Chap.3

71 6 14
                                    

Perasaan aneh yang secara tiba tiba datang  wajah laura bahkan memanas hingga ia menampar dirinya sementara 4 temannya hanya bisa terkekeh geli melihat tingkah laura.

"Ehemm kayanya ada yang dilanda asmara"goda ako.

"Hehh laura kau menyukai halilintar ya"ucap yume.

Wajah laura semakin memanas dan mereh bahkan asap muncup dipucuk kepala laura ia berlari mengambil tasnya dan keluar dari club musik dan pulang menuju rumahnya.Namun saat berada dikordinor ia melihat halilintar dan 6 saudara nya dan bertepatan dengan anggota club lain yang sedang merapihkan beberapa alat setelah latihan laura langsung mentunpukan tangannya dan melompat.

"Maafkan aku"ucap laura.

"Laura kenapa dia"ucap taufan.

Sakuraba laura berhenti disana

Laura yang mendengar hal itu langsung berhenti bulu kuduknya merinding secara tiba tiba suara yang mengerikan dan tatapan yang sangat menakutkan  sudah berada dibayabgannya.

"Ka..kak seira"gugup laura.

"Tidak sopan kau itu seorang gadis laura"tegas seira.

"Maaf aku tidak akan mengulanginnya lagi"mohon laura.

"Seterah ya sudah sekarang pulang lah aku dengar kau tadi pingsan"ucap seira.

Laura hanya mengangguk ia merasa tidak enak terhadap kakaknya .seira yang melihat hal itu hanya bisa mengacak surai pink milik laura dan membuat rambutnya berantakkan.

"Mouu hentikan kak"ucap laura.

"Baik baik sekarang pulang sana"pinta seira.

Laura hanya mengendus kasar sambil merapihlan rambutnya yang terikat .ia membuka ikat rambutnya dan membiarkan rambutnya terurai terhembus angin.

.
.
.

Diperjalanan pulang pikiraannya kini menjadi tersa terbebani disisi lain karna tugas disekolah dan disisi lain perasaan aneh terhadap apa yang baru saja ia alami sekarang.Ia terus membayangkan wajah halilintar  jangtungan berdetak kencang wajahnya memanas tak karuan.

"Agrhh laura apa yang kau pikirkan kau harus fokus dengan acara nanti untuk kakak kelas mu"Tegur laura kepada dirinya.

Sesampai dirumah tanpa sengaja laura mendengar suara seperti suara pecahan barang didalam rumahnya.Tubauh laura bergetar hebat air matanya jatuh tak kautan ketika ia memasuki rumahnya.

"La..laura kamu sudah pulang sayang"

Saat ibu laura ingin memeluknya tapi laura langsung menepisnya dengan kasar .Ibu laura kesal karna sikapnya satu tamparan berhasil mendarat di pipi mulus laura

PLAKKK

Hal itu membuat sungai kecil dimata laura keluar lebih deras suara isakan kekuar dari bibir kecil laura.

"Dengar laura ibu tidak pernah mengajarkan mu seperti itu"

"Kenapa...kenapa ayah dan ibu selalu saja bertengakar dan selalu saja ..aku hanya ingin seperti keluarga lain yang selalu harmonis"

"Seterah aku pergi aku membenci kalian"




Laura berlari menuju kamarnya dan langsung mendobrak pintunya dengan kasar.Ia melempar tasnya kesembarang arah dan merebahkan ditinya dikasur.

Ia tidak tahu harus berbuat apa disaat sepertinya sang kakak lah yang selalu berada disampingnya namun karna ada kelas tambahan seira harus pulang lebih lambat dari biasanya.

Apa aku harus hidup seperti ini.Pikir laura.

Air matanya terus mengalir bahkan saat ia tertidur laura tidak bisa berbuat apa pun ia hanya memendam semua masalahnya sendiri karna ia tidak ingin merepotkan teman temanya apalagi yume yang menjadi temannya dari sd.













Disisi lain seseorang  sedang tersenyum licik dan sedang merencanakan hal kejam nya ruanganya begitu gelap hanya ada lampu kamar sambil memegang foto laura.

"Kita pasti akan bertemu Sakuraba laura"ucap nya.













Esok paginya laura bangun dengan kondisi wajah yang masam matanya hitam dan sembab akibat menangis ia pun membasuh wajahnya agar tidak ada seorang pun yang tahu kalau ia menangis.




Dalam menuju perjalan tatapan laura terasa sangat kosong seperti tiadak ada kehidupa masalaha keluaraga sangat membuatnya tertekan ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Perasaan hampa dan rasa sakit dihatinya sudah mengrogoti hati nya yang mudah sekali rapuh.Dan karna ia berjalan sambil menunduk tanpa sengaja ia menabrak seseorang dihadapannya.

Brukk

"Ah maaf aku tidak melihat jalan"ucap laura.

"Tidak apa laura"

Suara dingin khas yang dimiliki seseorang yang baru laura kenal membuat laura mengakat wajahnya dan melihat seseorang yang baru saja ia tabrak.

Iris mata yang tajam sudah menusuk tajam iris mata biru langit milik laura.Laura yang merasa malu karna menabrak teman sekelas nya walau ia juga memiliki persaan terhadap halilintar laura pun hanya bisa tersenyum cangung dan langsung pergi menuju kelasnya.

Didalam kelas laura hanya bisa menatap keluar jendela denga tatapan kosong bahkan sat pelajaran ia tidak bisa fokus dan terus melamun.

"Baik pelajaran hari ini selesai"

"Hahh..apa aku pantas untuk hidup"guman laura.

"Laura" panggil seseorang. Ya orang itu yume nijino.

"Yume aku tidak ingin kekantin hari ini"ucap laura.

"Eumm baiklah apa kau ingin sesuatu"tawar yume.

"Tidak terima kasih"tolak laura.

Setelah yume pergi begitu juga semua murid dikelasnya barulah laura mengeluarkan isakannya tapi ia tidak menyadarai sedari tadi halilintar dan saudara bungsunya solar ada dibelakangnya solar ingin menanyakan sesuatu kepada laura namun ditanahan oleh halilintar sang kakak.



"Jangan sekarang solar biarkan dia sendiri"ucap halilintar.

"Tapi kak..laura dia"ujar solar

"Jangan biarkan dia menenangkan dirinya dulu"

.






Rasa sakit dan penderitaan yang laura alami tidak bisa terus ditumpuk didalam hati nya ia sudah sangat menderita dan hanya sang kakak lah yang selalu membuatnya bahagia dan semangat namun apakah laura akan terus seperti ini ataukan takdir mengubah dirinya.







Rasa sakit dan penderitaan yang laura alami tidak bisa terus ditumpuk didalam hati nya ia sudah sangat menderita dan hanya sang kakak lah yang selalu membuatnya bahagia dan semangat namun apakah laura akan terus seperti ini ataukan takdir mengubah...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.









Ok sampai jumpa

Sayonaraaaa minna

-by with
Sesshimira



Hate Or Love ♡Where stories live. Discover now