Chap.5

58 7 0
                                    

"Aku sudah melakukan tugasku sekarang apa"tanya halilintar kepada seseorang.

"Tugas selanjutnya adalah membuat ia tewas dan rahasiakan atas kematiannya"

"Apa..?!! Apa kau gila dia itu gadis baik kenapa bukan nya laura itu ada--"

"Cukup lakukan saja jangan banyak tanya"

"Baik akan ku lakukan"










.
.
.
.

Malam hari laura merebahkan dirinya dikasur  yang cukup besar ia merasa pusing dengan keluarganya tidak tahu harus bagaimana lagi terutama persaannya terhadap sang pemilik mata ruby siapa lagi kalau bukan halilintar.

Laura merasa tidak yakin akan perasaanya terhadap halilintar jika memang ia menyukainya tapi kenapa hati nya selalu berkata kalau halilintar itu hanya ingin mempermainkan nya saja.

'Apa benar dia mencintaiku tapi kenapa wajahnya mengatakan kalau dia melakukan itu secara terpaksa'.batin laura.

Mata laura semakin memberat hingga ia pun menutup matanya dan masuk kedalam mimpinya dan berharap ia tidak akan mendapat mimpi buruk.












Sementara itu Halilintar sedang duduk dimeja belajarnya ia merasa frustasi kenapa ia harus menerima taruhan  bodoh seperti itu dari *Dia* .

Halilintar selalu berharap jika taruhan nya ini selesai ia akan meminta maaf kepada laura.
Dan jika ia harus membunuh laura apakah itu perbuatan yang membuat hatinya senang?
Tidak mungkin mana mungkin halilintar membunuh seseorang hanya karna alasan taruhannya.

'Pikirkan lah seseuatu bodoh mana mungkin kau harus membunuhnya dasar kau ....aku tidak akan memaafkan mu'batin halilintar.

Halilintar memang tipe orang pemarah dan dingin tapi sedingin nya halilintar ia tidak sampai ingin membunuh orang juga justru sebaliknya ia selalu ingin melindungi orang yang selalu ia sayangi.

Krekkk

Pintu kamar halilintar terbuka dan terlihat adik bungsu nya solar sedang membawa makan malamnya.

"Kak ini jangan lupa dimakan"ucap solar.

"Taruh ajah disini"pinta halilintar.

"Kak..Gimana Kabar laura kakak udah minta maaf belum apa laura malah benci sama kakak apa laura tahu kalau ka----umphh"

Halilintar yang merasa telinga akan pecah langsung menyumpal mulut solar dengan makanan yang solar bawa tadi.

"Umm enak ya"guman solar.

"Udah selesai ngomongnya lar"ucap halilintar.

"Kak mau lagi dong"pinta solar.

"Pergi sana suhh..suhh"usir halilintar.

Solar hanya bisa memanyunkan bibirnya dan langsung pergi meninggalkan sang kakak sulungnya yang masih menikmati makanannya.










Esok pagi nya laura bangun membuka matanya entah kenapa mimpi itu selalu muncul didalam pikirianya .

Kepalanya pusing tapi ia tidak bisa terus begini ia yakin suatu saat ia kan menemukan kebahagian yang sesungguhnya ia tahu kalau selama ini sang kakak dan teman temannya lah yang selalu menyemangatinya dikala ia sedang sedih.





Skipp sekolah [Authornya males ngetik]

Seperti biasa saat sampai disekolah laura hanya seorang diri namun beberapa menit setelah yume datang dan langsung duduk disamping laura.

"Pagi laura"Sapa yume

"Pagi juga" balas laura lesu

"Laura kau sehat kan aku ..khawatir dengan mu"tanya yume.

"Jangan khawatir aku tidak apa"Jawab laura dengan senyum kecut.

Dengan polosnya yume percaya akan hal itu dan mereka pun saling berbincang dan dengan hati laura memdengarkan nya meskipun hati nya penuh dengan tanda tanya karna mimpi yang selalu menerpanya dan juga pengungkapan perasaan halilintara kemarin.

Srekkk

Pintu kelas terbuka saat laura dan yume menoleh kearahnya mereka melihat halilintar dengan 6 saudaranya yang menurut mereka berdua tampak ceria berbeda dengan halilintar yang terlihat murung.



Bahkan pada saat pelajaran pertama istirahat halilintar selalu memasang wajah murung tanpa senyum sedikitpun.


















Skipp time [Ok authornya mulai males]

Bel pulang sudah berbunyi hari laura tidak ikut club musik karna club musik hanya aktif dihari rabu dan sabtu sama seperti club karate.

"Laura kau tidak apa pulnag sendiri"tanya yume dan ako.

"Kalau mau kami akan mengantar mu"tawar mahiru dan koharu.

"Tidak terima kasih aku pulang ya dah"




Saat hampir menuju gerbang sekolah laura melihat halilintar sedang berdiri seperti sedang menunggu seseorang.Laura pun mencoba mendekat saat baru ingin menepuk pundak halilintar pemilik iris ruby itu langsung menoleh kebelakang.

"Maaf aku mengganggumu  ya"

"Tidak "

"Kau menuggu siapa"

"Aku sedang menunggu mu"

"Menunggu ku untuk apa.??"

"Aku ingin menanyakan sesuatu kepada mu.Apa kau selalu bermimpi tentang seseorang yang selalu meminta tolong kepada mu laura"

"Iya itu sangat menggangguku tapi entah kenapa saat aku berada didekatnya hatiku tersa sangat sakit..seolah ia sedang membagi rasa sakit nya kepada ku"

Diperjalannya laura dan halilintar bercerita hingga pada saat itu ada seseorang yang menghalangi mereka sontak hal itu membuat halintar menghentikan langkah kakinya.


"Mau apa kau kesini"tanya halilintar.

"Ohh kau laura ya"ucap nya

"Ka..kau..Asukaa.."ucap laura terbata

Laura mengenal asuka apa hubungan mereka.batin halilintar.

"Hali ku kira kau akan membunuhnya"ucap asuka.

"Me..membunuhku apa maksudnya hali jawab aku"tanya laura.

"Itu..aku..ti--"

"Biar ku jelaskan laura sakuraba kau tahu kan halilintar itu adalah kekasihku dan hanya milikku seorang"

"Hali..ku kira kau itu orang yang baik hati tapi..kenyataannya ..hikss..hiks.."

"La..laura aku ti--"

Plakk

Satu tanparan memdarat dengan mulusnya diwajah halilintar sementara halilintar hanya bisa melihat laura yang menunduk sambil menagis tangan halilintar berusaha untuk menghapus air matanya tapi setiap ia mencoba laura selalu mengelak darinya.

"A..aku..hikss..membenci mu aku ..hikss..harap kita tidak pernah bertemu..dan kau asuka..jaga kekasih bodoh mu ini.."ucap laura ." Kau juga sudah merebut kebahagianku untuk kedua kalinya" guman laura namun itu masih bisa tertengat ditelinga halilintar.


Kedua kalinya.batin halilintar.




Laura berlari menuju rumah ia tidak peduli dengan terikan halilintr yang berkali kali memanggilnya ia sudah muak rasa sakit ini sudah tidak bisa ia tahan lagi dan pada saat itu juga hujan turun.

Hujan memang sangat mengerti perasaanya saat ini ia berharap kakaknya tidak memarahinya lagi.

Laura kau bodoh sudah mempercayainya.Batin laura


Hate Or Love ♡Where stories live. Discover now