8

22.1K 1.7K 238
                                    

Selamat menunaikan ibadah puasa buat readers tersayangku yang menjalankannya. Jaga hati dan kesabaran ditengah pandemi covid 19 ini ya. Stay di rumah lebih baik daripada di rumah sakit atau bahkan di rumah duka. Patuhi anjuran pemerintah setempat dan jangan mudah terprovokasi.

Maaf gagal cepat up datenya. Biasa bulan puasa seperti ini aku punya kesibukan jualan kue kering. Syukurlah meski dalam masa seperti sekarang, orderan langganan masih jalan. Cari duit dulu sambil sesekali liat wp dan kalau sempat balas komen dan lanjut ngetik.

So...selamat membaca...

"Bawakan aku majalah Sunshine! Sekarang!"

"Baik, Tuan."

Shit! Apa yang sudah kulewatkan? Bagaimana mungkin aku kecolongan sedangkan Samantha selalu ada di dekatku. Apa karena ini dia menghindariku? Samanthaku suka bertindak menakjubkan saat seseorang menyakitinya. Dan tentu saja aku akan melakukan pembalasan berkali lipat jika benar ada yang menyakitinya dan dia tidak menceritakan padaku.

10 menit menunggu seolah berjam-jam saja rasanya. Aku langsung merampas majalah di tangan Jack saat dia datang dengan majalah baru dan tersegel.

"Keluar!"

Jack meninggalkanku sendiri karena dia sangat tahu kalau saat ini aku sedang tidak bisa diajak bicara. Dengan tak sabar aku mulai mencari halaman demi halaman dan aku mengumpat marah saat akhirnya halaman yang kucari kutemukan. Astaga!! Apa ini? Apa benar ini Samanthaku?

Gaun biru gelap yang dia pakai membuat dia semakin bersinar. Dan oh...fuck! Kenapa harus ada belahan gaun yang malah memperlihatkan paha mulusnya?! Dan posenya membuat bagian favoritku di tubuhnya terlihat menonjol dan menantang untuk kuremas.

"....kau rutin meremasnya?"

Brengsek Alex! Dia sudah melihat Samanthaku. Meski aku sangat tahu kalau dia sudah cinta mati pada Elena, tetap saja aku tidak suka dia melihat sisi seksi tunanganku. Brengsek! Brengsek!

"Jack!"

Jack langsung masuk ruang kerjaku dan terlihat siaga.

"Beli semua majalah di pasaran!"

"Saya sudah meminta orang kita untuk menarik semua majalah di pasaran."

"Kerja bagus. Hubungi pihak Sunshine."

"Baik, Tuan."

"Dan bagaimanapun caranya, temukan Yuri."

Jack mengangguk dan meninggalkanku yang masih emosi. Setidaknya dia sudah membuatku tidak menyesal menjadikannya orang kepercayaanku. Urusan majalah di pasaran segera dia atasi. Ponselku bergetar dan emosiku kembali tersulut melihat id pemangil di layar ponselku.

"Sialan kau, Rob! Kau pasti tahu apa yang sudah Samanthaku lakukan!"

"Ha ha ha...kau sudah melihatnya? Lucy sangat senang dan memajangnya di media sosial miliknya."

"Kalian menguji kesabaranku!"

"Santai, Kak eh...Menantuku."

"Brengsek!"

"Samantha bersumpah jika itu yang kedua dan terakhir kalinya."

"Hah? Kedua?!"

"Dia juga tampil cantik di katalog baju senam milik kakak temannya. Dan sebelum kau bertindak bar-bar, aku peringatkan agar kau membiarkan saja hal ini."

"Tidak akan! Aku..."

"Demi Samantha."

"Apa maksudmu? Apa yang terjadi dengan Samantha? Apa dia baik-baik saja?"

I Love YouWhere stories live. Discover now