🍁Panik

1.8K 179 16
                                    

Aku saranin bacanya sambil dengerin lagu 'Beautiful Time' punya NCT Dream. Tapi di play nya nanti. Ada bagiannya😊
☆☆☆

"Kalian ngapain di sini?" tanya Yuna. Ia ternyata sudah bangun tidur, atau mungkin ia tak tidur sama sekali dan hanya berpura-pura tidur.

"Eh? Lo udah bangun?" kata Jaemin yang sedikit terkejut. Ia menatap Yuna yang duduk di atas kasur sambil memeluk boneka panda.

Yuna hanya mengangguk.

"By the way gimana keadaan lo, Na?" tanya Jeno.

"Udah mendingan lah." Yuna kemudian tersenyum. Ia kemudian turun dari ranjangnya, mendekati Haechan, Jisung, Renjun dan Chenle yang masih setia mengamati Yeji dan adik Yeji yang sedang bermain air.

"Biasa aja ngelihatinnya. Ntar naksir lho," kata Yuna.

Mereka berempat terkejut bersamaan, baru menyadari jika Yuna ada di sebelah mereka.

"Lah, udah bangun toh? Gue kira masih tidur," kata Renjun.

"Gue nggak tidur kok. Gue tau waktu kalian masuk sama Mbak Lisa," jawab Yuna.

Baru saja dibicarakan oleh Yuna, Mbak Lisa masuk ke kamar Yuna membawa nampan berisi minuman dan beberapa cemilan. Ia kemudian meletakannya di atas meja kecil yang di dekatnya ada satu set sofa.

"Makasih Mbak, ngerepotin deh," kata Haechan dengan senyum genit.

"Sama-sama. Nggak ngerepotin kok," kata Mbak Lisa.

Setelah itu Mbak Lisa berpamitan untuk kembali ke dapur. Dan Haechan serta Jisung pun langsung menyerobot minuman di atas meja. Membuat Jaemin dan Jeno menatap ngeri.

Mereka bertujuh pun duduk di sofa. Menikmati suguhan sambil sedikit berbincang.

"Jidat lo gimana, Na? Masih sakit?" tanya Jaemin.

"Masih," jawab Yuna dengan jujur. Yuna memang merasa jika lukanya masih sakit dan terkadang terasa perih. Pasalnya luka di jidatnya itu adalah luka hantaman ke tembok yang cukup lebar. Bahkan kemarin luka itu perlu di jahit.

"Emang jidat lo itu kenapa sih, Na? Kok bisa luka gitu? Lo kepleset di toilet atau gimana?" Chenle dengan berbagai rentetan pertanyaan.

"Iya, gue kepleset, terus jidat gue kebentur tembok," jawab Yuna yang berusaha bersikap santai. Ia tak mungkin bercerita jika ia membenturkan kepalanya sendiri ke tembok karena trauma masa lalunya muncul kembali.

"Kok bisa sih? Lo nggak hati-hati yah?" tanya Chenle lagi.

"Ya gitu. Gue kan emang anak pecicilan, mana mungkin bisa hati-hati." Yuna terkekeh pelan, berusaha meyakinkan semua orang jika ia baik-baik saja.

Jaemin melirik Yuna yang duduk di sebelahnya. Ia tahu jika Yuna sedang berbohong. Tak mungkin jika Yuna terpleset di toilet rambutnya akan acak-acakan tak karuan seperti ketika Jaemin menemukan Yuna. Jaemin tahu ada yang ditutup-tutupi oleh Yuna. Entah apa itu. Yang pasti keempat sahabatnya juga tak tahu.

"Eh, bosen nih, main yuk?" ajak Yuna dengan mata berbinar. Ia menatap keenam cowok itu bergantian.

"Lo kan lagi sakit," kata Jeno.

"Ya terus gimana?" tanya Yuna dengan wajah cemberut.

"Lo ada gitar nggak?" tanya Jaemin.

Yuna mengernyitkan dahinya. Bingung kenapa Jaemi justru menanyakan gitar. Namun sejurus kemudian Yuna mengangguk.

Beautiful Time | ITZY X NCTDREAM | [SELESAI]Where stories live. Discover now