Chap. 4

60 6 0
                                    


Jangan lupa
Vote nya guysssss

Gak maksa kok

Happy reading

Mhuhehehehehehe

Jam istirahat cukup lama jadi laura punya waktu untuk menghapus untuk menyembunyikan jejak sungai kecilnya meskipun ia tidak sadar kalau sebenarnya Halilintar dengan adik bungsu nya solar sudah melihat nya menangis.

Baru saja kembali dari toilet untuk menghapus jejak suangi kecilnya yume sudah berda dihadapannya saat ia baru saja membuka pintu kelas begitu juga dengan mahiru ako dan koharu.

"Ka..kalian kenapa"tanya laura.

"Laura kau punya masalah ya"tebak yume

Mata laura membola ia hanya bisa menunduk sembari mengepal tangan dan menggigit bibir bawahnya air matana hampir saja lolos dan jatuh kembali namun ia menahanya.

"Siapa yang memberi tahu kalian"tanya laura

Aku yang memberi tahunya.

Laura mengangkat wajahnya dan melihat halilintar menatapnya dengan tatapan dingin khas miliknya laura hanya bisa mendecih.

"Laura ku mohon tolong beri tahu kami apa masalah mu"pinta mahiru.

"Tidak perlu ini bukan urusan kalian"balas laura.

"Tapi..lau--"

"Sudah ku bilang aku tidak apa-apa jangan khwatirkan aku ..aku baik sangat baik kalian jangan tanyakan aku kenapa ok..I'M FINE jadi berhentilah menyakan kedaadan ku apa kal--

Plakkk

Lagi dan lagi satu tamparan muluncur dengan mukus nya dipipi laura tapi kali ini bukan lah ibu nya melainkan sang pemilik iris mata ruby siapa lagi kalau bukan halilintar .Laura hanya dia seribu bahasa sambil memegang pipinya yang baru saja di tampar oleh halilintar.

"Ka..kak hali /Halilintar"

"Hikss..Hikss.."isalakan laura sontak membuat halilintar menyadari apa yang baru saja ia perbuat ia tau kalau tadi itu ia sedang dikendalikan amarahnya karna muak dangena sikap laura sebenarnya ia tidak ingin melakukan itu namun tangan nya bergerak tanpa kehendak darinya.

"La..laura aku.."

"AKU MEMBENCIMUUU JANGAN PERNAH SENTUH AKU PERGI DARI HADAPANKU ENYAHLAH"

"Laura aku tidak sengaja.. ayo biar ku obati"

Tangan halilintar ditepis kasar oleh laura.Laura langsung berlari menuju keluar kelas air matanya jatuh kembali untuk kedua kalinya ia merasakan rasa sakit di hatinya ia tidak tahu kenapa nasib nya selalu saja seperti ini.Tidak bisakah ia mengubah takdir yang sudah di tetapkan setidaknya ia ingin merasakan hidup tanpa ada rasa sakit ini.

Tanpa disadari laura ia sudah berlari sampai di rooftop sekolah angin berhenbus kencang sampai surai pink miliknya terurai dan membelai wajahnya yang sudah basah akibat air matanya


Rasa perih yang ia rasakan tidak hanya di pipinya namun juga di hatinya yang sudah hancur seperti sebuah kertas yabg di sasak oleh pecahan kaca tajam.




"Kenapa..kenapa selalu saja seperti ini orang yang baru saja kucintai bahkan sudah berani membuatku seperti ini sebenarnya apa kesalahanku apa salahku kenapa apa mereka membenciku" tanya laura pada dirinya.

Halilintar yang baru saja sampai di rooftop mendengar semua ucapan laura ia merasa sangat bersalah atas apa yang baru saja ia lakukan tanpa sepengetahuan laura ia berjalan menuju laura dan langusng memeluknya dari belakang.

Sontak hal itu membuat laura terkejut ekor matanya melihat kebelakang dan melihat halilintar sedang menenggelamkan wajahnya di pundak laura bahkan laura bisa memdengar isakab halilintar
..

Munggkin karna ia merasa bersalah sama laura kali ya??

Laura berusaha memberontak namun semakin ia memberontak halilintar malah semakin mempererat pelukan nya.

"Maaf kan aku sakuraba laura..aku minta maaf aku mohon maafkan aku jika perlu kau tampar saja aku atas perlakuan ku tadi kau boleh menaparku sampai kau puas tapi aku mohon maafkan aku"

"Lepaskan aku bodoh Sudah ku bil--"

Chuuppp

Ucapan laura terpotong dimana kala halilintar dengan cepatnya mencium laura Reaksi laura ya kaget karna perilaku halilintar .

"Ummhpp..ha..li..ummphh"

Ya ciuman itu dilakukan cukup lama karna merasa kehabisan banyak oksigen laura hanya bisa meronta sambil melukul lengan sang pemilik mata ruby untuk meminta agar dilepaskan ya benar saja ia mengakhiri ciuman mereka .

Benang saliva yang masih menyatu diantara keduanya dengan paksa laura mendorong halilintar secara kasar nafas nya terengah engah akibat ciuman yang tiba tiba.

Isakan kembali keluar dari mulut laura dan kini ia hanya bisa menenggelamkan wajahnya di dada bidang sang mata ruby itu.

"Maaf kalau aku kasar kepada mu"

"Baka kau sudah memgambilnya duluan"

"Jika kau punya masalah cerita saja pada ku aku siap mendengarkannya karna aku mencintai mu"

Deg

Degg

Mata laura membola kita mendengar ucapan halilintar barusan ia mengangkat wajahnya dam melihat wajah halilintar sambi tersenyum walau itu senyum yang sangat tipis.

"Ka..kau.. apa aku tidak salah dengar"

"Apa harus aku mengaulangi ucapan ku barusan Sakuraba laura"

"Tidak perlu ..Kau tidak perlu mengulanginya"

"Sudah jangan menangis seperti itu"

"Hemm baik"


Hembusan angin kembali menghembus dan kini angin lah yang menjadi saksi atas terciptanya sebuah cinta di antara mereka namun apakah cinta itu akan terus berlanjut atau harus berakhir dengan sebuah konflik yang membuat mereka harus terpisah dan merasakan rasa sakit yang menyakitkan.



Sebenarnya aku tidak yakin dengan ucapanmu itu tapi aku harap itu bukanlah sebuah kebohongan.batin laura.

Maaf ini semua karna Dia Aku harus membuat mu seperti ini.batin halilintar












Haii haii ae'immm combackkkkk guyssssss
Pada kangen gakkk

7bbb: Gakkk.. kangen pisan

Sella: Hu...hu.. jahat kalian semua

Solar: Sell.. sella

Sella: Ngapa luh  mau ngehina gw hah

Solar: bukan itu di cerita ini "DIA"  itu siapa

Sella: ciee solar penasaran ya liat ajah nanti tapi kalian jangan lupa vote dan coment ya

Taufan: Gw penasaran nihh kasih tau napa sell

Hali: iya cepet napa kasih tau

Gempa: urusin si laura ajah sono

Laura: SELLLAAA FOTO D'O EXOOOO MANA COEGG

Sella: Buset dah sabar napah

Blaze ,ice; ok bayy semuanya kalo yang penasaran jangan lupa terus baca ceritanya nya dahh bay bay

Hate Or Love ♡Where stories live. Discover now