30. Our Destiny

6.5K 427 3
                                    

Sasuke berlari menuju ruang rawat ayahnya. Disana juga hadir, Iruka, Kakashi, Yahiko, dan Sakura. Fugaku sedang terbaring menatap wajah Sakura yang sejak tadi menggenggam tangan ayahnya sambil menangis. Seorang perawat juga hadir disana memantau kondisi Fugaku.

"Ayah.." Sasuke mendekat. Ia berdiri di samping Sakura dan menbungkuk. Tangannya mengenggam tangan Fugaku dan Sakura yang menyatu. "Ayah, maafkan aku.. Maafkan aku ayah." ucap Sasuke memohon sorot matanya penuh dengan kekhawatiran.

Fugaku menatap lemah pada Sasuke. "Tak apa nak. Ayah sudah memaafkanmu. Ayah senang masih bisa melihatmu."

"Jangan berkata seperti itu ayah. Ayah harus sembuh, aku janji akan selalu ada untukmu yah." ucap Sasuke. Sakira hanya terdiam dan menangis menyaksikan interaksi ayah dan anak tersebut.

"Sasuke.."

"Ya ayah."

"Mau kah kau berjanji padaku satu hal?"

"Tentu ayah, katakan saja"

Namun saat Fugaku ingin mengatakannya, tiba- tiba ia sesak nafas.

"AYAH/AYAH!" seru Sakura dan Sasuke bersamaan.

Fugaku mengatur nafas sejenak, hingga akhirnya ia membuka suara kembali

"Sasuke, berjanjilah padaku kau akan menikahi Sakura."

Sasuke terpaku, ia terdiam mendengar permintaan terakhir ayahnya.

Sakura terkejut bukan main saat mendengarnya. "Apa?? A.. Apa maksud ayah?" tanya gadis itu kebingungan

"Aku sudah lama berniat menjodohkan kalian. Kuharap kalian bisa saling mencintai dan menikah kemudian hidup bahagia. Aku sudah menuliskan permintaanku ini dalam surat wasiatku." jelas fugaku dengan nafas yang tersengal. Ia menyatukan kedua tangan putra dan putrinya. "Kalian harus berjanji untuk saling mencintai sehidup semati"

Sasuke meneteskan air matanya. "Aku berjanji ayah." ucapnya penuh keyakinan. Seketika Sakura menoleh ke arahnya

Fugaku kemudian menatap Sakura. "Saki?"

Emerald Sakura kembali menatap Fugaku, "Baik. Aku berjanji ayah." ucap Sakura lembut namun tegas.

"Syukurlah, dengan begini aku sudah tenang. Aku telah menepati janjiku pada Mebuki." Kemudian sorot mata Fugaku perlahan meredup. "Terima kasih anak- anakku. Aku sangat menyayangi kalian." dan perlahan matanya terpejam, diikuti hembusan nafas yang terhenti. Malam itu Fugaku meninggal dalam keadaan tenang, dan bahagia.

Tangis Sakura pecah, ia terisak dengan rasa pilu dalam dada. Malam itu, ia kembali merasakan pedihnya sebuah kehilangan. Tubuhnya lemas dan tak mampu menahan berat badannya, ia pun terhuyung.

Sasuke dengan sigap memeluk tubuh adiknya. "Aku akan menyuruh Yahiko mengantarmu pulang."

"Tidaak!! Aku ingin disini kak, aku ingin bersama ayah. Ku mohon.. hiks.." Sakura menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Sasuke. Ia memeluk erat kakaknya sambil menangis dan meraung.

Sasuke membalas pelukan Sakura tak kalah erat. Sasuke menangis tanpa suara, mencoba tegar menghadapi takdir mereka. Kini, hanya Sakura lah yang ia miliki sebagai keluarganya. Dan ia sudah berjanji pada ayahnya akan selalu mencintai gadis itu seumur hidupnya.

🐻🐻🐻

Satu bulan berlalu setelah kematian Fugaku. Hubungan Sakura dan Sasuke sudah membaik, walau keduanya masih agak canggung. Saat ini Sasuke dan Sakura sedang berada di ruang tamu rumahnya, mereka duduk bersama Kakashi, Iruka, dan salah seorang pengacara kepercayaan Fugaku yaitu Tuan Jiraya. Mereka membahas tentang wasiat Fugaku yang menyatakan bahwa keduanya harus melangsungkan pernikahan, dan setelah itu hak waris akan sepenuhnya jatuh ke tangan kedua anak itu. Oleh karena itu akan lebih baik jika mereka bersatu.

Bond With YouWhere stories live. Discover now