4

24.7K 1.8K 154
                                    

Holla...semoga kita semua selalu diberi kesehatan dan keselamatan. Amin

Virus Corona membuat kita panik dan ketakutan. Sekolah putri-putriku juga diliburkan selama 2 minggu. Tetap jaga kesehatan ya readers tersayangku. Segera periksa jika mengalami gejala terinfeksi virus tersebut.

Maaf, update nya rada telat karena efek libur dan belajar dirumah membuat aku jadi guru dadakan. Pagi nginem, siangan dikit ngajar lalu sorenya ngelonin suami. Hihihi

Aku ngucapin terima kasih atas vote dan komen readers tersayangku yang kadang membuat kedua putriku nanya, "Mama kenapa? Kok senyum-senyum sendiri?"
Wkwkwkwk.

Psst...maapken kalo semisal ada typo

Selamat membaca...

Aku terbangun dengan rasa nyeri di kakiku. Aku merasa kesulitan bergerak dan saat aku mencari tahu ternyata ada lengan kokoh tengah memelukku. Aku mulai menyadari kalau ternyata Paman Dimitrylah yang tengah tidur dibelakangku dan memelukku. Aku diam saat kurasakan pergerakannya di belakangku.

"Kau sudah bangun, Princess?"

Aku tak menjawab tapi membuat gerakan menjauhinya yang langsung ditahan olehnya.

"Mau kemana?"

"Kamar mandi."

Dia beringsut turun dan menggendongku ke kamar mandi. Aku marah padanya tapi terpaksa menerima bantuannya karena telapak kakiku masih nyeri.

"Mau aku panggilkan Gema?"

"Tidak usah."

Paman Dimitry meninggalkanku dan menutup pintu kamar mandi. Aku segera membersihkan diriku. Dengan langkah pincang aku keluar dari kamar mandi dan ternyata Paman Dimitry sudah menungguku. Dia kembali menggendongku dan membaringkanku lagi di ranjangku.

Gema datang membawa sarapan dan obatku dan Paman Dimitry meninggalkanku berdua dengan Gema setelah memastikan posisiku nyaman untuk makan di tempat tidur.

"Pinjami aku ponselmu, Gema."

"Tuan Martinez melarangku."

"Kalau begitu hubungi papa, aku mau dia menjemputku."

"Itu juga tidak boleh."

Aku meletakkan sendokku dan menghentikan acara sarapanku.

"Aku sudah kenyang."

"Habiskan Sam."

"Aku tidak mau."

"Sam..."

Aku diam meski Gema menatapku membuat dia mendesah lelah.

"Pinjami aku ponselmu. Baru aku akan habiskan makanan ini."

Paman Dimitry memasuki kamarku dan aku memilih membuang muka menatap kearah lain.
Dia menghela nafas sejenak dan mendekati ranjangku.

"Paman tidak akan mengijinkanmu pulang. Nanti setelah kakimu sembuh baru paman antar pulang."

Gema keluar setelah Paman Dimitry memintanya meninggalkan kami berdua.

"Princess."

"Aku benci Paman!"

Dengan kesal aku menghabiskan sarapanku dan meminum obat yang sudah Gema siapkan. Paman Dimitry mengambil nampan sarapanku dan meletakkannya di nakas. Dia mengambil kursi di meja riasku dan duduk di dekat ranjangku. Aku mengabaikan kehadirannya dan memilih menatap ke jendela kamarku.

"Darimana kau mengenal Juan?"

Juan? Astaga! Aku baru ingat. Kemana dia? Apa yang sudah Paman Dimitry lakukan padanya? Dengan cepat aku menoleh kearahnya dan menatapnya.

I Love YouWhere stories live. Discover now