Ketahuilah selama perjalanan pulang yeonjun terus menerus berusaha agar tidak menerkam kelinci gemuknya yang sengaja menggodanya dengan gesek-gesek halus dipangkuannya, membuat sesuatu dibawah itu mengembung.
Dan saat mobilnya sampai di teras rumah mereka, bibirnya tertarik membentuk senyum miring. Kini saatnya balas dendam. Menyelesaikan apa yang harus diselesaikan.
Dia tidak akan membiarkan soobin lepas.
"Hey bunny, saatnya bekerja." yeonjun menatap soobin dengan wajahnya yanh sudah menyiratkan kenafsuan tingkat tinggi.
"Ya?" mata polos bulat itu menampilkan wajah bertanya-tanya, membuat yeonjun mendecih.
"Jangan pura-pura tidak tau, kamu habis malam ini." bisik yeonjun tepat ditelinga soobin.
Kali ini wajah terkejut ditampilkannya, karena yeonjun sudah menghujami bibirnya dengan kecup-kecupan ringan yang mampu membuat soobin sedikit kegelian.
Mereka keluar dari mobil dengan soobin yang digendongan oleh sang dominan. Begitu masuk pintu dan memastikan terkunci rapat. Yeonjun kembali memanggut bibir soobin. Terkesan begitu kasar dan menuntut, ia harus membalas perbuatan soobin yang tadi.
Ciuman panas itu terus berlanjut sampai mereka masuk kedalam kamar. Yeonjun meletakkan soobin diranjang king size mereka dan mengukung soobin dibawahnya tanpa memutuskan tautan mereka.
Ketahuilah, rumah ini milik soobin dan yeonjun sejak mereka mulai menjadi sepasang kekasih. Maka dari itu, ada satu kamar yang memang itu kamar mereka. Yeonjun tidak mengijinkan soobin untuk tidur terpisah dengannya.
Lanjut ke pasangan yeonbin. Tangan soobin mendorong dada yeonjun untuk menyudahi ciuman mereka. Kini bibir soobin sudah bengkak dan kilatan bekas saliva masih menempel, soobin terlihat Beribu-ribu kali lipat lebih cantik dan sexy dimata yeonjun.
"Kak! Soobin hampir mati tau!" soobin mempoutkan bibirnya yang membengkak dan memerah itu.
Yeonjun terkekeh dan mengelus pipi mochi itu lembut, mengecup singkat bibir bengkak soobin lagi sebelum bibirnya mendarat ke area sensitif lainnya.
Soobin hanya bisa pasrah ketika tangan yeonjun mejelajahi tubuh putih mulusnya.
Tangan nakal yeonjun masuk kedalam kemeja longgar soobin tanpa ijin. Mencari sesuatu yang sudah menegang didalam sana. Yeonjun mencubit gemas nipple pink soobin yang sudah menegang sejak dimobil tadi. Soobin hanya mampu mengeluarkan desahan-desahan kecil akibat kelakuan jari-jari yeonjun.
Bibir yeonjun masih menjelajasi setiap inci leher soobin yang sekarang sudah tidak putih mulus. Sudah banyak tanda merah keunguan disana. Yeonjun tersenyum puas melihat karya yang ia buat sendiri. Karyanya memang tidak pernah mengecewakan.
🙊🙉🙈
Diluar rumah, keadaan langit sedang menumpahkan tetesan-tetesan air yang sangat banyak. Menemani sepasang kekasih yang sedang bercinta. Entah bagaimana mereka sudah tidak memakai benang sehelai pun saat ini, yeonjun duduk dikasur sementara soobin dibawahnya memberikan blowjob.
Ketika yeonjun klimaks, soobin menggodanya lagi dengan duduk dipangkuannya menggesekkan bokongnya sensual bahkan mulutnya meracau tidak jelas.
Alhasil milik yeonjun menegang lagi, dan soobin tahu itu. Kemudian soobin langsung memasukan benda panjang itu ke lubang surganya. Menaik turunkan tubuhnya sendiri.
Soobinal :)
Yeonjun menikmatinya, juga sedikit membantu soobin dengan menaikkan pinggangnya. Soobin sangat berisik ketika bercinta entah itu tangisan, rengekan atau racauan tak jelas tapi yeonjun menyukainya suara desahan soobin lebih indah dari musik klasik menurutnya. Haha :)
Sampai putih itu datang, keduanya masih betah dalam posisi itu. Sampai yang lebih muda merengek kalau bagian bawahnya terasa sakit dan juga pegal karna bekerja lebih. Yang lebih tua menangkup pipinya kemudian memberikan butterfly kiss disetiap sudut wajahnya mendatangkan tawa geli dari si manis.
"Tidurlah sayang, kamu lelah bukan? Thanks for to night baby. I love you." kecupan singkat didahi soobin dari yeonjun.
"Huum, night daddy. Love you too." kecupan singkat juga dibibir yeonjun dari soobin.
Yeonjun terkekeh melihat gelagat lucu soobin menutup tubuh gemuk telanjang itu dengan selimut. Kemudian yeonjun memakai celananya dan ikut berbaring disebelah kelinci gemuknya yang hari ini super binal dan berhasil menggodanya.
🐵🐵🐵
Sinar matahari menelusup masuk diantara celah jendela kamar, membuat dua orang yang sedang tertidur pulas itu pun terganggu. Soobin sedikit membuka matanya, membiarkan netranya menyesuaikan diri dengan cahaya luar.
"Nghh, jam berapa ya?" soobin menatap jam dinding. Dan jam menunjukkan pukul 7 pagi.
"Kak, bangun cepetan." soobin menggoyang-goyangkan tubuh yeonjun yang masih nyaman memeluk tubuh polos tanpa pakaian milik soobin.
"Nghh, bentar lagi sayang..."
"Kakak kuliah pagi sekarang. Cepet bangun."
"Morning sex, baru bangun."
"Kiss deh ya? Bawah soobin masih sakit daddy~~~" rengek soobin kepada yeonjun. Karena jujur, ganasnya yeonjun tadi malam juga membuat bagian bawahnya lecet.
Yeonjun yang memahami itu pun mengiyakan. Dan akhirnya yeonjun mencium bibir tebal soobin. Melumat lembut bibir yang sudah menjadi candu baginya. Setelah lumayan lama berciuman, yeonjun pun melepas tautan itu.
"Manis."
"Apaan sih kak. Sana mandi!" soobin mendorong kecil dada yeonjun.
Sedangkan yeonjun terkekeh kecil. Ia tahu bahwa kelincinya itu sangat sensitif dengan gombalan-gombalan manis. Ya maka dari itu juga yeonjun over protect dengan soobin. Takut digombal sedikit, nanti kekasihnya pindah hati ke orang lain.
"Ya udah, kakak mandi dulu. Nanti kakak bantu kamu mandi ya. Kamu gak perlu masak, hari ini kita makan di kantin aja." yeonjun mengusak lembut kepala soobin, dan dibalas anggukan kecil oleh soobin.
Yeonjun pun masuk ke kamar mandi. Dan saat sampai di kamar mandi, ia kesal. Pasalnya...
"Anjir negang lagi bangsat! Tidur kek! Hahh... lagian soobin masih telanjang lagi tadi. Kan dedek gue gak kuat :')" dan akhirnya yeonjun main solo lagi.
