7. Sweet Seventeen

7.1K 502 5
                                    

Terdengar suara decitan ranjang yang bergoyang. Desahan-desahan panas pun memenuhi ruangan. Keringat mengalir di pelipis pria bersurai hitam itu. Mata kelamnya tampak sayu namun sangat bergairah. Ia berbaring telentang sambil menatap wanita yang terus menaik turunkan pinggulnya dengan tempo cepat.

"Aah.. Aah.. Ooh.." wanita itu terengah menikmati gesekan benda tumpul yang menancap di kewanitaannya.

Saat sang pria merasa gerakan wanitanya melambat, ia segera ambil alih. Memutar badannya dan memposisikan wanitanya berada di bawahnya.

Ia mencium bibir wanita itu, melumatnya hingga lidah mereka menari lincah dalam penyatuan. Tangan kanannya meremas dada wanitanya bergantian.

Sang pria mempercepat gerakan pinggulnya saat ia merasa akan mencapai pelepasan. Seketika ranjang  semakin berdecit. Gerakan brutal pria itu mengundang desah nikmat wanitanya.

"Oh.. Yaah.. Aaah... Lebiih.. Ceppath.. Aaah..." wanita itu pun mengeluarkan cairan orgasme yang kesekian kalinya.

"Aaargh.. Aku.. akan keluar.. Aah.." Pria itu mencabut 'miliknya' dan mengocoknya perlahan. Membuang cairan yang baru saja ia keluarkan di atas perut wanitanya.

Keduanya masih mengatur nafas yang tersengal. Kemudian sang pria mengecup singkat bibir wanitanya dan bergerak memposisikan dirinya di samping wanita itu. Kembali mengatur nafas sambil memejamkan mata.

"Kau selalu saja tidak bertanggung jawab. Kau harus membersihkan ini!." ucap wanita itu sambil menunjuk ke perutnya sendiri.

Pria itu menyeringai "tentu saja aku akan membersihkannya sayang. Bersabarlah, aku cukup lelah dengan pertempuran ini."

Tak lama pria itu bangun, dan segera membopong wanitanya. Wanita itu terkejut dengan gerakan mendadak prianya hingga menjerit kecil.

"Kau mau apa? Aku sudah lelah Sai-kun." Ucap Ino yang masih dalam gendongan Sai.

"Seperti kataku, aku akan membersihkanmu. Bahkan seluruh tubuhmu. Kita harus mandi dan bersiap ke pestanya Sakura. Setelah ini aku akan mengantarmu pulang dan mengganti pakaianmu." jawab Sai.

"Ah, benar. Ini sudah sore. Kita harus bergegas." Ucap Ino sambil merangkulkan tangannya ke leher Sai.

Sai memang tinggal seorang diri di apatementnya. Karena orang tuanya berada di Osaka untuk menjalankan bisnisnya disana.

Jadi tentu saja, pasangan ini bisa leluasa beraktifitas di apartementnya. Sejak Sai dan Ino berpacaran, suasana apartement akan selalu panas dan penuh desahan cinta setiap akhir pekan.

🐻🐻🐻

Suasana kediaman Uchiha sudah mulai ramai. Terlihat Fugaku sedang berbincang dengan beberapa rekannya yang juga diundang ke pesta.

Sasuke juga disana, ia berkumpul bersama. Naruto, Sai, Ino, dan Hinata. Tidak berapa lama Neji, tenten, dan Lee datang dan ikut bergabung. Sasuke mengenakan kemeja abu-abu tua yang di padukan celana jeans dan sepatu Air Jordan biru tua. Tak lupa arloji mewah Alexander Christie yang melingkar di tangannya menambah kesan casual.

Sakura masih duduk di meja rias kamarnya bersama sang Ibunda. Mebuki menghampiri dari arah belakang Sakura yang sedang menatap cermin. Tangan terangkat ke atas dan merentangkan sesuatu di leher putrinya. Sebuah kalung berbandul bunga sakura dengan berlian merah muda di tengahnya.

"Ibu harap ini menjadi kado pertamamu malam ini." Ucap Mebuki sambil tersenyum lembut.

Sakura membulatkan matanya. "I.. Ibu.. Ini.. Indah sekali." Ucapnya terpukau dengan kado pemberian ibunya.

Bond With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang