[01] crush on you

511 122 146
                                    

terlambat dihari pertama orientasi, bukanlah hal yang bagus. berlarian dengan atribut-atribut aneh, rambut lepek, peluh membasahi sekujur tubuh. bagus sekali. hal tersialan dalam hidup, akibat dari ke-brengsekan kakak tercinta. beruntung, ternyata tidak hanya Ayunna yang terlambat.

ada tiga laki-laki, dua perempuan termasuk Ayunna. berdiri menghadap tiang bendera yang berada ditengah air mancur sekolah, salah satu dari tiga pemuda yang berdiri bersisian dengan Ayunna, berhasil mencuri perhatiannya. wajahnya familiar, seperti tidak lagi asing. tanpa sadar Ayunna mengulum senyum, dan sialnya Ayunna yang tengah tersenyum memandang pemuda tampan di sisinya, tertangkap jelas oleh mata Harald.

"Nanna, kamu sakit? ...." Harald menatap khawatir sepupunya yang melamun, dengan wajah yang memerah juga peluh membasahi pelipisnya.

Ayunna yang mengira dirinya tertangkap basah tengah memandang laki-laki, tak ayal merona hebat. serentak yang lainnya menoleh pada Ayunna, "aa... aku tidak apa-apa, hanya saja, mengapa bisa seolah-olah alam semesta sedang berkonspirasi dengan anggota OSIS untuk membuat kita menderita." merutuki ucapannya yang tak masuk akal, Ayunna mengigit dinding pipi bagian dalam.

Harald dan Felix tertawa terbahak-bahak, sedangkan Josheniel hanya terkekeh geli -ah, namanya Josheniel. astaga, lihatlah sikap calm & coolnya batin Ayunna menggumam-. sedangkan satu perempuan lainnya, yang Ayunna lihat ber-nametag Somi, tampak tersenyum lemah dengan wajah pucat pasi.

"sepertinya aku akan pingsan, tolong tangkap aku ya." Harald mendudukkan diri, aku menatapnya sedikit iba.

Josheniel menarik kerah belakang Harald agar berdiri kembali, "jangan menyusahkan."

Harald memberengut dengan wajah tertekuk sebal, ia menepis tangan Josheniel dari kerahnya. ia kembali akan mendebat Josheniel, namun suara debuman lirih menginterupsi keduanya.

"GRACELLA!!"

Josheniel, Felix, juga Harald membawa Gracella keruang kesehatan. namun belum lima meter kaki mereka melangkah, Harald turut tumbang, bedanya ia masih terjaga kesadarannya.

"oh Tuhan!! aku akan mati," Harald menggerutu pada dirinya sendiri. "seharusnya aku mendengarkan apa kata bunda, tentang betapa pentingnya sarapan."

Ayunna memutar bola mata jengah, ia tahu sepupunya itu memiliki riwayat darah rendah. pada akhirnya, Ayunna memapah Harald, Josheniel serta Felix menggendong Gracella. ini adalah masa orientasi yang tidak akan pernah mereka lupakan. setelahnya, saat Ayunna akan keluar dari ruang kesehatan, berniat mencari ransel miliknya dan Gracella.

seperti adegan klise kebanyakan, saling membuka daun pintu dari dua sisi, kemudian saling memandang dan menghalangi. Ayunna kini tahu rasanya memerankan adegan drama korea yang sering ia tonton.

"uhm,, hai?"

alisnya sedikit menukik, tatapan matanya sulit di artikan, Josheniel menatap Ayunna tak mengerti. keduanya sama-sama terpaku satu sama lain, dalam batin meng-gumamkan hal yang sama 'familiar'.

menepis pikiran tak jelas di kepala, Josheniel memasang gummy smile andalannya. "hai!"

Ayunna mengangguk 'kan kepala sekali, sebelum membalas sapaan canggung Josheniel, tak lupa turut ia membumbuinya dengan senyuman tak kalah lebar.

Love is Depressing more than DepressedWhere stories live. Discover now