Epilogue - Stay With Yourself

3.8K 176 46
                                    

Happy reading ^^

.
.
.
.
.

Rinai hujan menemani. Siang yang menjadi lebih gelap dan hawa dingin yang menyapu bumi itu membuat kebanyakan orang enggan keluar rumah. Haruno Sakura, satu jam sudah ia menunggu sang kakak untuk menjemputnya. Ia pikir, harusnya Sasori sudah berada di sana. Ternyata belum. Jika Gaara, Sakura tak ingin mengganggu pria itu. Ia tahu bahwa pria panda yang banyak penggemarnya itu tidak sedang berada di Konoha.

Gadis itu berkali-kali menatap lalu mendekatkan ponselnya ke telinga. Berharap orang yang ia hubungi menjawabnya. Oh, bukan! Ia tidak akan menghubungi kekasihnya. Ia berniat memberikan kejutan atas kepulangan dan kelulusannya. Dan mulai minggu depan, ia akan mulai pekejaannya di rumah sakit terbesar Konoha. Sakura pikir itu akan menjadi kejutan yang menyenangkan untuk sang kekasih. Ah, tepatnya tunangan.

Ia memutuskan untuk berjalan meninggalkan bandara, berniat pulang dengan berjalan kaki. Sesekali tetap menoleh ke sana-sini, barangkali iris hijaunya menemukan sosok yang ia cari. Baru saja selangkah menjejakkan kakinya ke tanah yang basah, tangannya tertahan oleh seseorang yang meraihnya. Sakura sontak membalikkan tubuhnya. Ia pun mampu merasakan bahwa air dari cakrawala itu tak setetes pun menyentuh raganya.

Mulut mungilnya tanpa sadar tak terkatup.
Sepasang maniknya terpaku pada sosok yang memegangi payung hitam itu. Setelan kemeja putih dan jas hitam serta celana panjang hitam melekat pada tubuh seseorang itu. Sesosok lelaki yang ia pikir mustahil akan bertemu dengannya untuk saat ini.

"Sa ... Sasuke-kun?" gumamnya.

Lelaki itu, mengukir senyum tipisnya yang langka. Oh! Ingatlah itu hanya akan mudah didapatkan oleh gadis bernama Sakura. Untuk waktu yang cukup lama, ia membiarkan gadisnya mengamati. Poninya mulai tumbuh. Jakun yang begitu menunjukkan kedewasaannya sebagai seorang pria sejati. Rahang yang memamerkan ketegasannya. Obsidian yang menyiratkan sejuta pesona, mampu meluluhkan gadis mana pun yang melihatnya, termasuk Haruno Sakura. Yang pasti, pria bermarga Uchiha itu hanya tertarik pada satu gadis, yang namanya tersebut tadi.

"Kejutan," ucapnya pelan.

Sakura mampu memastikan bahwa kedua pipinya sudah memerah sekarang. Jika seseorang menyodorkan cermin, maka Sakura akan menghindar. Ia mengerjap-erjapkan Emerald miliknya. Tak percaya pada apa yang terjadi sekarang.

"Apa ... yang kau lakukan di sini?" tanyanya kemudian.

Sasuke menuntun gadis itu mengikutinya, tanpa membiarkannya terkena air hujan. "Menjemput gadisku," jawabnya pelan.

"Hei! Kau merusak kejutanku!"

"Berterima kasihlah."

Sakura diam. Ia membiarkan Sasuke membawanya ke sebuah mobil sport, yang Sakura kenal. Sepertinya, lelaki itu tak pernah berubah. Mungkin demikian. Sakura duduk di kursi depan, samping kursi kemudi. Pria itu mendudukkan diri di kursi kemudi usai menutup pintu untuk Sakura. Ia meletakkan payung yang telah dilipat di belakang joknya.

Tangannya teralihkan pada sebuah termos kecil yang ada di sampingnya. Ia membuka tutupnya, menuangkan sebuah cairan yang mengepul di sana. Sakura memperhatikan dalam diam. Ia sedikit terkejut ketika lelaki itu menyodorkan tutup termos yang beralih fungsi menjadi gelas kecil, untuknya.

Sakura menerimanya. Memperhatikan cairan itu, menghirup aromanya dalam-dalam. Cokelat panas. Sakura menyukainya. Bukankah itu termasuk kejutan lagi untuknya? Gadis itu kemudian tak mengindahkan Sasuke. Ia meniupnya pelan, lantas meminum cokelat itu perlahan. Sasuke memperhatikan dengan diamnya.

"Arigatou," ucap Sakura, setelah meminumnya hingga tandas. Ia menyerahkan benda tabung itu pada Sasuke. Sasuke menerimanya.

"Sasuke-kun tak meminumnya juga?" tanyanya sedikit heran karena Sasuke langsung menutup termos kecil itu. Lelaki itu hanya menatap gadis musim seminya dengan tatapannya.

Stay With Yourself ✔Where stories live. Discover now