5

28.5K 1.8K 175
                                    

Yang rindu? Acung tangan dong...karena aku juga rindu bunyi notif vote dan komen readers tersayangku.

Jodoh, rejeki dan kematian itu mutlak rahasia Tuhan ya. Tetangga belakang rumahku meninggal tapi bukan karena covid 19 lho ya tapi karena hipertensi dan diabetes. Sebelumnya aku parno banget sama itu virus, tapi setelah kejadian itu ketakutanku berangsur hilang. Yang terpenting kita sudah mematuhi kebijakan pemerintah tentang social distancing yang santer di sosialisasikan saat ini.

Biasanya aku selalu nongkrong di depan TV ngikutin perkembangan kasusnya sampe kedua krucilku kadang protes karena berita itu ajaaaa yang aku tonton. Sekarang aku mah santai. Cukup jaga kebersihan dan kesehatan keluarga dan lingkungan rumahku. Ngikutin sih beritanya tapi gak se intens dulu. Gak ada badai yang gak reda, setelah malam ada pagi, habis gelap terbitlah terang...hehehe lengkap.

Itulah kenapa hampir dua minggu aku hanya jadi reader aja, atau baca-baca story lama yang udah tamat tapi masih tetap kusimpan di perpustakaanku. Sekarang, Svenziven is back...wkwkwkwk.

Selamat membaca...

"Jack."

"Ya,Tuan?"

"Pesankan aku kalung dengan liontin inisial namaku dan Samantha. Aku suka buatan Cartier. Cari model paling sederhana untuk dipakai sehari-hari oleh remaja seperti Samantha. Minta mereka mengirim contoh-contoh designnya"

"Baik, Tuan."

"Pesankan juga kue ulang tahun untuk minggu depan. Yang kecil saja asal minta pembuatnya menggunakan bahan dasar coklat terbaik."

"Baik, Tuan."

"Kau boleh pergi."

Jack mengangguk dan segera meninggalkan ruang kerjaku saat sebuah notifikasi pesan masuk keponselku.

My Queen

Sekolah pulang pagi. Aku mau ke kantormu. Boleh?

Me

Tentu saja boleh, Sayang. Biar Jack menjemputmu

My Queen

Aku sudah di lobby

Me

Nakal. Cepat naik

My Queen

Hihihi

Aku tersenyum membaca pesan Samantha. Tak butuh waktu lama, dia memasuki ruang kerjaku dan melempar tasnya ke sofa tamu di ruang kerjaku. Ada yang membuatnya kesal, aku bisa lihat ekspresi wajahnya yang merengut tak suka. Dia mendekatiku dan langsung duduk menyamping di pangkuanku membuatku dengan mudah menggendongnya ke kamar pribadiku.

"Ada apa? Apa yang membuatmu kesal?"

"Tidak ada."

Aku ingat, dua hari yang lalu masa periodnya dimulai. Moodnya akan naik turun sampai masa periodnya berakhir.

"Mau es krim?"

"Sekarang?!"

"Tentu saja."

"Tapi masih jam kantor."

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang