Berpasang-pasangan.

15.3K 909 0
                                    

Manda

+++







Niatnya ingin happy- happy bersama Gigih. Tau-taunya dikasih tontonan gratis resep bikin pasangan bahagia. Uh the best sekali.

Tadi dia yang bilang mau lihat caranya dan Gigih bermesraan? Tapi malah dia yang diajarin di sini. Bangsat maki Nada sedari tadi.

Pantas nggk sih sekarang Nada berdiri depan Ratu dan Gama melabrak mereka sebab ketahuan selingkuh. No no Sayangnya, Nada nggk kekanakan begitu.

Tayangan film romatis pada layar besar di depan para penonton menambah kebosenan Nada. Persis dibawah bangku tempatnya duduk. Gama dan Ratu lagi sandar-sandaran. Sekalian cium-ciuman batin Nada menggila. Menghayati sekali seperti sepasang suami istri nonton ketika jadi pengantin baru, sempurna.

Nada ingin banget kaluar dari tempat laknat menurutnya ini. Tapi kasihan Gigih yang mentraktirnya. Oh ayolah! Apa Gigih lupa kalo Nada paling tidak suka nonton apalagi nonton drama kesemsem kayak gitu.

Dibumbuhi romantisnya Gama dan Ratu menambah panas saja. Padahal sedari tadi Nada tidak ingin sekali ada Gama terlebih dia bawa Ratu. Tapi sepertinya Gama sengaja mengawasi Nada yang malah membuat Nada geram ingin nyakar.

Sakit nggk sih? Lihat mereka seperti itu. Kalo Nada jujur, dia sakit hati banget. Bangetnya dua kali.

Nada merasakan tangannya di sentuh. Dengan cepat dia mengalihkan pandangan. Tangan siapa yang lancang menggenggam tangannya ini?

Nada mengangkat kepala. Dan ternyata__

Tangan Gigih.

Nada mengernyit heran berusaha menarik tangannya tetapi Gigih semakin kuat menggenggamnya.

Nada menatap Gigih dari samping. Maunya apa sih? Nada mendengus. Biarin saja lah sesekali merasakan rasanya digenggam  sama cowok lain selain Gama.

Toh apa pedulinya Gama yang saat ini asik mengumbar kemesraan. Hati Nada juga sedikit lebih tenang ketika Gigih menggenggam tangannya. Ntahlah Nada juga nggk tau apa maksud Gigih. Tapi ya sudahlah biarin.

...

Ternyata Gigih nggk main-main. Sampai keluar area bioskop pun dia masih menautkan tangannya dengan tangan Nada. Nada juga santai saja, nggk peduli sama sekali dengan cowok berstatus pacar melirik kesal sedari tadi.

Tautan itu terlepas ketika mereka harus duduk di kursi makan. Ratu dan Gama juga ikut serta. Mereka dalam satu bangku duduk saling berhadapan. Dengan Nada menghadap Ratu dan Gama menghadap Gigih.

Setelah memesan dan dengan waktu cepat makanan mereka telah tersedia. Mereka makan diselangi canda tawa. Nada sesekali mendengus. Bagaimana tidak, si Ratu benar-benar kayak anak kecil meminta Gama untuk disuapi.

Kekesalannya lagi-lagi bertambah disebabkan cowok di sebrang bangku.

Kerjaannya si Gama pasti.

Inget satu hal! Nada tidak pernah suka sayur. Apa pun bentuknya kalo warna hijau dia tak suka. Dan sekarang di spaghetti yang dia pesan kenapa ada hijaunya. Kenapa bisa banyak sekali benda makanan sapi menurut Nada itu.

Oh Nada ingat. Tadi Gama izin ke toilet tepat setelah pelayan mencatat pesanan mereka dan yang pasti dialah yang merubah ketentuan pesanannya.

Sungguh! Gama begitu perhatian, sampai Nada rasanya pengen kubur dia hidup-hidup.

Kata Gama sayur hijau tuh terdapat makna tersiratnya. Pernah Gama lagi puitis-puitisnya meminta Nada jadi sayur hijau. Ya kali Nada jadi sayur col. Eh col nggk hijau, rubah jadi bayam. Kan nggk lucu. Ntahlah hanya Gama yang tau.

Pandangan tajam Nada bertemu dengan pandangan dengan senyum merekah Gama. Dan sebuah kalimat tanpa suara membuat Nada terpaksa memakan makanan kambing menurutnya itu.

"Habisin! Awas kalo nggk"



...





Mengantarkan dua gadis itu pulang. Gama dan Gigih berencana untuk ngobrol-ngobrol santai. Mereka memilih kafe sebagai tempatnya.

"Grati gimana?"

"Iya begitu, masih aktif. Kenapa nggk masuk lagi?"

Grati, nama organisasi tinju. Di sanalah organisasi tempat Gama berkembang sebagai petinju dan Gigih dulu juga termasuk di dalam organisasi itu.

"Nggk enak gue. Keluar gitu aja masa mau masuk lagi" Jawab Gigih, dulu ia bisa dibilang the most lah di sana.

"Anak-anak juga sering nanyain kabar Lo. Ada yang sering ngontak Lo?"

Menyeropot minumannya terlebih dahulu ke dalam mulut "Jojo sering, anak-anak yang lain juga sering"

Gama mengangguk "Mau ke Grati. Kayaknya anak-anak lagi latihan"

Mikir sebentar Gigih kemudian mengiyakan.

Bersamaan meminum kembali minuman mereka. Gama duluan bangkit untuk membayar. Kemudian mereka melangkah pergi dari sana.


✓✓✓

Tinggalkan jejak!!!
Vote and coment!!!
Penyemangat!!!

MANDA (Completed)Where stories live. Discover now