Sedari tadi gyu, renjun, dan seungmin hanya mampu menutup telinga mereka. Sungguh, suara tangisan soobin yang menggelegar sejak pulang kampus sejam yang lalu membuat mereka rasanya ingin left dari bumi saja. Untungnya mereka masih ingin menikah dengan pasangan masing-masing.
"Soobin, lo cengeng banget sih astaga." gyu udah ngelus dada dari tadi.
"Hiks... Bodo amat!" soobin melempar bantal sofa.
"Bin, lo tuh baru sehari doang ditinggal KKN ama kak yeonjun. Belum ditinggal mati." kata-kata renjun membuat soobin mendelik kesal.
"Heh! Lo doain suami gue mati hah?! Hiks jahat! Renjun jahat! Hiks..." soobin kembali menangis.
"Bukan gitu maksud renjun, sayangku soobin. Lagian bener lho. Lo itu baru ditinggal sehari. Kak yeonjun baru berangkat kemaren. Sehari juga udh gini, gimana ampe sebulan nanti bin?" seungmin mengelus pundak soobin.
Ya. Yeonjun sedang menjalankan kuliah kerja nyata alias KKN. Rencana KKN yeonjun adalah 1 bulan. Baru kemarin yeonjun berangkat menuju tempat KKN-nya. Dan soobin sudah rindu setengah mati. Alhasil sahabat-sahabatnya lah yang jadi korban pelampiasan rasa rindu soobin.
"Gue hiks gak bisa kalok hiks gak ada kak yeonjun. Rasanya hiks sepi banget!!!! HUWEEEEEE!!!!" akhirnya gyu, renjun, dan seungmin tutup telinga untuk kesekian kalinya.
"Lo harus bisa bin. Kalok lo ditauin sama kak yeonjun nangis gini, kak yeonjun pasti gak tega. Kasiakan dia gak konsen kerjanya." seungmin bersabda lagi.
"Soobin sssstttttt!!!! Gue gak mau ya nantik dikira habis perkosa lo gara-gara teriak kayak gitu." renjun membekap mulut soobin dengan tangannya.
Soobin menepis tangan renjun dan mulai menangis keras lagi.
"Hahh... Kita nyerah..." gyu, renjun, seungmin.
🙉🙊🙈
Seminggu sudah berlalu. Itu artinya sudah 7 hari soobin memasang wajah tak bersemangatnya. Selama seminggu ini yeonjun tak mengiriminya pesan, membuat soobin merasa was was. Dia ingin sekali tau apa yang yeonjun lakukan, apa yeonjun sudah makan, apa yeonjun istirahat cukup? Sungguh, pertanyaan itu membuat soobin gila sendiri.
