Bersegi (7)

2.8K 225 5
                                    

"Jangan.ganggu.adik.KU!"

Suara dalam nan dingin itu mengalun sampai ketelinga Sakura yang masih meringis, ditongakannya perlahan kepalanya untuk melihat siapa orang yang berdiri disampingnya.

Duagh!

Lelaki itu menendang perut orang yang berniat memukul Sakura dan Sasuke, onyx yang sama kini menatap SasuSaku khawatir.

"Apa yang terjadi? Kenapa kau bisa babak belur?!" tanya lelaki itu khawatir.

Oh sekarang Sakura ingat, lelaki yang kini bersimpuh disampingnya adalah kawan dari kakak Ino, kalau tidak salah namanya adalah Itachi.

"Menjauhlah" titah Sasuke dingin pada Itachi, Sasuke merundukan tubuhnya menyamai tingginya dengan Sakura, "Apa kepalamu terluka?" tanya Sasuke pelan.

Sakura menegapkan tubuhnya dan memijit kepalanya pelan, ia kembali meringis saat kepalanya kembali berdenyut.

Sasuke hendak menggendong Sakura tapi gadis itu mencengkram lengan Sasuke kencang, "Aku masih bisa berjalan." gumamnya datar.

Sasuke membantu Sakura berdiri dan sedikit memegang bahunya, "Kau mau kerumah sakit?" tawar Sasuke.

"Tidak perlu. Aku tidak gagar otak atau amnesia, hanya pusing." jawab Sakura datar.

Sasuke berenti berjalan saat Itachi menahan lengannya, "Kau perlu mengobati lukamu, Sasuke. Termasuk...lukamu dimasa lalu."

Sasuke menepis kasar tangan Itachi dan menatapnya dengan onyx yang penuh amarah, "Semudah itu kau mengatakannya...? Aku pikir semua Uchiha pintar, tapi ternyata tidak. Kau buktinya...bodoh!"

Itachi menatap sendu kearah adiknya yang menyusul Sakura dkk, "Maaf Sasuke..." gumamnya lirih.

.
.
.
.
.

Onyx itu mengelilingi rumah mewah nan minimalis itu, dan pandangannya berhenti dihalaman belakang dimana seorang gadis gulali tengah duduk disana, ia berjalan mendekatinya dan duduk disampingnya.

Emerald itu melirik datar kesampingnya, ia tengah mengompres kepalanya dengan es batu yang dimasukan kedalam kantung khusus.

"Dia tadi...kakamu?" tanya Sakura pelan.

Sasuke membuang wajahnya acuh, "Sialnya, iya." desis Sasuke yang menahan amarahnya.

Sakura menatap kakinya yang menggelantung dipinggir lantai kayu halaman belakang rumahnya, "Kenapa kau seperti...membencinya?"

Sasuke diam dan menatap botol obat merah yang sedari tadi dia bawa-bawa, "Kau taukan orangtuku juga meninggal dalam kebakaran di Fukushima... Dia telah membuat kedua orangtuaku mati begitu saja..."

Sakura melirik botol obat merah ditangan Sasuke dan melirik wajah laki-laki itu yang masih lebam dan luka, "Memang apa yang dia lakukan?" Sakura mengambil botol obat merah itu dan mengambil kapas yang berada disampingnya.

Sasuke mendengus geli saat melihat Sakura yang mengobati luka lebam pada wajahnya, "Saat itu ayah dan ibu terjebak dikamar sedangkan aku dan Itachi berada diluar kamar, kayu pada bingkai pintu jatuh dan menutupi jalan keluar ayah dan ibu, ibuku terus berteriak menyuruhku untuk pergi meninggalkan mereka tapi aku menolak keras dan bersikeras menunggu orangtuaku..."

.
.

Flashback ON

"Pergi Sasuke! Selamatkan dirimu nak!!!" Mikoto terus berteriak dari dalam kamar sembari terbatuk-batuk.

Itachi diam terpaku melihat orangtuanya yang mustahil dapat keluar dari kamar, ia melirik Sasuke yang menangis sembari mencari-cari jalan agar bisa dilewati kedua orangtua mereka padahal itu sangat mustahil.

🍅LoVe🍒ChAnGe🚭ThE JeRk⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang