keduapuluh empat

1.7K 202 61
                                    

Lisa menatap kesal pada Xiumin yang tengah melirik boneka bantal yang berada tak jauh dari mereka. Gadis itu membuang nafas kasar, ia akhirnya menyadari bahwa Jennie eonninya selalu melaporkan tentangnya pada Xiumin. Termasuk kebiasaan Lisa yang terus membawa boneka pemberian Xiumin.

Lisa kembali memberikan perhatian pada video Xiumin

"Chagiya, aku tidak ingin terburu buru, namun aku juga tidak ingin kita berjalan ditempat seperti ini terus. Seperti janjiku sebelum wajib militer. Aku---ingin membawamu menemui keluargaku setelah aku menyelesaikan menjalankan wajib militer.

"Jadi...."

Lisa tersentak dan refleks mengalihkan pandangannya pada Xiumin, saat pria itu yang lagsung mematikan videonya.

"Oppa? Kenapa kau matikan? Bukankah videonya belum selesai?"

Xiumin mengangguk kecil "Benar"

Pria itu membuang nafas berat. Lisa tak tahu apa yang pria itu fikirkan. Hanya saja----melihat wajahnya yang serius dengan jarak sedekat ini, juga ikut membuat Lisa memandangnya serius.

"Seperti janjiku saat kau mengantarkanku sebelum wajib militer. Aku---ingin membawamu menemui keluargaku. Jadi---apa kau mau bertemu dengan keluargaku besok?"

Lisa meneguk saliva kasar, tentu saja ia tak menyangka Xiumin akan mengatakan itu sekarang. Meskipun Xiumin memang pernah mengatakannya sebelum pria itu wamil, namun tetap saja hal ini masih belum bisa Lisa cerna!

"Oppa..."

"Baiklah" Xiumin mengangguk kecil "Berapa usiamu sekarang?"

"Sepertinya dua puluh enam tahun hari ini, jika mengikuti umur Korea oppa" gumam Lisa pelan.

"Baiklah, dan aku sekarang berusia tiga puluh tiga tahun. Bukankah itu sudah lebih dari cukup?"

"Ah! Dan lagi kau harus ingat Lis, aku hanya memintamu bertemu dengan keluarga ku. Aku bukan memaksamu untuk menikah sekarang. Sungguh" jujur Xiumin.

"Aku hanya ingin membawamu menemui orang tuaku. Agar mereka lebih mengenalmu, sebelum kita benar benar menikah. Aku ingin kau benar benar diterima" terang Xiumin menjelaskan sebelum gadisnya menjadi tak nyaman dan salah paham.

Lisa yang sempat menimbang semua pemikiran Xiumin akhirnya mengigit bibirnya. Wajahnya memerah! Lisa sddang malu!

Lihatlah! Pria itu bahkan benar benar manis! Melakukan semua hal untuk membuatnya nyaman!

Mengenalkan Lisa pada keluarganya, agar orang tuanya menerimanya. Bukankah itu adalah tindakan paling manis dari seorang pria? Dan bukankah itu impian semua wanita?

"Lis, kau---mengerti maksudku kan?" Ucap Xiumin lagi karena tak mendapat respon apapun dari Lisa.

"Ck! Tentu saja aku mengerti oppa! Aku bukan bocah!" Grutu Lisa kesal yang membuat Xiumin terkekeh geli.

"Benar, kau bukan bocah" gumam Xiumin mengangguk "Tidak mungkin bocah bisa membuat bocah"

Lisa membulatkan matanya yang langsung refleks turun dari pangkuan Xiumin "Yak oppa! Kau kembali menjadi mesum! Aku harus jauh lebih hati hati padamu ahjussi!"

"Aku bahkan baru sadar selisih umur kita ternyata tujuh tahun oppa. Kau bahkan sudah memasuki usia tiga puluh tiga tahun! Kau sudah ahjussi!"

"Aw!" Erang Lisa mendengus kesal saat Xiumin menyentil pelan dahinya.

"Jika aku seorang ahjussi berarti kau adalah ahjumma. Karena kau adalah pasanganku!" Gemas Xiumin tak mau kalah.

"Tapi benar, siapa yang akan menyangka dibalik wajah yang terlihat muda itu ternyata sudah nyaris berumur pertengahan tiga puluhan" takjub Lisa.

Stalker Место, где живут истории. Откройте их для себя