MLA 13

3.7K 118 15
                                    

praaankkk" astagfirullahal'azim" dila kaget dan langsung menutup pintu sangking kagetnya ia tak sengaja menjatuhkan gelas yang ada ditangannya, dan langsung mengucapkan istigfar yang berkali-kali terhadap apa yang barusan ia lihat, yakni melihat azam yang bertelanjang dada .

azam yang sedang berada di dalam ruangannya pun terkaget karena mendengar suara benda pecah dan teriakan dari perempuan, dan ia yakini pasti itu bukan nita, tanpa pikir panjang ia menghampiri keberadaan suara yang mengagetkannya tadi, dan sangking paniknya ia lupa untuk menggunakan bajunya. setelah keluar ruangan ia melihat dila yang sedang menutup matanya dengan kedua tangan dan juga pecahan-pecahan kaca yang berserakan dilantai.

Azam yang makin panic melihat itu langsung saja menghampiri nya dan bertanya apa yang sedang terjadi " dilaa, are you okay?" tak terdengar suara sahutan yang azam dengar hanya kalimat istigfar

"dila, kamu kenapa?" Tanya azam lagi, belum sempat mengetahui jawaban dari dila, azam dikagetkan lagi dengan suara nita yang setengah berteriak

"mas azaam!?" ucap nita setengah berteriak dan dicampur dengan kaget, karena melihat kakaknya yang sedang bertelanjang dada dan juga melihat dila yang sedang menutup mata, dimana posisi mereka bedua saling berhadapan, posisi badan dila yang menyandar ke tembok dan posisi azam yang berada di depannya. " mas azaam.. apa yang mas azam lakuin?" lanjut nita yang mulai emosi

"mas.. gak ngelakuin apa-apa." Jawab azam

"jadi kenapa mas gak pake baju segala, dan kenapa kak dila nutup matanya kayak orang ketakutan?" Tanya nita lagi yang saat ini ia benar-benar emosi

"gak pake baju gima...." Belum selesai dengan ucapanya azam melihat badan nya yang belum terlilit baju ganti, dan kemudia ia buru-buru masuk ke dalam ruang kerjanya lagi karena sadar dengan hal tersebut.

"mass azamm !" teriak nita, tapi yang diteriaki sudah mengihilang, dan kemudian nita buru-buru menghampiri dila yang terlihat sedikit ketakutan dan sedikit kanget, " kak dila gak papa?"

Dila yang sudah mulai sadar dan lebih baik pun menjawab pertanyaan nita dengan anggukan.

"jadi tadi mas azam ngapain kakak?" lanjut nita

"gak ngapa-ngapain." Jawab dila sambil menarik turun nafasnya

"serius? Jadi kenapa kakak kayak gitu tadi?"

" jadi tadi kak mau ngantar teh, terus pas kakak buka pintu ngelihat pak azam gak pake baju mungkin baru mau ganti bajunya yang basah tadi, salah kakak juga sih gak pake ngetok segala main buka-buka aja" jelas dila

"ohhh, aku pikir tadi mas azam ngelakuin hal-hal yang tak diinginkan"

"alhamdulillahnya engga, masih aman"


"Alhamdulillah, jadi kak dil, mas azam ku badan nya keren kan? Hahaha "

"apaan sih nit gak jelas banget." Jawab dila yang mukanya sedikit merah karena masih malu dengan kejadian tersebut

"halah...halah, kok malu-malu gitu, ati-ati lo nanti ke semsem sama azam si duda keren" ujar nita sambil melanjutkan perkerjaanya

Mendegar itu dila baru tahu kalau bosnya itu seorang duda, dila pun berfikir kenapa bos nya yang super kaya dan bisa dibilang rupawan tersebut menduda, apakah ia bercerai istrinya? Atau kah istrinya selingkuh? Atau gimana?

"ahh, ngapain sih dil ngurusin hidup pak azam, ingat kamu disini kerja" ucap dila pada dirinya sendiri

***

Disisi lain azam yang merutuki kejadian yang baru saja terjadi kenapa dia bisa keluar gak pake baju? Sumpah itu hal terbodoh yang pernah ia lakukan ditambah lagi didepan karyawannya sungguh hilang wibawa azam sebagai bos di peruhasaan ini. Sungguh mau diletak mana muka azam jika orang lain tahu bahwa ia lupa menggunakan baju, gak lucu dong nanti ada berita tentang azam " CEO AKBAR COMPANY LUPA MENGGUNAKAN BAJU MEMBUAT KARYAWANNYA KETAKUTAN" sungguh itu hal yang memalukan.

Tapi yang azam bingungkan kenapa ada pecahan beling di bawah kaki dila tadi apa sebenarnya terjadi? Ketika berfikir tentang pecahan beling tersebut sambil mengancingkan kemejanya, tiba-tiba terdegar ketukan pintu dan azam buru-buru menyelesaikan kegiatan mengancing bajunya.

"masuk" ucap azam

Terdengar suara khas pintu dibuka dan yang datang adalah adik nya yang super ribet,bawel, dan ngeselin tetapi azam tetep sayang dengan adiknya tersebut. Azam melihat adiknya membawa berkas -berkas yang harus dikerjakannya. Tanpa perintah atau perizinan duduk nita sudah memutuskan untuk duduk duluan sambil meletakakn berkas tersebut

"nih mas berkas yang mas minta,"

"oke, makasih ya"

"mangkanya mas besok jangan lupa pake baju, kasihan kan anak orang baru kerja juga udah kaget kayak gitu," kata nita sambil memaikan benda kecil yang ada dimeja azam

"bukan mas lupa nit, tadi itu pas mas mau pake baju, ada telepon masuk terus mas angkat dulu teleponya, pas teleponya udah selesai, sebelum mas pake baju keburu denger teriakan dila dan gelas pecah" jelas azam

" yaa bukan gimana-gimana sih mas, kasihan aja sama kak dila sampe kaget banget"

"ehh, tapi btw nit, si dila tadi mau ngapain? Mas kaget kok ada pecahan gelas"

"tadi sebenarnya kak dila mau keruanganya mas,, mau ngasih the gitu, karena dia masih ngerasa gak enak karena bajunya mas basah, jadi pas dia buka pintu udah ngelihat mas gak pake baju gitu, terus dia kaget dan yaa gitu dehh"

Mendengar hal tersebut seketika hati azam merasakan hal yang berbeda dan tanpa sadar ada senyum diwajahnya, melihat hal itu nita pun merasa aneh " mas kenapa senyum-senyum?"

"ahhh, engga kok perasaan kamu aja" jawab azam sambil menetralkan wajahnya

"alah.. alah... sepertinya ada yang mulai ke sem-sem sama anak orang nih, hati-hati dengan hati"

"apaan sih kamu? Udah sana kerja " usir azam

"wahhh,, main usir-usir aja, tau,,,tau yang boss"

"udaah sana kerja nita, mas hitung satu sampe tiga kalau gak pergi mobil kamu mas sita 1.... 2... ti.."

Belum sampe hitungan tiga nita udah buru-buru meninggalkan ruangan azam dan membuat azam geleng-geleng kepala, setelah kepergian nita, azam kembali tersenyum sambil mengingat apa yang dikatakan nita lagi.

***

NEXTNYA MINGGU DEPAN YAAA:)

STAY TUNE 

my lovely assistantWhere stories live. Discover now