my ex

5K 590 45
                                    

*aku juga gasuka konflik tapi aku ga mau cerita ini hambar jadi sebelum kalian mengumpat aku mau minta maaf dulu :3*

.
.
.
.
.

Udah 3 jam sejak mereka berdua duduk di ruang tamu rumah baru Haechan.

Maksudnya tempat tinggal baru Haechan.

Iya, dia bakal tinggal sama ayahnya mulai sekarang.

Jangan kaget, jangan gundah. Haechan udah sepenuhnya bisa nerima kok.

Dia malah seneng banget sekarang bisa punya tempat tinggal.

Iya, keluarga.

Ternyata ayahnya menikah lagi, walaupun ibu tirinya itu cerai lagi tapi ia memiliki 2 orang anak, laki-laki dan perempuan.

Namun yang tinggal bersama ayahnya adalah,

"Park Jisung..."

"Park Haechan.."

"Kalian beda 2 tahun loh... Jisung, baik baik sama kakak kamu ya.." ganggu ayahnya.

"N-ne appa.."

"Jisung.."

"Ya hyung?"

"Wah, rasanya aneh sekali dipanggil kakak seperti ini..." ucapnya sambil tersenyum kepada mark.

Pria malang itu masih cemberut, sungguh! Ia mau Haechan dirumahnya saja.

"Haechan.. Kamarmu disini ya.."

"Iya ayah.."

"Ini kamar jisung, kalian yang akur ya.."

"Iya ayah.." jawab jisung.

.
.
.
.
.
.

"Halo?" mark mengangkat telfonnya.

Panggilan masuk dari gadis muda yang sekali lagi meminta bantuan nya.

Baru 10 menit ia sampai dan duduk di sofa ruang tamunya, sekarang ia harus beranjak pergi lagi?

Tidak apa, mina membutuhkannya.

Kita tidak boleh memilih bukan dalam hal bantu membantu?

.
.
.
.

"Permisi..."

Klek

"Oh mark! Masuk!"

Mark masuk kedalam, di liat nya ruang tamu yang penuh dengan orang-orang.

Tidak, sebenarnya hanya keluarga mina yang duduk manis disana.

"Perkenalkan, mark lee... Kekasihku.."

'Apa??!!' batin mark tidak percaya.

Sungguh, dirinya dimanfaatkan oleh mina dalam situasi ini.

"E-eum b-buk--"

"Kami akan segera bertunangan... Mark sangat romantis, ayah apakah engkau setuju?" ucap mina menyela mark.

Kemudian keduanya bertatapan. Mina memberi isyarat untuk diam dan tidak bersuara. Namun mark tidak bisa, dirinya ingin sekali bilang bahwa mereka sudah putus lama dan sekarang mark sudah memiliki Haechan.

Tapi entah kenapa mulutnya hari ini tidak mendengarkan otaknya.

.
.
.
.
.
.
.
.

"Mana buruan aaa~"

"Ih gasabaran!"

Udah hampir seminggu lamanya Doyoung menjadi asisten pribadi taeil.

Entah kenapa ia senang melakukannya dengan tulus.

Apa ini? Apakah ini yang dinamakan karma?

Tidak apa bila karma nya seperti ini.

Ia bahagia.

"Kata dokter apa?"

"Eum! Iya.. Katanya saya pulih dengan cepat..."

"Kakak kemo ya..."

"Iyaa, saya kemo.. Saya juga mau sehat.."

Dilihat wajah taeil yang makin sedih mendengar kata kemo.

"Dalam penampilan apapun saya tidak peduli. Bagi saya, kakak tetap sama... Moon Taeil yang saya kenal.."

Kemudian ia tersenyum lagi.

Sungguh kehadiran Doyoung sangat membantu dirinya untuk pulih.

Dan ia bersyukur akan hal itu.

"Kamu tidak kuliah?"

"Kuliah kok.."

"Lalu?"

"Saya mengambil kelas malam"

"APA? KELAS MALAM?"

Doyoung mengangguk ragu.

"Kenapa?"

"Supaya paginya saya bisa kesini.."

"Doy... Yaampun, kamu pasti capek banget!"

"Ga kok, biasa aja hehe"

"Itu putih putih nempel di pundak apaan!"

"Cuma koyo"

"CUMA?"

"Euu--"

"Yaampun, istirahat dulu deh.. Aakh--"

"Kak! Tuhkan! Ih aku mah gapapa! Yang penting kakak jangan banyak pikiran kaya gini aaaa!"

"Apa? Aku?"

"IH PURA PURA!" ucapnya kesal, kemudian mendorong taeil.

"Aakhh!"

"Bodo"

"Aww... Khh akh-"

"Ish! Kakak!"

"Sakit beneran ini doy.."

"Yaudah di tidurin dulu.. Saya manggil dokter.."

"Ko ga aku lagi?"

"Ih! Udah diem..."

.
.
.

"Ya d-- KAK!" kaget dia begitu nyampe taeil udah lemes banget.

Dokter yang nanganin ikut panik trus manggil suster yang ada disana.

"Tadi pasien udah membaik kok!!" Doyoung masih ga percaya.

"Biasanya pasien tumor memang seperti ini.. Dia akan membaik untuk beberapa saat, kemudian kondisinya memburuk.. Dimana ia akan berjuang melawan tumornya.."

"Dok..."

"Kamu doakan yang terbaik saja untuk pasien..."

"Dok... Selamatin dia.."

.
.
.
.
.
.
.

TBC

.
.
.
.

Pokoknya aku udah minta maaf, wkwkwk voment!



RIVAL%- (Musuh Tapi Jadian) ENDWhere stories live. Discover now