Hug from Ever!

IG :Neverchange090871

Hamil Tanpa Suami |\| TAMATМесто, где живут истории. Откройте их для себя