[03] a moment

302 99 106
                                    


hujan di malam-malam musim panas tak menjadi hal yang patut dipertanyakan, bagi Ayunna. Ayunna membungkus separuh tubuhnya dengan selimut, merasakan udara lembap yang tercampur dengan angin dingin dan harum petrichor, membuat kelopak mata tak kuasa menahan kantuk. hari sudah terlalu larut, saat akhirnya Ayunna mendapatkan rasa kantuk —yang Ayunna dapatkan dari coklat panas dan hujan lebat diluar sana.

ponsel milik Ayunna berdering di waktu yang tidak tepat, Ayunna berusaha mengabaikannya, namun si penelpon nampak gigih dengan terus menelfon.

"aku harap kau punya alasan yang bagus dengan menelponku di waktu selarut ini, atau aku akan menendang bokongmu tanpa ampun sialan!!" Ayunna menaikkan nada suara pada kata sialan.

"Josheniel,,, sejauh apa hubunganmu dengan-nya?"

tubuh Ayunna menegang, seketika rasa kantuknya menguap entah kemana, ia merubah posisi duduknya menjadi tegap dengan bersandar pada headboard ranjang. setelah insiden kemarin siang, Edward tidak langsung menanyai Ayunna, Edward tahu Ayunna butuh waktu.

"aku baru saja pulang dari sirkuit dan tidak bisa tidur, maka dari itu aku menelfon mu."

setelah lima menit Ayunna tak menjawab pertanyaan Edward, ia merubah topik obrolan. terkadang Ayunna bertanya pada dirinya sendiri, kenapa Ayunna tidak bisa jatuh cinta dengan Edward. walaupun Edward tampak berandalan dan brengsek, namun sebenarnya Edward adalah pribadi yang lembut dan suka dimanja.

"Lai, apa saja yang telah aku lewatkan?"

tak ada balasan dari sebrang telepon, kesunyian merayap tanpa disadari. Ayunna meremas kuat selimut di pangkuannya.

"princess, you trust me right?"

"i trust you."

"ini terlalu larut untuk menjelaskan-nya," jeda sejenak terdengar helaan napas berat dari sebrang telepon. "dan aku tak ada di sampingmu, tunggu aku ok? besok aku akan menjemputmu lebih pagi."

"Lai, aku menyayangimu, sungguh."

kemudian Ayunna berceloteh tentang Edward, laki-laki yang kemarin di lihatnya hangout dengan perempuan —yang Ayunna pikir adalah kekasihnya. Ayunna menceritakan pada Edward dari awal bagaimana Ayunna bisa mengenal Edward, hingga akhirnya ia jatuh cinta pada mata onyx Josheniel; yang seakan menghipnotis-nya. pertemuan dramatis, jatuh cinta klise. ini lucu, sungguh.



love is depressing more than depressed

sedikit banyak, Ayunna mulai memahami tentang Josheniel.

1. Josheniel adalah bad boys, womanizer as fuck!
2. Josheniel adalah anggota RIDING, sama seperti Guanlin.
3. Josheniel tidak pernah lepas dari perempuan. satu minggu setelah Josheniel putus, ia akan langsung mendapat pacar baru. pasti.
4. Josheniel mengenal kak Taerrence! hell!!
5. Josheniel teman satu taman kanak-kanak 'ku dulu!
6. Josheniel memiliki marga yang sama dengan sahabat baik Ayunna!

dengan itu, Ayunna berusaha menekan kuat perasaan-nya. mungkin perasaan 'cinta' yang ia miliki hanyalah 'cinta sesaat', persis seperti ucapan Edward.

semester satu pada tingkat pertama; akan berakhir dua bulan lagi. tak dapat dipungkiri, interaksi dengan Josheniel 'pun meningkat. setiap hari selasa dan jumat keduanya bertemu, di kelas bahasa Inggris. Josheniel yang akan menganggu-nya di balik punggung Ayunna, dan Ayunna yang akan melemparkan ballpoint pada kepala Josheniel. namun tentu saja dengan mudah Josheniel menghindari lemparan Ayunna, juluran lidah meledek dari Josheniel; selalu berhasil meningkatkan emosi Ayunna.

Love is Depressing more than DepressedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang