Janji

2.8K 184 0
                                    

Vanesha Pov

Saat ini badanku rasanya remuk sekali,saat aku mencoba membuka mataku,samar-samar aku seperti melihat sosok Bunda,mertuaku.
Dan lagi,ini bukan d kamarku bersama Iqbaal yg cat temboknya berdominan warna abu-abu,ini dominan dengan warna putih dan sedikit ada walpaper tembok motiv bunga sakura warna pin,aku dimana?
"Alhamdulilah,km sdh bangun nak?"
Benar,itu suara Bunda
"B-bunda"gumamku lirih
"Jgn banyak gerak dulu yaa?dokter menyarankan km banyak istirahat"katanya
"Do-dokter?aku dimana bun?"tanyaku
"Km d rumah sakit,kemaren sore km pingsan katanya,lalu semalam km d larikan ke rumah sakit,Iqbaal langsung menghubungi bunda,sejam yg lalu Bunda sama Ayah sampai d sini"jawab Bunda
Aku memandangi seluruh sudut ruangan ini,hanya ada Bunda,aku tdk menemukan sosok suamiku
"Iqbaal di mushola sama Ayah,ini jam setengah 5,mereka sedang sholat subuh berjamaah"ungkap Bunda,yg mungkin tahu apa yg sedang aku cari
"Minum dulu yaa nak"lanjutnya
Aku mengangguk,kemudian dgn d bantu aku minum air mineral yg berada d laci dekat bangkar tidurku.
"Kamu sholat subuh dulu yaa?gak usah wudhu,pake tayamum aja"kata Bunda,aku mengangguk lagi.
Sungguh,rasanya lebih tenang ketika ada Bunda d sampingku,sosoknya yg lemah lembut dan bijak ini membuat aku merasa nyaman d sampingnya,kesabaran Iqbaal mungkin menurun dr Bunda,entah dia bisa menyebalkan karna mewarisi dr siapa?yg ku tahu Ayah juga orang yg sangat bijaksana,tegas namun penuh kasih sayang.

Iqbaal Pov

Saat ini Ayah dan Bunda d sini,ketika Sasha di bawa ke RS,aku segera menghubungi mereka,aku meminta mereka datang ke sini,aku tahu istriku sangat mencintai kedua org tuaku,dia lebih bisa bersikap manja dgn mereka daripada denganku yg statusnya suami,kadang aku iri,tp aku mengerti,aku adl sosok asing yg tiba-tiba hadir d hidupnya,lalu melakukan kebodohan hingga aku hrs sedikit memperjuangkan dia agar bertahan d sisiku,sedangkan istriku?dia lebih butuh sosok org tua,lebih butuh sosok seorang Ibu yg sdh lama sekali ia rindukan,Tante Mayang tdk bisa memberikan kasih sayang seperti yg di harapkan,justru dia datang ke dlm hidup Sasha utk memberi luka lebih dalam.

"Assalamualaikum"ucapku bersama Ayah ketika masuk ke dlm ruangan dimana istriku di rawat
"Waalaikumsalam"jawab Bunda
"Udah bangun?"tanyaku
"Ssssttt lg sholat,jgn berisik"balas Bunda,aku mengangguk mengerti,Aku dan Ayah duduk di sofa panjang yg berada d ruangan ini,pandanganku tetap pada istriku,yg sedang memakai mukena berwarna brown dgn renda yg senada,Masyaalloh semakin cantik.
Ketika ia sudah salam dr sholat subuhnya,aku segera menghampirinya,aku mencium keningnya
"Baru selesai sholat,blm jg dzikir sama doa,udh main d cium-cium aja"ucap Ayah dr arah belakangku,Bunda tersenyum,istriku juga,dia jg sedikit memukul dadaku pelan
"Lg sakit yah,Alloh memberi keringanan bagi hambaNya,gak papah kalo gak dzikir"ucapku
"Sembarangan kalo ngomong"kata Bunda dgn mencubit pinggangku
"Aduuhh,,,ih sakit bun"balasku
"Gimana sekarang keadaan km?ada yg sakit?pusing gak?perut mual gak?"lanjutku memberi pertanyaan
"Aku udh mendingan,udah gak ada yg sakit,hanya masih sedikit lemes aja"jawabnya
Lega sekali rasanya mendengar jawaban dr Sasha,setidaknya tdk ada rasa sakit yg dia nikmati.

Bunda dan Ayah duduk di sofa,sedangkan aku duduk di samping sasha,di brangkar tempat istirhatnya,sembari aku pijat tangannya,sesekali aku mengusap perut istriku,aku akan tertawa jika Cil memberi reaksi dgn menendang perut Mamanya
"Baal,,,setelah Sasha keluar dr RS,lebih baik ajak dia ke Bandung,menetap di sana sampai bayi kalian lahir"ucap Ayah,aku memandang istriku,kami saling menatap,ada sedikit keraguan sebenarnya,aku tdk bisa jauh-jauh dr Sasha,namun aku melihat ada senyum di bibir istriku,jd aku fikir mungkin Sasha memang lebih baik menetap d sana sementara waktu,biar di dekat Bunda,biar dia tdk terlalu memikirkan ancaman Zoya,yg terpenting saat ini Sasha merasa nyaman dulu,tak apa jika memang kenyamanan dan rasa amannya bukan bersamaku,toh dia berlindung di dlm keluargaku,bukan pada org asing yg tdk aku kenali.
"Kamu mau?"tanyaku
"Mau"jawab Sasha sangat yakin
Aku mengambil nafas dalam,sedikit berat sebenarnya,tapi yaa sudahlah!!bukankah ini demi kebahagiaan anak istriku jg?biarkan aku menjadi Bucin,asal Bucinku pada istri dan Anak,yg sdh jelas dpt sertifikat Halal dr MUI.
"Tp km hrs janji"ucapku
"Janji apa?"tanyanya
"Janji selama di Bandung jgn nakal,jgn Bandel,jgn capek-capek,hrs seneng,hrs happy,hrs nurut sama Bunda,trs jgn sekali-kali memikirkan ancaman dr Zoya"jawabku
"Bagaimana?"tanyaku selanjutnya dgn mengangkat jari kelingkingku di depan Sasha
"Iyah Janji"balas istriku,lalu kami menautkan kedua kelingking kami,tanda perjanjian di antara kami Sah.

#tbc
Duuuh yg mau LDR.an,,,

INSIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang