Chapter 8

5.1K 613 51
                                    

Selamat membaca ^^

Selamat membaca ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu-satunya yang menjadi perhatian Christy saat ini adalah laki-laki berperawakan tinggi, tegap dan memiliki senyum seindah lautan terbentang. Wajah setampan dan semirip Cole Sprouse alias kembaran versi lokal, membuat Christy sulit percaya. Kenapa sih dunia sempit? Kalau tahu dia dapat membaca masa depan, dia takkan bersedia mendaftar di acara ajang jodoh ini. Christy ingin bersembunyi saja.

Bagaimana bisa dia bertemu mantan pacarnya yang pernah dipacari semasa SMA dulu? Bagaimana dia harus bersikap? Apa dia harus pura-pura kenal? Atau, menghindar saja? Tidak, tidak. Yang terakhir tidak mungkin. Dia sedang disorot kamera. Mustahil dia mengabaikan Rick. Ya, namanya Rick.

"Halo, semuanya. Saya Adam. Bukan Adam Levine ya, tapi Adam Erundra." Seorang laki-laki bertubuh tinggi dan berlesung pipi memperkenalkan diri lebih dulu.

"Saya Hans Winata. Salam kenal. Selama satu minggu kita akan having fun bersama. Saya harap kalian nggak keberatan," lanjut Hans ramah.

"Halo! Nama saya Ricktor Ebindra Indrawan. Kalian bisa memanggil saya dengan Rick," sambung Rick.

Dari keempat laki-laki itu, pandangan Christy tertuju pada Hans. Bukan soal tinggi tubuhnya yang kelewat tinggi, tetapi karena wajahnya mirip dengan Eunwoo Astro. Dia seperti sedang melihat idolanya sendiri. Tak seperti Rick yang mirip sekilas, Hans benar-benar duplikat idolanya.

Bicara soal mereka berempat, Christy sudah tahu cara kerja acara ajang cari jodoh ini. Setelah beberapa episode mereka syuting, akan tiba momen empat laki-laki datang menginterupsi pencarian Essan. Momen ini diperuntukkan untuk para penonton supaya tidak bosan atau monoton hanya menonton sang jomblowan dengan beberapa perempuan yang berusaha mendapatkan hatinya. Jika nanti keempat laki-laki itu menemukan pasangan yang tepat di hati, mereka boleh memilih perempuan itu di hari terakhir penetapan hati dan seandainya berjodoh, maka mereka boleh menarik perempuan yang dipilih.

Setelah perkenalan singkat, mereka berbaur untuk berbincang dan mengenal satu sama lain lebih jauh.

Christy memutuskan berdiri di sudut ruangan sambil memegang gelas berisi jus jeruk dan meneguknya perlahan. Dia berharap Rick tidak menyapanya. Hanya itu yang dia pikirkan sekarang. Tidak ada yang lain.

"Hei, Christy. Nama kamu Christy, kan?"

Seperti mendapat durian runtuh, Christy segera menoleh ke belakang melihat Adam menyapanya sambil tersenyum. Dalam hati Christy kegirangan. Berarti dia masih laku!

"Iya, Adam."

"Oke, berarti aku nggak salah hafalin nama. Kalau gitu aku ke sana dulu ya," pamit Adam, yang kemudian pergi berlalu masih dengan senyumnya.

Christy melongo. Jadi dia hanya menjadi persinggahan sementara sebelum Adam mengajak Tere mengobrol? Dia mendengus kesal. Tertipu. Sangat tertipu! Dia pikir Adam senyum-senyum mau ngajak ngobrol, ternyata cuma ingin memastikan.

Indonesia Mencari Jodoh (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang