Cold Night [Omi/Gun]

408 30 6
                                    

You & I
By Kz
.
Cold Night
[Hiroomi/Takanori]

Malam yang dingin tidak menghalangi langkah besar Hiroomi yang terburu, hampir berlari. Kepulan asap keluar dari mulutnya setiap kali ia menghembuskan napas. Tertangkap oleh matanya, sesosok pria tengah duduk meringkuk menghalau dinginnya malam, tanpa mantel, tanpa syal dan tanpa sarung tangan. Hanya  sweater coklat menjadi satu-satunya pelindung. Hiroomi mempercepat langkahnya.

"O..Omi,"

Dekapan dengan cepat ia berikan ketika sang pria dalam jangkauan, rentetan permintaan maaf terus terucap dari bibirnya seperti mantra. Segera syal yang melilit lehernya berpindah pada leher sang pria, mantel pun segera ia lepas dan mengenakannya pada bahu yang bergemetar kedinginan. Hiroomi mencium bibir sang pria yang terasa dingin, mencoba menghangatkannya dengan lumatan lembut.

"Maafkan aku."

"Ti..dak apa.. . Se..setidaknya kau.. te..tetap datang.." lirih Takanori, menggigil.

Dengan perlahan, Hiroomi menuntun Takanori yang berjalan kaku, rengkuhannya tak pernah terlepas sampai ia memastikan Takanori masuk ke dalam mobil dengan aman, Hiroomi mengitari mobil dan masuk dari pintu kemudi.

Sunyi. Hanya terdengar suara napas dari kedua insan yang duduk berdampingan, Hiroomi merutuki diri sendiri karena kebodohannya juga kebodohan pria di sampingnya. Ya, keduanya sama-sama bodoh.

Takanori mendeham, "Omi, aku sudah merasa lebih baik."

Diam-diam, Hiroomi meraih tangan Takanori dan menggenggamnya lembut, sama sekali tidak berani menatap balik pria di sampingnya. "Aku sangat bodoh membiarkanmu menunggu dan kedinginan di sana, sedangkan aku malah asyik—"

Jemari Takanori yang sudah kembali menghangat berhenti di depan bibirnya, menghentikan kata-katanya. Jemari itu turun menyentuh dagunya, membuatnya mau tak mau menatap ke dalam manik coklat yang membiaskan dirinya. "Tak apa. Setidaknya kau datang, aku sudah sangat gembira."

"Gun-chan, kembalilah padaku."

Takanori mengangguk kemudian tersenyum. "Harusnya aku yang mengatakan itu, Omi." Mendekatkan wajahnya dan mengecup lembut bibir Hiroomi. "Jangan tinggalkan aku lagi demi wanita atau pria mana pun, ya?"

"Tidak akan, aku janji."

Dan salju pertama turun. Malam yang dingin mereka ubah menjadi malam yang panas, di dalam mobil. Benar-benar.

YOU & IWhere stories live. Discover now